Batuk nakal di jerukin ajah…

Terbaru139 Dilihat

Sudah beberapa hari ini tenggorokan ku gatal sekali. Sesekali aku berdehem dan batuk kecil untuk mengurangi rasa gatalnya.

Apalagi sekarang dimana mana musim batuk, pilek dan demam. Hampir semua dengan gejala yang sama, mungkin se Indonesia. Karena aku melihat beberapa status teman dan sahabat ku di WA, mereka mengeluhkan batuk dan pilek nakal yang di alami anak mereka bahkan mereka sendiri.

Awalnya dari anak yang tertular temannya di sekolah, akhirnya menularkan di keluarga..yang tentunya menular kemana mana.

Seperti virus zombie di film saja 😁

Atau bisa jadi batuk dan pilek ini karena faktor cuaca. Yang tadinya musim penghujan, mulai beralih ke musim kemarau (pancaroba). Pastinya akan berpengaruh pada kebiasaan dan kondisi fisik atau imunitas setiap orang.

Tentunya, sebagai umat muslim yang beriman, kita tidak boleh menyalahkan cuaca apalagi hujan.

Kadang, tidak sedikit diantara kita suka menyalahkan hujan dan cuaca. Padahal, Allah menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia sia.

Apalagi, dan tiap tetesan hujan, Allah turunkan keberkahan dan nikmat di dalamnya.

Kembali ke batuk dan pilek, bisa terjadi karena beberapa faktor. Misalkan, pola makan yang tidak sehat. Mengkonsumsi makanan berminyak yang tinggi, lalu minuman yang mengandung perisa sari kimia buatan yang tentunya tidak baik buat kesehatan.

Hmmm…semoga juga ini bukan virus buatan yang sengaja di sebarkan ke pelosok Indonesia, demi menguntungkan beberapa pihak agar produksi mereka laku.

Beberapa waktu kemarin, jika ada yang mengalami batuk dan pilek, pasti segera di karantina bahkan di isolasi.

Miris banget, padahal awalnya cuma batuk dan pilek saja..eehhh,,di vonis covid lah, apalah apalah,, akhirnya tidak sedikit yang terjun bebas dari rumah sakit karena vonis yang belum tentu kebenarannya.

Inilah Negerikumiris nian..

Seharian ini, batuk ku kian parah. Aku memakai masker untuk menjaga agar tidak menyebar ke keluargaku dan murid murid les ku.

Aku sempat bingung, dapat virus batuk ini darimana. Murid – murid les ku tidak ada yang batuk, mama dan anak – anakku juga tidak ada yang batuk.

Aku tetap berbaik sangka, Allah lagi sayang padaku. Setidaknya, jika aku ikhlas, sakit ini bisa mengurangi dosa ku. 😇

sayang, udah deh jangan main air terus, Aa ga tega dengernya, sayang batuk – batuk terus” Ku dengar notif WA ku berbunyi. Aku tersenyum. “iya Aa, tenang ajah, aku ga apa apa kok. Gimana lagi, kalau bukan aku yang ngurusin air, ini dan itu, siapa Aa” Balas ku.

Ku panggil dia “Aa“, rumah nya persis di sebelahku. Dia sang pengagum rahasiaku. Dia selalu melihat aktivitas ku sehari hari. Dia pastinya mendengar suara batuk – batuk ku tiap hari.

sayang jangan terlalu capek, nanti yah Aa ambilin jeruk di kebun. Nanti di coba pakai jeruk nipis sama kecap. Obat tradisional, bapak Aa juga suka pakai jeruk nipis sama kecap, 2 hari sembuh, Ummi Aa juga. Jadi kalau batuk tidak pernah lama” WA nya lagi.

Aku kirim emoticon tersenyum padanya. “ohh, iya Aa, makasih yah, maaf jadi merepotkan. Iya deh, nanti aku coba yah” Balas ku.

Aku sebenarnya belum pernah mencoba pakai jeruk nipis dan kecap. Tapi tetanggaku dan wali muridku sudah agak lama menyarankan aku demikian. Mungkin karena mendengar suara batuk ku yang kian berat. Jika bertemu mereka lewat depan rumahku atau aku sedang ke warung.

sayang, ini jeruk nipis nya, Aa anter ke rumah yah” Notif WA ku berbunyi lagi.. “cepet banget Aa, aku ke depan” Balas ku, lalu beranjak dari kursiku dan buru buru ke depan rumah, dia sudah berdiri depan pagar rumahku.. Dia berikan 3 buah jeruk nipis padaku. Lalu ku ucapkan terima kasih padanya. Dia sempat memperlihatkan telapak tangan kanan nya yang agak panas karena terkena ulat bulu saat memetik jeruk nipis itu di kebunnya. Aku menjadi tidak enak padanya. Dia meyakinkan ku, bahwa semua akan baik baik saja. Yang penting, aku lekas sembuh.

Perasaan ku jadi merasa bersalah, demi aku, dia jadi kena ulat bulu 😥.

Tapi sekali lagi dia yakin kan aku, bahwa semua akan baik baik saja..

dicoba yah jeruknya, lekas sembuh yah sayang” Ucapnya lembut, lalu pamitan padaku. Aku tidak bisa berucap apapun, kecuali berterima kasih padanya. Perasaanku masih tidak enak karena melihat tangan nya tadi yang merah dan sedikit bengkak karena terkena ulat bulu yang berduri.

Dia, sang pengagum rahasia..yang terus berupaya meluluhkan angkuh ku.

Dia, sang pengagum rahasia..yang terus berusaha mencairkan kecuekan ku.

Dia, sang pengagum rahasia…yang tak pernah bosan memberikan segala kesempurnaan untuk ku di balik segala kesederhanaan dan apa adanya dia.

Aku segera beranjak masuk rumah, mau ku coba dulu jeruk nipis ini dengan kecap.

Semoga segala ikhtiar ingin sembuh, aku bisa terbebas dari batuk yang agak menggoda ini.

batuk nakal, rasakan pembalasan ku..di jerukin sama kecapin dulu ahhh… 😉

 

Cianjur,

30 Juli 2022

 

~ raaina darwis ~

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan