Catatan Ramadhan dan Tontonan UFC 261

Olahraga, Ramadhan31 Dilihat

APA saja dapat kita catat sambil membersamai bulan mulia, Ramadhan ini. Selain catatan-catatan agama, catatan olahraga juga bisa ditulis. Hari ke-13 melaksanakan puasa, Ramadhan 1442 (2021), hari Ahad (25/04/2021), ini sesungguhnya pisik saya masih belum pulih sebagaimana biasanya. Jadinya saya lebih banyak waktu istirahat. Banyak di depan tv.

Sudah terlalu lama juga sakit ini membersamai saya. Bahkan sepekan sebelum Ramadhan saya sudah merasakan tidak begitu merasa fresh. Waktu itu saya menyimpulkan hanya kelelahan saja. Sudah beberapa kali juga saya tulis keadaan badan saya yang serasa menambah ujian tersendiri bagi saya selain ujian puasa itu.

Namun setelah rasa ‘tak nyaman’ kian mengganggu dua hari menjelang puasa, akhirnya saya konsultasi ke dokter. Dia beri saya obat antibiotic dan vitamin. Satu hari puasa itu saya sedikit agak lega, walaupun belum pulih betul.

Puasa berjalan, bahkan hingga hari ini ternyata saya belum merasakan sehat betul. Selera makan saya tidak muncul karena makanan terasa sedikit pahit. Penciuman saya lebih dominan seolah mencium rokok (asap) dari pada keadaan sebenarnya. Dan karena khawatir covid, saya malah minta test rapid antigen. Tidak enak hidung diuya-uya untuk mendapatkan lendirnya. Siap untuk menerima hasil lab dari Rumah Sakit, hari Jumat (23/04/2021) kemarin itu.

Hasil test menyimpulkan saya ‘non reaktif’ virus covid itu. Lembaran surat keterangan itu sedikit melegakan hati saya. Tapi tetap tidak melegakan pisik saya. Saya tetap merasa tidak sehat karena selain belum bisa makan dengan standar biasanya, panca indra penciuman saya juga belum pulih. Masih tiba-tiba hidung saya tercium bau asap (rokok).

Waduh, itu tadi lebih banyak catatan Ramadhan yang berkaitan dengan kesehatan. Padahal saya ingin menulis catatan hari ini tetang olahraga UFC yang belakangan saya juga mulai suka menyaksikannya. Selama ini saya lebih sering dan lebih suka menyaksikan live sepak bola Eropah melalui televisi berbayar. Hari ini, ada helatan UFC 261 yang partai puncaknya mempertemukan Kamaru Usman melawan Jorge Masvidal. Ini partai ulangan yang sebelumnya sudah dimenangkan oleh Kamaru Usman.

Tentu ada banyak partai tambahan lainnya selain partai puncak ini. Saya tidak memaksakan untuk menyaksikan semua partai. Cukup banyak. Dari sebelum pukul 08.00 sudah ada partai live. Jadi, saya memang menunggu partai puncak ini. Tepat pukul 11.15 baru dimulai partai pucak ini. Tapi sebelum partai pucak juga da partai hebat yang saya saksikan.

Sebelum partai Kamaru Usman, ada partai hebat yang bertarungnya hanya 17 detik saja. Ya, hanya 17 detik saja. Partai ini mempertemukan kelas menengah antara Uriah Hall melawan Chris Weidman. Hebatnya itu Hall dinyatakan menang TKO padahal peturung berkulit hitam ini belum melakukan serangan sama sekali. Dia justeru pada posisi berdiri kokoh dengan kuda-kuda yang kokoh saat Weidman menyerang dengan menendangnya.

Tendangan Weidman inilah yang justeru bagaikan ‘senjata makan tuan’. Dia menendang dengan tulang keringnya ke arah kaki Hall yang ternyata super keras. Dan, percaya atau tidak justeru kaki Weidman dinyatakan patah ketika dia jatuh sendiri setelah menendang itu. Dan Hall dinyatakan menang TKO. Asyik, kan?

Tentang pertarungan antara Kamaru Usman vs Masvidal, akhirnya petarung dari Afrika itu mampu mempacundangi Masvidal. Perkelahian untuk kedua kali ini tetap menjadi hak Kamaru Usman. Masih terlalu kuat petarung ini bagi Masvidal. Tadinya oleh komentator diharapkan Masvidal akan memupus mimpi Kamaru Usman untuk mempertahankan sabuk juaranya. Justeru mimpi Masvidal yang tidak menjadi kenyataan.

Sungguh, dalam keadaan pisik tidak begitu sehat, saya lebih banyak waktu duduk dan duduk di depan televisi. Aneka acara pun saya saksikan. Termasuk tontonan UFC 261, hari ini. Untuk menyalurkan cinta literasi, maka meluncurlah catatan Ramadhan dengan tema UFC 261 ini.***

Tinggalkan Balasan