Sisa waktu bulan Ramadhan tinggal menghitung hari, semakin hari semakin banyak tantangan yang kita hadapi. Kecenderungan kita, lebih banyak menyibukkan diri untuk kepentingan lebaran, mulai belanja pakaian hingga menyiapkan jajanan untuk menyambut hari kemenangan.
Ibarat dalam sebuah pertandingan sepak bola, kita memasuki injury time, saat saat paling menegangkan, apakah kita keluar sebagai pemenang atau tidak. Jika menginginkan kemenangan, semangat dan motivasi harus tetap dipertahankan.
Berpuasa pada akhir akhir bulan Ramadhan merupakan ujian paling berat untuk dapat meraih kemenangan. Sekalipun Rasulullah telah mengingatkan, bahwa ketika beliau memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan beliau mengencangkan sarungnya agar semakin kuat dalam beribadah.
Dari Aisyah Radiallahu ‘anha, beliau berkata “Apabila Nabi SAW memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan, beliau mengencangkan sarungnya, menjauhi istri istrinya untuk berijma’, menghidupkan malam malam tersebut dan membangunkan keluarganya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Lain lagi dengan kita, memasuki 10 hari terakhir, semangat melaksanakan sholat terawih mulai berkurang, shof shaf di Masjid dan Mushalla semakin kedepan, karena sibuk belanja pakaian dan kue lebaran.
Extra Time Ramadhan, adalah waktu penentu dalam meraih kemenangan, jika digunakan dengan sebaik baiknya untuk beribadah, Maka “Trofi Taqwa” dalam genggaman. Malam malam ganjil yang telah disiapkan merupakan saat yang tepat untuk mengalahkan lawan.
Diantara malam malam tersebut, ada satu malam, jika kita berhasil memanfaatkannya untuk beribadah kepada Allah, maka kita mendapatkan poin yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. “Lailatul Qadri Khaerumin Alfi Syahri”(QS. Al Qadr : 3).
Pada malam tersebut para malaikat turun bersama Jibril memenuhi seluruh muka bumi, hingga bumi menjadi sempit. Malam ini juga, Allah menetapkan dan menentukan segala urusan. Apabila digunakan untuk berzikir, bertasbih, berdoa dan melakukan amal ibadah, kemenangan pasti didapatkan. Itulah Malam Lailatul Qadr.
Dari Ubadah Bin Shamit Radaiyallahu ‘anhu, ia berkata Rasulullah SAW, ke luar pada Malam Lailatul Qadr, ada dua orang sahabat berdebat, beliau bersabda “Aku keluar untuk mengkhabarkan kalian tentang malam Lailatul Qadr, tapi ada dua orang berdebat hingga tidak bisa lagi diketahui kapannya, mungkin ini lebih baik bagi kalian, carilah di malam 29, 27, 25 dan dalam riwayat lain disebutkan, tujuh, sembilan dan lima”. (HR. Bukkhari)
Hari ini, merupakan hari ke 23 berpuasa di bulan Ramadhan 1442 H. Insya Allah 7 hari lagi, bulan dimana tidur bernilai ibadah, bau nafas yang dikeluarkan seperti minyak wangi kasturi, akan segera meninggalkan kita. Entah kita bisa bertemu atau tidak pada bulan Ramadhan berikutnya, Hanya Allah lah yang Maha Mengetahui. Kita berdoa semoga kita dipanjangkan umur agar dapat bertemu dengan bulan Ramadhan tahun depan. Aamiin.
Sabda Nabi SAW “Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadr karena Iman & mengharap pahala dari Allah, maka Allah ampuni dosa dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari).
Jika Rasul saja yang di jamin masuk surga, tiada salah dan cela, yang paling berhak membuka pintu surga sebelum yang lainnya. “Melakukan ibadah dengan sungguh sungguh dengan kesungguhan yang tidak pernah terlihat di waktu laiinya”.(HR. Muslim).
Lalu bagaimana dengan kita..?. Memang kita tidak bisa seperti Nabi, tidak kuat seperti yang dilakukan Nabi, akan tetapi sisa waktu bulan Ramadhan, adalah kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah, manfaatkan waktu tersebut dengan sebaik baiknya untuk bermuhasabah diri. Memohon rahmat, ampunan dan kasih sayang Allah SWT.
Paling tidak, berdoa dengan doa yang diajarkan Baginda Nabi Muhammad SAW disetiap malam ganjil yaitu “ Subhanalmalikilquddus, Subhanalmalikil ma’bud, Subhanalmalikilmaujud, Subahanalmakilhayyillazi Laa yanamu walayamutu walayaaputu ‘abada. Subbuhum Quddussurabbuna Warabbul malaikati Warruuh. Subhanallah Walhamdulillah Wala ila haa illallah Wallahuakbar. Wala haula wala quwwatta illa billahil ‘aliiyil’azhim. Allahumma Innaka ‘Afuwwun karim Tuhibbul’afwa fa’fu anna Ya Kariim Ya Arhamarroohimiin”.
Semoga Bermanfaat….
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga Puasa Kita Diterima Oleh Allah SWT
Aamiin Ya Rabbal’alamiin