KMAB 25 Tidak Sia-Sia

Terbaru75 Dilihat

KMAB 25

Perjalanan  Hidup

Tidak Sia-Sia

Oleh Lusia Wijiatun

Sumber:atobasahona.com

 

Tidak ada yang sia-sia, bila dikerjakan dengan niat yang baik. Ya,  seperti yang dilakukan oleh  Bu Tami dan ketiga temannya.Meski melalui berbagai rintangan, bahkan cercaan, mereka tetap berjuang menuntun ilmu.

Seperti pepatah mengatakan, rezeki tidak ke mana, Bila memang ada rezeki yang kita peroleh hari itu, semua dari Tuhan, semua adalah berkat campur tangan Tuhan.

Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Guru  Pasal 1 ayat 11 dan 12 pasal 11,dst. Semakin memperkuat kepercayaann diri bagi Bu Tami dan teman temannya.

Setahun kemudian setelah Bu tami menjadi sarjana, berdasarkan Undang-undang tersebut diatas, BuTami dan teman-temannya membuat fortofolio untuk memenuhi persyaratan sebagai guru professional bersertifikat.

Tanpa melewatkan kesempatan untuk yang kesekian kalinya, Bu Tami dan kawan-kawan nya segera melengkapi persyaratan.

Syarat-syarat yang dimaksud pun banyak, harus buat fortofolio  yang dimulai dari pertama menjadi guru, semua harus lengkap.

Banyak yang mendaftar sedikit yang lulus fortofolio.Hal ini disebabkan karena kurang jelasnya pengetahuan tentang fortofolio.

Termasuk Bu Tami, tidak lulus fortofolio, dari mereka berempat hanya Bu Asih yang lulus fortofolio. Bu Asih banyak mempunyai piagam penghargaan Pramuka, instruktur dan lain – lain.

Selain itu Bu Asih orangnya sabar dan teliti, pekerjaan nya juga lebih rapi. Mereka bertiga sering terburu- buru, dan kurang teliti, mau nya cepat selesai, bila menyelesaikan tugas, hehehe.

Pada akhirnya,  Bu Tami, Bu Lia dan Bu Ken, mengikuti kegiatan pelatihan selama 9 hari agar memperoleh sertifikat guru profesinal.

Tidak apa-apa  mereka tetap semangat. Ingin memiliki sesuatu memang harus berjuang, perjuangan pun tidak mudah, harus sehat pikiran, sehat jasmani, dan mental yang paling penting.

Iya, mental adalah hal yang terpenting saat itu, kenapa? Karena dengan mental  dan semangat yang kuat,maka segaka tantangan dapat diatasi.  Mereka tetap melangkah mantap seperti pepatah mengatakan anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.

Bila setiap melakukan sesuatu untuk kemajuan, biasanya memang banyak tantangan,godaan.  Hal yang seperti itu tidak diambil hati oleh bu Tami, bahkan ia dapat menyelesaikan  tantangan   yang ada.

Bu Tami merasa yakin Sesutu yang dilakukan dengan baik dan ihklas pastinya akan mrembuahkan hasil yang baik pula. Atas dasar inilah bu Tami mencoba hal-hal baru. Yang mungkin dapat menambah pengetahuan atau keterampilannya sebagai guru.

Begitulah hidup, tentunya ada saja tantangan. Namun tergantung manusia itu sendiri yang dapat menyelesaikannya. Segala rintangan dapat teratasi bila dilakukan dengan penuh bijaksana.

Sebagai guru, Bu Tami juga selalu berusaha untuk bersikap bijak sana dalam menyelesaikan segala hal. Terlebih Bu Tami sudah menjadi sarjana. Tentunya semakin banyak tugas yang dibebankan padanya. Semoga Bu Tami dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan lebih baik lagi.

Apalagi setelah memperoleh sertifikat pendidik,  muda-mudahan tunjangan yang disebutkan pada undang undang guru dan dosen benar – benar terwujud. Amin.

Tinggalkan Balasan