Mempertahankan Komitmen

KMAA 31

Sebagai manusia yang merupakan mahluk sosial, kita harus bisa menyelaraskan jiwa ini dengan kehidupan disekeliling kita. Mulai hidup bersosial berawal dari sejak usia dini sampai dengan masa tua nanti. Dalam silsilah proses pertumbuhan manusia ketika mereka masih kecil, remaja dan dewasa sudah mulai diajarkan bagaimana untuk melakukan sesuatu sesuai dengan komitmen.

Ketika kecil tepatnya usia 7 tahun kita sudah mengenal yang namanya komitmen, Sebagai contoh : seorang guru meminta seorang muridnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Karena sudah mulai belajar berkomintmen akhirnya murid tersebut mengerjakan pekerjaan rumah dengan tepat waktu.

Usia kita masih anak-anak selalu bisa memegang komitmen berbeda dengan remaja dan dewasa terkadang mereka keluar dari komitmennya. Sebelum melanjutakan alur tulisan di atas kita perhatikan sebenarnya apa komitmen itu?. Komitmen merupakan suatu kegiatan di mana gerak-geriknya harus disesuaikan dengan aturan di dalamnya. Namun ada sebagian besar orang menganggap komitmen sebagai suatu kesetiaan terhadap kasih sayang seorang pasangan.

Ada beberapa pendapat para ahli yang membahasa tentang komitmen diantaranya :

  • Komitmen adalah kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan prilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi. (Soekidjan, 2009)
  • Komitmen adalah penerimaan yang kuat individu terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, dan individu berupaya serta berkarya dan memiliki hasrat yang kuar untuk tetap bertahan di organisasi tersebut. (Meyer dan Allen, 1991)
Di dalam kehidupan berkomitmen ada faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen diantaranya :
  1. Personal. Maksud dari personal di sini ada ciri-ciri kepribadian tertentu yang dimiliki oleh personalnya seperti teliti, memiliki pandangan positif , usia, masa kerja, pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan dan keterlibatan kerja nah di sini cenderung lebih komit.
  2. Situasional dan posisi. Untuk situasional dan posisional dipengaruhi oleh masa kerja dan tingkat pekerjaan.
Beberapa faktor di atas telah dijelaskan oleh Van Dyne dan Graham, (2005).
Itulah pengertian yang telah disampaikan oleh para ahli. Sekarang bagaiman cara mempertahankan komitmen?. Jawabannya ada 4 cara untuk bisa mempertahankan komitmen diantaranya :
  1. Mempertahankan komitmen membutuhkan waktu. Jika kita ingin mengupah apapun dalam diri kita kegiatan ini tidak dapat dilakukan dalam waktu semalam. Langkah yang pertama dilakukan mengubah arah yang ingin dituju. Tinjau kembali tujuan jangka panjang kita dan lakukan perubahan kecil yang akan menuju kearah tujuan sesuai komitmen kita.
  2. Memiliki komitmen pada kebiasaan kita, bukan tujuan kita. Kenapa bukan tujuan? Jawabannya tujuan dapat memberikan motivasi seseorang namun sewaktu-waktu tujuan ini bisa menjebak kita. Ini dikarenakan kita terlalu fokus pada tujuan. Selain itu untuk mencapai tujuan dibutuhkan langkah yang panjang sehingga ini menyebabkan kewalahan. Nah mulailah dari sekarang untuk merupah hal ini. Kita rubah mempertahankan tujuan dengan berpegang pada kebiasaan sehari-hari. Berawal dari kebiasaan sehari-hari ini akam membuat kita membangun suatu memontum yang serius. Tanpa disadari kita sudah berada pada titik tujuan kita.
  3. Tinjau Kemajuan Anda. Seberapa besar kita gagal terus lakukan perbaikan ini guna meninjau kemajuan kita.
  4. Cintai proses yang dilalui. Mencapai suatu tujuan yang diinginkan membutuhkan banyak proses yang harus dilalui. Buatlah proses ini suatu perjalanan menuju kemajuan. Jadi cintailah proses yang dilalui untuk mempertahankan komitmen dan mencapai tujuan yang kita inginkan.
Dengan demikian mempertahankan komitmen tidak semudah memanggang roti ada beberapa langkah yang harus dilalui. Jadi tetap semangat untuk selalu mempertahankan komitmen guna meraih tujuan yang kita harapkan.
Sumber :
https://www.kumpulanpengertian.com/2016/02/pengertian-komitmen-menurut-para-ahli.html
https://www.studilmu.com/blogs/details/4-tips-tetap-konsisten-terhadap-komitmen
 

Tinggalkan Balasan