KMAB 21 Tami Sakit

Terbaru45 Dilihat

KMAB 21

Perjalanan  Hidup

 Tami Sakit

Oleh Lusia Wijiatun

sumber: hellosehat.com

Tami berbaring tak berdaya, badannya lemah, matanya serasa berat untuk dibuka. Kepala terasa sakit, badannyapun panas. Tami tak bisa bangun dari tidurnya ia hanya berbaring lemah ditempat tidur.

Saat suaminya menyapa pun ia diam saja, ia lupa siapa yang menyapanya. Siapa yang berada didekatnya itu, seperti kenal sepertimya juga tidak. Sakit panas yang dialaminya menbuat ingatannya lemah, bahkan lupa siapa yang ada didekatnya.

Ya, Setelah masa pertunangan Tami genap satu tahun, maka Tamipun melaksanakan pernikahannya. Pernikahan dilaksanakan di Gereja dan dilanjutkkan resepsi sederhana di rumahnya.

Setahun kemudian Tami mempunyai momongan.  Beberapa hari setelah melahirkan, Tami jatuh sakit. Tidak tahu apa yang menyebabkan ia sakit. Mungkin merasa capek, yang jelas sakit yang dialaminya membuat dia lupa.

Saat suaminya merawatnyapun, ia sempat bertanya,” Siapa Kamu, kok ada di sini?’’ Mendengar pertanyaan nitu suaminya sangat sedih. Sakit apa istrinya ini kok sampai lupa pada suaminya sendiri. Tami melihat ke kanan, ada bayi yang sedang tertidur. Diingat-ingatnya lagi,” Bayi siapa ini?” gumannya lirih.

Dalam keadaan sakit, Tami berpikir keras, ketika itu suaminya memberi minun air putih. Tami menoleh ke kanan lagi, ia mulai teringat.”Oh,ini anakku, aku kan sudah bersuami dan punya anak,” katanya berbicara sendiri.

Air matanya mengalir membasahi pipinya, ia mulai ingat bahwa bayi itu adalah anaknya. Setelah itu  Tami bertekat, ia harus segera sembuh. Harus pulih kembali seperti sedia kala. Semangatnya mulai tumbuh, ia mulai mau makan meski pahit rasanya. Yang penting ia harus sembuh.

Ternyata Tami mengalami sakit malaria. Penyakit yang pernah dideritanya ketika masih kecil dulu, kambuh.. Oleh karena itu demam panas dan kadang menggigil. Untunglah ia segera minum obat,dan penyakitnya berangsur-angsur hilang.

Hampir satu bulan Tami menderita sakit, teman kerjanya tidak mengira kalau ia sakit. Pada awalnya teman-teman kerja Tami mengira bahwa Tami menambah waktu cutinya saja. Maka ada utusan datang ke rumah untuk melihat Tami.

Setelah kedatangann temannya, Tami lebih semangat lagi. Ia ingin segera lekas sembuh, salah satu cara agar lekas sembuh yaitu dengan banyak istirahat, makan yang cukup dan jangan banyak pikiran.

Dengan tekat, dan semangat Tami bangkit, karena denagn tekat yang kuat itulah  maka akan cepat sembuh. Kalau ingin cepat sembuh selain dari minum obat maka kita harus punya semangat dan niat yang sunggguh.

Empat minggu Tami mengalami sakit, badannya kurus, wajah masih terlihat agak pucat. Tapi ia sudah sembuh, ia sudah mulai bertugas kembali.  Murid-muridnya sudah rindu kepada Bu Tami. Ya, itulah panggilan Tami sejak ia menjadi guru.

“Bu Tami sudah masuk, ayo teman-teman kita beri salam,”  ajak salah seorang murid Bu Tami. Bu Tami tersenyum melihat murid-murid yang mengejarnya, sejak bu Tami masuk ke halaman sekolah.

Bu Tami merasa terharu, ternyata demikian rindunya anak-anak ini kepadanya. Setelah empat bulan tidak ketemu, Tiga bulan cuti melahirkan dan kurang lebih satu bulan sakit.

Tami berpikir, ternyata memang masih banyak yang membutuhkannya. Butuh bimbingannya, butuh arahannya, yaitu muridya. Bahkan suami dan anaknya juga sangat membutuhkan dirinya.

Untuk itu ia akan berusaha selalu menjaga kesehatannya.  Supaya selalu dapat mengerjakan semua tugasnya, Baik tugas pokok di sekolah maupun tugas di rumah. Pastinyanharus pandaim mengatur waktu, waktu makan,kerja juga waktu istirahat.

Tinggalkan Balasan