Daripada Nonton HP

Peristiwa, Terbaru35 Dilihat
Sesaat sampai di sekolah seperti biasa saya mencuci tangan pakai sabun dan membuka HP untuk mengisi daftar kehadiran. Kemudian saya buka chat aplikasi whatsapps di HP siapa tahu ada berita atau info penting.
Satu per satu saya amati tiap chat yang masuk. Di antara beberapa chat yang masuk, ada satu chat yang menarik perhatianku. Saya tidak merasa ternyata istriku mengirim gambar kedua putri kesayanganku sedang bermain beberapa bola kecil. Di bawah gambar terdapat chat yang berbunyi “daripada nonton HP”.
Begitu menerima chat tersebut, saya tersenyum sambil tetap berpikir pasti nanti rumahku akan berantakan, karena penuh dengan mainan anakku. Kalau bukan saya yang merapikan, siapa lagi? Kedua anakku atau istriku?
Memang si sulung bisa merapikan, tetapi hanya sebagian yang terlihat. Mainan yang terlempar ke dalam kolong sofa dia belum mampu menjangkaunya. Istriku, dia sudah terlalu capek karena tadi pagi baru pulang kerja setelah semalaman berjaga di tempat kerjanya.
Mau tak mau nanti saya pulang yang pertama saya lakukan adalah merapikan rumah. Karena saya paling tidak suka melihat rumah berantakan. Baik di ruang tamu, ruang tengah, kamar ataupun dapur harus bersih dan rapi.
Rumahku meskipun kecil dan sederhana tetap tak usahakan selalu bersih dan rapi. Hal ini saya lakukan supaya para penghuninya merasa nyaman. Apalagi saat sekarang yang masih pandemi, jadi semua anggota keluarga harus tetap berada di rumah.
Saya dan istriku bekerja di luar rumah. Namun selesai bekerja kami langsung pulang dan mandi agar bisa bermain dengan anak-anak sudah dalam keadaan bersih. Lalu apa yang kami lakukan dengan anak-anak?
Kami sering bermain dengan mereka dengan memanfaatkan barang-barang di rumah. Bantal, guling, selimut tidur, kain tapih, bahkan kasur pun bisa menjadi aneka permainan. Aisyah, anakku yang kecil suka melompat-lompat. Rupanya dia terinspirasi melihat tayangan anak-anak yang melompat-lompat di atas trampolin di youtube.
Salah satu kebiasaan yang dilakukan Aisyah adalah ketika makan dia harus melihat HP, khususnya tayangan video anak-anak lewat aplikasi youtube. Jika tidak menonton HP, maka dia makan sambil berdiri atau berlari-lari.
Sebagai seorang muslim, maka saya harus mencontohkan etika makan yang baik. Salah satu etika makan adalah makan sambil duduk. Agar dia mau makan dengan duduk, terpaksa saya biarkan dia melihat HP.
Saya benar-benar membatasi dia menonton HP hanya saat makan saja. Waktu lainnya saya biarkan dia berkreasi dengan berbagai macam mainan yang ada di rumah. Sepengatahuanku intensitas seseorang dalam menonton HP dapat mempengaruhi sikap dan perilaku.
Memang betul HP merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi. Apalagi HP bertipe android. Semua orang bisa melakukan apapun hanya dengan sentuhan. Belanja, membeli token listrik, membayar zakat, mengirim uang, membeli makanan dan minuman bisa dilakukan dengan gawai yang kita miliki.
Namun apabila anak atau orang yang belum cukup umur atau belum mumayyiz, alias belum bisa membedakan antara yang benar dan salah menguasai sebuah HP, maka bisa berbahaya. Dia bisa melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan.
Oleh karena itu, ketika melihat istriku mengirim gambar anak-anak yang sedang bermain bola dan diiringi chat “daripada nonton HP”, saya merasa senang dan bahagia anak-anak bisa bergembira meskipun hanya di rumah saja.
Masa Pandemi saat ini bermain di rumah merupakan alternatif yang paling baik dan aman daripada harus bermain dengan teman-teman di luar rumah. Apalagi anakku yang kecil tidak mau sama sekali mengenakan masker.
Kita bisa berkreasi memanfaatkan segala mainan dan barang-barang di rumah agar bisa menjadi permainan yang menarik bagi anak dan anak tidak bosan untuk tetap tinggal di rumah saja. Semoga wabah yang masih melanda dunia ini segera berlalu sehingga nanti kita bisa beraktivitas di rumah tanpa rasa takut dan was-was. Amin…

 

Tinggalkan Balasan

2 komentar