KERINDUAN CITA RASA MASA LALU

Terbaru22 Dilihat

Esensialisme

Rekonstruksionis Rasa

Dari draf Adaptasi Kebiasaan Baru(AKB), ada beberapa target pendidikan yang memang ada nilai plus minusnya. Beberapa diantaranya target Akademik, target Vokasional, target sosial, partisipasi pendidikan kewarganegaraan, karakter etika dan moral, target personal, kreativitas dan ekspresi estetika dan Realisasi personal. Semua draf itu bisa direkontruksi, akan tetapi sebuah rasa menduduki media kolaborasi dari beberapa peristiwa penting di sektor apapun. Sehingga ada siswa yang merasa rindu belajar dengan cita rasa lama.

Nilai-nilai Rekontruksionis

Adaptasi kebiasaan Baru yang kini sudah merupakan cita rasa baru melalui internet of think, semua berbasis internet menjadi gaya belajar yang adaptif berupa ATM (Amanati, Tiru, Modivikasi) kemudian menjadi ABC (Analisa, Bandingkan, Ciptakan) tentu menjadi hal yang modern dan menyenangkan berkegiatan dengan metode yang mudah dan “ramah anak,” berada dalan pengawasan orang tua hebat, orang tua yang terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi semuanya menjadi learning analistik dengan big data. Sementara nilai Rekonstruksionisnya Theodore Brameld yaitu dukungan kelembutan dan kesantunan tentu menjadi PR besar untuk para orang tua.

Poin penting dari perubahan rasa itu adalah kemauan untuk berubah dan mengadaptif. Menjadi Guru tetap menyenangkan walaupun cita rasa lama mulai terkikis dan dirindukan. Setidaknya Guru, Orang tua, Tendik masih tetap bisa berekontruksi yaitu dengan nilai yang baku berupa :

– mengutamakan siap kerja

– menjaga perlindungan dan privasi

– perimbangan adaptasi kebiasaan baru

– apresiasi diri dan orang-orang terdekat

– variasi, rekreasi, petualangan,       peningkatan spiritual

– pertumbuhan dan kreativitas

– partisipasi dan sharing bersama   komunitas.

Cita rasa baru di abad 21 tentang keterampilan literasi sesuai perkembangan zaman, tentunya menjadi hal yang patut disyukuri. Pepatah lama mengatakan “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.”Itulah betapa pentingnya cita rasa lama menuju yang baru sebagai “ibroh” pembelajaran bagi perkembangan masa depan. Saluute untuk para penggiat literasi yang memberi banyak manfaat untuk yang lain. Perlahan tapi pasti rasa suka dan kecintaan pada dunia literasi akan memberikan teladan untuk generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

2 komentar