Sabtu, 23 Februari 2023, saya diundang sekolah sebelah untuk berbagi praktek tentang pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) sebagai solusi untuk memfasilitasi guru agar dapat belajar secara mandiri secara daring. PMM yang diluncurkan sejak tahun 2021. Namun sejumlah sekolah belum memanfaatkan aplikasi itu secara masksimal.
Pada dasarnya, untuk mengakses PMM dan cara pemanfaatannya sudah tersedia pada laman kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id, dalam bentuk video tutorial, atau melalui link guru.kemdikbud.go.id.
Peserta sosialisasi terdiri dari guru-guru belia yang memiliki pikiran masih fresh graduate dengan potensi yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Saya melihat semangat yang cukup besar pada peserta dalam mengikuti kegiatan. Namun, ada pula yang tampak layu dan tidak memperlihatkan sikap serius. Kelompok terakhir ini banyak ditemukan di sekitar kita.
Dikutip dari laman kemdikbud, Platform Merdeka Mengajar dibangun untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam tentang Kurikulum Merdeka. Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
PMM sangat menunjang pengembangan diri guru secara gratis. Pengguna atau guru hanya membutuhkan jaringan internet untuk mengakses aplikasi PMM.
Aplikasi debutan Kemdikbud itu tidak saja dilengkapi dengan fasilitas pelatihan mandiri tetapi juga memiliki beberapa fitur pendukung dalam rangka berbagi praktik baik kepada sesama guru di seluruh Indonesia. PMM dapat dijadikan ruang belajar bersama tidak saja dengan aplikasi itu sendiri tetapi juga dengan sesama guru dari seluruh penjuru tanah air.
Komponen dalam Platform Merdeka Mengajar.
PMM menyediakan komponen berupa fitur yang terdiri dari beberapa layanan. Layanan pertama adalah Belajar Kurikulum Merdeka, sebuah fasilitas sumber belajar yang berisi penjelasan tentang prinsip dasar kurikulum merdeka, profil pelajar pancasila, capaian pembelajaran, dan contoh alur tujuan pembelajaran.
Layanan ke dua, berupa kegiatan belajar mengajar yang mencakup asesmen murid dan perangkat ajar. Asesmen menyediakan contoh soal-soal penilaian pembelajaran yang dapat dijadikan rujukan dalam asesemen pembelajaran. Pada perangkat ajar guru dapat mengakses modul dan bahan ajar, buku teks, dan pedoman Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Layanan lainnya berupa Pengembangan Diri. Bagian ini menyediakan sejumlah kegiatan pelatihan mandiri dan kesempatan untuk bergabung dan membuat komunitas belajar. Pelatihan mandiri merupakan fasilitas dalam PMM yang disediakan sebagai ruang belajar secara mandiri bagi para guru. Dalam komunitas guru dapat bergabung dengan komunitas yang sudah dibuat oleh guru dari berbagai daerah di Indonesia. Komunitas ini juga memungkinkan guru membuat komunitas sendiri sesuai kebutuhan besama guru lainnya. Melalui komunitas guru dapat berdiskusi, belajar bersama, atau berbagi praktek baik yang telah dilakukan di sekolah masing-masing. Melalui komunitas ini guru dapat melakukan kerja kolaborasi dalam melakukan banyak hal yang berhubungan dengan profesinya.
Ada pulalayanan Mencari dan berbagi. Layanan ini merupakan fasilitas yang berfungsi sebagai sumber belajar guru. Mencari dan Berbagi dilengkapi dengan submenu video inspirasi dan bukti karya. Video inpirasi merupakan sumber belajar yang menyediakan video karya para ahli yang dapat dijadikan sumber inspirasi untuk meningkatkan kompetensi para guru. Submenu lainnya berupa bukti karya yang dapat digunakan sebagai ruang penyimpanan hasil karya dalam bentuk video maupun dokumen berupa tulisan. Hasil karya itu dapat dibagikan kepada guru lain untuk mendapatkan respon atau tanggapan sebagai penilaian.
Fleksibilitas PMM
Secara keseluruhan PMM memberikan kemudahan kepada guru karena aplikasi itu memiliki keunggulan yang bersifat fleksibel dalam beberapa hal. Fleksibiltas itu mencakup hal-hal sebagi berikut.
Pertama, Aplikasi ini dapat dengan mudah diakses melalui berbagai perangkat smartphone maupun komputer atau laptop.
Ke dua, Penggunanya dapat mengikuti proses belajar secara mandiri, dapat dilakukan kapan saja, dan kapan saja. Proses belajar melalui PMM tidak terikat ruang dan waktu.
Ke tiga, pengguna atau guru, dalam hal ini, dapat mengikuti pelatihan berulang kali sampai mereka dinyatakan lulus oleh sistem. Jika tidak lulus peserta dapat mengulang materi pembelajaran secara mandiri.
Ke empat, guru dapat belajar dengan santai dan rileks dalam waktu senggang. Tidak ada tuntutan untuk mengikuti pelatihan mandiri saat berhadapan dengan kesibukan. Tekanan kesibukan guru tidak saja timbul dari tugas profesinya tetapi juga banyak urusan keluarga membuat mereka harus berpikir multitasking.
PMM menjadi salah satu alternatif yang cukup asyik dan efektif. Jika di tengah pelatihan guru tetiba saja harus menyelesaikan urusan lain, pelatihan itu dapat ditunda tanpa izin kepada panitia karena memang tidak memiliki panitia. Peserta atau guru dapat melanjutkan pelatihan setelah urusan lain itu selesai.
Ke lima, materi pelatihan yang disajikan dalam bentuk video dan teks memberikan kemudahan peserta dapat mempelajarinya berulang kali sampai benar-benar paham. Bahkan saat mengerjakan soal fleksibilitas itu sangat dijamin karena peserta diberikan kesempatan menyelesaikan test pada masing-masing topik sampai nilai yang diperoleh memenuhi syarat untuk lulus dan mendapatkan sertifikat.
Ke enam, peserta pelatihan dapat memilih topik mana saja yang dapat diikuti tanpa terikat urutan sesuai yang tersedia dalam PMM