JUMAT (17/09/2021) menjelang akhir pekan saya berkesempatan ikut acara Musda (Musyawarah Daerah) ke-4 MUI (Majelis Ulama Indonesia) Provinsi Kepri di Kota Batam. Pelaksanaan Musda sendiri diadakan di Hotel Golden View, Batam. Hotel ini terakhir kali saya merasakan berkegiatan dengan teman-teman adalah pada acara peluncuran Buku Pantun Budaya yang dihelat oleh Perruas (Perkumpulan Rumah Seni Asnur), Desember tahun lalu. Kini saya ke sini lagi untuk acara Musda MUI Provinsi Kepri tahun 2021.
Pukul 16.05 saya dan tiga orang teman-teman pengurus MUI Kabupaten Karimun sampai di hotel setelah menempuh perjalanan Karimun-Sekupang-Bengkong, Batam. Naik avanza dari Sekupang ke Bengkong dengan berhenti sejenak di Masjid Jabal Arafah untuk solat Asar perjalanan kami lancar-lancar saja. Bahkan sebelum sampai di hotel Golden View kami juga sempat berhenti sejenak di Kedai Kopi Yong Ki, Nagoya untuk istirahat sambil isi kampung tengah. Itulah sebabnya agak sore tiba di hotel ini.
Kami tidak terlambat walaupun sudah sore. Acara resmi pembukaan baru malamnya sesuai jadwal. Sore menjelang magrib, ini masih penyelesaian registrasi peserta. Masih ada beberapa orang utusan untuk peserta Musda yang belum sampai juga. Setelah menyerahkan kelengkapan dokumen lalu mendapat jatah kamar. Saya sendiri diberi kunci kamar bernomor 924. Berarti di lantai sembilan, kata saya dalam hati. Sempat masuk kamar 912 tapi oleh panitia digeser ke kamar 924.
Menjelang magrib peserta dari semua kabupaten se-Provjnsi tentu saja hanya di kamar atau di luar untuk urusan masing-masing. Bakda magrib peserta diarahkan untuk makan malam di lantai 2. Saya sendiri dengan teman sekamar turun ke lantai 2 tepat pukul 19.00. Selepas ‘isi bahan bakar’, ini kami kembali ke kamar untuk nanti naik ke lantai 10, meeting room Golden View Hotel, tempat acara pembukaan. Menurut jadwal, tepat pukul 20.00 seremoni Pembukaan Musda akan dimulai.
Gubernur H. Ansar Ahmad tiba di ruang acara hanya terlambat 15 menit. Semua peserta bersiap diri karena MC sudah mengumumkan kalau acara pembukaan segera akan dimulai setelah gubernur tiba. Dan benar, acara pembukaan Musda ke-4 MUI Provinsi Kepri dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Semua hadirin dimohon berdiri, kata MC sebelum dimulainya lagu kebangsaan. Itulah acara awal seremoni Pembukaan Musda yang sebentar lagi akan dibukan secara resmi oleh Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE MM.
Berturut-turut, acaranya adalah 1) pembacaan ayat-ayat suci alquran oleh Ibu Hj. Priantinis, seorang qoriah Nasional yang dimiliki oleh Provinsi Kepri. Acara selanjutnya adalah, 2) laporan Ketua Panitia yang disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. Chablullah Wibisono. Pak Prof ini sehari-hari adalah rektor Uniba (Universitas Batam) selain juga pengurus MUI Provinsi yang periode sekarang ini. Lalu acara ketiga, 3) Pidato Iftitah oleh Ketua Umum MUI saat ini, KH. Bambang Maryono. Pidato iftitah adalah pidato pembukaan yang menjadi acara wajib dalam setiap Musda MUI. Dan acara terakhir sebelum doa adalah 4) Sambutan dan Pengarahan oleh Gubernur Kepri, Bapak H. Ansar Ahmad yang sekaligus membuka secara resmi Musda ini. Doa adalah acara penutup.
Dalam pidatonya gubernur mengingatkan agar pengurus MUI selain mengayomi umat juga menjaga hubungan baik dengan Pemerintah. Hubungan silaturrahim itu penting, katanya. “Sebagai mitra Pemerintah, MUI sangatlah penting bagi pemerintah. Maka marilah kita bersinergi dalam melayani masyarakat.” Begitu gubernur dalam sambutannya yang banyak memberikan pesan dan harapan kepada Musda ini. Cukup banyak pesan dan harapan Pak Gubernur dalam pidatonya.
Selain memilih pengurus baru, menyusun program yang menyentuh masyarakat sangatlah penting tentunya Musda ini. Laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan juga hal penting yang akan dilaksanakan pada Musda ini. Maka ikutilah Musda dengan sebaik-baiknya. Itu harapan lain yang disampaikan gubernur dalam pengarahannya. Dengan membacakan dua bait pantun, gubernur menutup pidato sambutan pengarahannya. ***