Oase Ramadhan Hari Ke 30 “KerelaanMu Adalah KemenanganKu”

Humaniora, Ramadhan35 Dilihat

Sesungguhnya bulan Ramadhan yang mulia ini akan segera meninggalkan kita, dan tidak tersisa dari bulan ini kecuali waktu yang pendek. Maka barang siapa diantara kalian telah berbuat kebaikan hendaknya memuji Allah atas kebaikan tersebut, dan memohon kepada Allah agar kebaikan tersebut diterima. Barang siapa yang lalai, hendaknya segera bertaubat meminta ampun sebelum kematian menjemput.

Hari ini genap 30 hari kita menjalankan puasa. Hari ini, terakhir Ramadhan bersama kita, satu tahun kemudian baru kita berjumpa, itupun kalau umur sampai disana. Sebulan penuh kita bersama, menahan lapar dan dahaga, mengekang hawa nafsu dalam raga, dengan harapan suci di hari raya.

Ramadhan yang sudah kita jalani dengan berpuasa, sholat, rukuk, sujud, duduk untuk bermunajat mengharap kasih sayang dan pengampunan Allah, semoga menjadi amal kebaikan yang diterima disisi NYA.

Ramadhan dengan segala kemuliaanya, akan segera meninggalkan kita. Jadikanlah Ramadhan ini menjadi Ramadhan terbaik bagi kita, menjadikan kita semakin dengan sang pencipta, selalu bersyukur atas segala nikmat dan anugerah NYA.

Bersedih dan menangislah atas kepergiaanya, karena bisa jadi ini pertemuan terakhir dengannya. Teruslah minta ampun atas segala dosa, sebab setiap hari, hati, telinga, mata dan anggota tubuh lainnya sulit terjaga dari perbuatan salah dan dosa.

Kesempatan tetap ada selama nyawa masih dalam raga. Salah dan khilaf selalu saja ada dalam setiap kata dan perbuatan. Gunakanlah waktu yang ada untuk selalu memohon ampun kepada NYA serta meminta maaf terhadap sesama.

Ingatlah Akan Kebaikan Orang Lain Sekecil Apapun Itu, Dan Ingatlah Keburukan Diri Sendiri Walaupun Tidak Terlihat Oleh Siapapun. Dengan begitu hidup menjadi damai, jiwa menjadi tenang. Itulah kesyukuran kita kepada Allah. “Barang siapa yang telah berbuat kebaikan kepada kalian, hendaklah kalian membalasnya, jika kalian tidak mampu membalasnya, maka berdoalah untuknya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Allah adalah Dzat yang Maha Tahu Berterima Kasih dan sangat cinta kepada orang orang yang bersyukur”. (HR. Thabrani).

Lupakanlah Keburukan Orang Lain Sebesar Apapun Itu, Dan Lupakan Kebaikan Diri Sendiri Walaupun Sebiji Zarrah. Dengan begitu kita menjadi tawaddu, kita bisa saling menghargai, dan terpenting adalah Insya Allah kita bisa terhindar dari penyakit berbahaya dalam diri kita yaitu merasa lebih baik dari orang lain (sombong/angkuh).

Penyakit ini yang selalu ditanamkan oleh syaitan dan pasukannya terhadap manusia, sebab penyakit inilah yang menyebabkan Iblis terusir dari surga dan abadi di neraka. Karena itu, dia terus berusaha dengan berbagai cara mengajak manusia mengikuti jalanya, mencari teman hidupnya di neraka.

Untuk itu, teruslah memohon perlindungan kepada Allah dari segala godaan syaitan yang terkutuk. Syaitan itu sangat lihai, menggunakan berbagai cara, tidak pernah putus asa hingga kita mau mengikuti ajakannya. Semoga Allah Melindungi Kita. Aamiin.

Rasulullah SAW pernah berpesan kepada sahabat Abu Dzar Al Gifari Ra, “Wahai Abu Dzar, Perkokohlah Bahteramu Karena Samudra Itu Dalam, Perbanyaklah Bekalmu Karena Perjalanan itu Panjang, Ikhlaskanlah Amalmu Karena Pengintaimu Sangat Jeli”. (Hadist)

Pesan penuh makna, mengingatkan setiap kita agar selalu berhati hati dalam menjalani hidup. Puasa yang telah kita kerjakan selama sebulan penuh kiranya menjadi perisai diri untuk melawan segala gangguan dan godaan syaitan. Karena sejatinya “Puasa itu adalah perisai terhadap api neraka, sebagaimana perisai melindungi kalian ketika perang” (HR. Ibnu Majah)

Sebentar lagi hari raya tiba, seluruh umat muslim sedunia merayakannya dengan mengagungkan kebesaran Allah, Bertakbir, Bertahmid, Bertasbih dan Bertahlil memuji keagungan Tuhannya Allah SWT.

Pada Hari Raya Idul Fitri, seluruh kaum muslimin, bersilaturrahim dengan sanak keluarga, sahabat dan rekan kerja, saling memaafkan atas salah dan dosa. Itulah kebahagian di Hari Lebaran, Hari Kemenangan Bagi Kaum Muslimin Yang Berpuasa.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Sebelum beduk lebaran ditabur, sebelum takbir, tahmid, tasbih dan tahlil dikumandangkan. Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari salah dan dosa, baik dalam perkataan maupun perbuataan.
Ingatlah Haqqul Adam “Barang siapa berbuat salah, bersegeralah minta maaf. Dan bertaubatlah kepada Allah”.

Melalui kesempatan ini, saya “H. Muhammad Hamidi Dan Keluarga” memohon kerelaan dari Bapak/Ibu/Saudara, sanak keluarga, sahabat, teman dan rekan kerja, untuk memaafkan segala salah dan khilaf. Karena Sesungguhnya “Kerelaanmu Adalah Kemenanganku”

Semoga Bermanfaat….

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H

Taqabbalallu Minna Waminkun Taqaballaa Ya Kariim

Aamiin Ya Rabbal’alamiin

Tinggalkan Balasan

1 komentar

  1. Satu Bulan selama Ramadhan mencoba belajar menulis, semoga ada manfaatnya. Terima Kasih untuk YPTD yang mengajariku Menulis. Terima Kasih Juga Kepada Bapak H. Thamrin Dahlan. Mohon Maaf atas Segala Kekurangan.