Tiga Puluh Dua
Gallery Walk
Cerita tentang Kurikulum Merdeka bukan berarti kurikulum yang sebebas-bebasnya dalam melaksanakan program. Akan tetapi pada Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan dalam menggali segala kompetensi yang di miliki. Tidak hanya itu kita harus memberikan keleluasaan kepada seluruh peserta didik dalam mencurahkan segala ide-idenya juga bakat atau talenta yang di miliki.
Melalui Kurikulum Merdeka kita harus bisa menbangun peserta didik yang siap akan menghadapi tantangan di depan. Selain itu peran kita sebagai guru harus bisa membuat pembelajaran secara differensiasi. Di mana setiap guru harus bisa mengakomodir setiap kebutuhan belajar peserta didik. Hal ini menyesuaikan kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda. Tidak hanya itu kita tidak bisa memberi perlakuan yang sama. Bukan berarti kita mendiskriminasi antara yang pintar dan tidak pintar.
Akan tetapi dalam pemberian pendampingan terhadap peserta didik yang lemah akan mendapatkan pendampingan tambahan atau khusus. Selain itu kita juga bisa meminta bantuan kepada tutor sebaya untuk memdapingi peserta didik yang lemah. Pada pembelajaran berdifferensiasi terdapat ciri-ciri atau karakteristik pembelajaran berdiffernsiasi seperti : lingkungan belajar mengundang murid untuk berlajar, kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi dan merespon kebutuhan akan murid dan manajemen kelas efektif.
Pada Kurikulum Merdeka sebelum melakukan pembelajaran secara differensiasi perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya :
- Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)
- Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)
- Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.
Disamping pembelajaran berdiferensiassi kita juga harus selalu bisa dan siap dalam merespon kebutuhan-kebutuhan para peserta didik. Siap dalam mengembangkan setiap ilmu pengetahuna sehingga tidak terlalu gaptek. Buatlah lebih banyak kegiatan tugas mandiri berbasis digital.
Salah satu contohnya adalah membuat metode pembelajaran secara gallery walk, Maksud dari gallery walk bukan berarti jalan-jalan ke Mall dan hura-hura. Gallery walk yang saya maksud adalah sebuah metode pembelajaran dengan mengacu pada pengamatan terkait bagaimana peserta didik dapat mengoreksi dan mengomentari serta menjelaskan nomor yang tidak sesuai jawabanya.
Apa sebenaranya gallery walk? dan siapa yang telah menemukan pertama kali?
Menurut ahli gallery walk adalah suatu cara untuk mengamati dan menilai atas apa yang telah mereka pelajarani. Menurut Silberman (2016: 274) mengemukakan “gallery walk atau galeri belajar merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa pelajari selama ini”. Sedangkan menurut Suparti (2016:100) mengemukakan bahwa “pada pembelajaran gallery walk siswa diminta untuk belajar mandiri bersama teman sekelompoknya dalam membahas materi tertentu”.
Jadi sudah jelas di sini bahwa gallry walk merupakan suatu metode pembelajaran di mana peserta didik di dalam kelas dibagi menjadi lima kelompok kemudian mereka melanjukan dengan diskusi tentang tugas. Setelah selesai tiap kelompok menempelkan hasil kerjanya di papan yang telah disediakan. Kemudian setiap kelompok dan guru mulai berkeliling untuk mengecek hasil pekerjaan kelompok peserta didik.
Ketika mengecek hasil dan pembahasan saya melihat mereka senang karena bisa mengemukakan pendapatnya. Tidak hanya itu terdapat interaksi dan diskusi antara peserta didik bersama guru sebagai penjembatan jawaban yang salah dan butuh penjelasan.
Apa sebenarnya tujuan gallery walk?
Tujuan dari metede pembelajaran gallery walk adalah membangun kerjasama antar kelompok sehingga dapat memberikan apersesi dan koreksi dalam belajar. Tidak hanya itu setiap anggota kelompok dapat mengungkapkan pendapatnya melalui kolom komentar pada dinding gallery. Pada metode pembelajaran gallery walk setiap anggota kelompok bisa menghargai pendapat kelompok lain.
Tahapan-tahapan pada metode gallery walk :
- Pembentukan kelompok menjadi lima kelompok
- Guru memberikan materi yang akan didiskusikan
- Guru meminta siswa untuk melaksanakan diskusi kelompok guna mencari jawaban dari setiap soal
- Hasil kerja kelompok di tulis lembar kerja siswa
- Hasil tiap-tiap kelompok menempelkan hasilnya pada papan yang disediakan
- Siswa diminta untuk berjalan melewati tiap daftar. Perintahkan agar setiap siswa memberikan tanda centang di dekat hasil belajar yang juga didapatkan pada daftar selain dari daftar sendiri.
- Surveilah hasilnya, cermati hasil pembelajaran yang paling umum didapatkan. Jelaskan sebagai hasil pembelajaran yang tidak biasa atau tidak diduga-duga.
Setelah melihat penjelasan di atas betapa menarik dan menyenangkan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran gallery walk. Semoga bermanfaat dan salam literasi.
Mantap tulisannya. Memberikan wawasan baru pastinya.
Hayu buatkan PTK nya