MANFAAT MENULIS ITU LUAR BIASA

Pendidikan24 Dilihat

MANFAAT MENULIS ITU LUAR BIASA

Oleh Mujiatun, S.Pd.

(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung, NPA 0810100104)

(Tantangan Menulis Hari Ke-14: Minggu, 14 Februari 2021) 

Beberapa Koleksi Bunga yang Membuat Hari-Hariku Lebih Berwarna

 

Seperti halnya hobiku mengoleksi bunga, menulis pun merupakan hobi bagiku. Keduanya seperti dua sisi mata uang dalam kehidupanku.  

Kegiatan menanam dan merawat bunga yang kulakukan setiap hari membuat pikiran menjadi segar. Selain itu, jiwa pun menjadi tenang. Sehingga hari-hariku semakin berwarna dan terasa bahagia.

Demikian halnya dengan kegiatan menulis. Aktivitas kreatif ini membuatku selalu berimajinasidan berinonasi. Sehingga kegiatan menulis ini memberikan energi tersendiri bagiku.

Dengan kedua hobi itu aku semakin optimis dan bersemangat dalam menikmati hari-hari. Sehingga aku dapat berpikir lebih positif dan kreatif.

Efek positif dari hobi yang kulakukan dengan senang hati itu sungguh menakjubkan.  Dokter spesialis mata, 7 tahun yang lalu memfonis bahwa aku terkena tumor mata. Aku direkomendasi agar segera operasi mengangkat tumor tersebut. Sebab saat itu kondisi mata sudah sangat kabur, sakit, dan kepala sering sakit hebat. Alhamdulillah, keluhan itu pun berangsur hilang dan mataku pun kini sehat seperti sedia kala.

Aku hobi menulis sejak 42 tahun lalu, tepatnya sejak kelas 2 SD. Namun, saat itu karyaku hanya kutuliskan di sebuah buku diary dan tak pernah dipublikasikan.

Pada tahun 80-an hanya ada majalah dan surat kabar sebagai media publikasi. Untuk menembus kedua media tersebut melalui proses yang ketat dan sulit. Yakni, penulis harus mengirimkan beberapa naskah terlebih dahulu ke redaktur. Setelah melalui proses seleksi dan dinyatakan lolos, barulah naskah dapat diterbitkan. Oleh sebab itu, banyak naskah penulis pemula saat itu yang tidak berhasil lolos.

Ketika SPG (Sekolah Pendidikan Guru) dan kuliah, aku pernah mengirim naskah cerpen ke berbagai surat kabar harian daerah. Seingatku, lebih dari 10 naskah yang sudah kukirim. Akan tetapi, tak satu pun yang berhasil lolos untuk diterbitkan.

Sejak saat itu, aku tak pernah mengirimkan karya tulis ke media nassa mana pun. Sehingga karya tulisku kembali menjadi koleksi di buku diary dan laptop.

Kegiatan “Diseminasi Gerakan Literasi Nasional 2019″ di Bandarlampung

Hingga pada Desember 2019, awal semangat menulisku kembali bangkit. Pada saat itu, aku dikirim oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Way Kanan untuk mengikuti sebuah pelatihan, “Diseminasi Gerakan Literasi Nasional 2019”. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Lampung selama 3 hari.

 Bersma Ibu Yanti Riswara, Ka. Kantor Bahasa Prov. Lampung dan Para Narasumber

Dalam pelatihan tersebut menghadirkan narasumber-narasumber hebat dari Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Selain itu, juga menghadirkan seorang penulis andal negeri ini, yaitu Gol A Gong. Kesempatan ini tak kusia-siakan sedikitpun. Paparan materi dari seluruh narasumber kuikuti dengan saksama. Terlebih ketika Gol A Gong membimbing langsung praktik menulis cerpen.

Bersama Ka. Kantor Bahasa dan Gol A Gong di Swiss Hotel, Bandarlampung

Pada pelatihan tersebut, peserta diberi penugasan untuk menulis sebuah cerpen dengan tema “Anti Korupsi”. Karya kami pun dibahas dan dikoreksi bersama oleh seluruh peserta pelatihan yang terdiri dari 50 orang dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

Bersama Gol A Gong, Penulis Buku “Si Roy”

Hasil karya seluruh peserta pelatihan dibukukan dalam sebuah antologi anti korupsi dengan judul “Peti Mayat Koruptor”.  Proses kurasi, editing, dan revisi naskah dilakukan oleh tim Gol A Gong.  Setelah satu bulan diproses, akhirnya buku ber-ISBN itu pun terbit.

Bahagia tak terkira rasanya, karya penulis pemula sepertiku bisa sebuku dengan penulis hebat Gol A Gong. Sungguh, Ini pengalaman yang sangat berharga bagiku di dunia menulis.

Buku Antologi Cerpen “Peti Mayat Koruptor”, Karyaku Bersama Gol A Gong, dkk

Sejak saat itu, gairah menulisku semakin berkobar. Rasa percaya diriku di dunia menulis pun semakin menyala. Aku terus belajar dan berlatih dengan mengikuti pelatihan-pelatihan online untuk mengasah keterampilan menulis. Selain itu, akau pun selalu memberanikan diri mengikuti even-even lomba menulis cerpen. Dengan tujuan untuk memupuk keberanian dan mengembangkan rasa percara diri. Dengan demikian, karyaku akan banyak mendapat kritikan, koreksi, dan saran-saran dari pembeca. Hal ini tentu akan menambah katajaman kemampuan saya dalam menulis.

Menulis bukanlah cita-cita tetapi merupakan hobi bagiku. Oleh karena itu, terlepas dari memperoleh materi atau tidak dari karya itu, aku akan tetap menulis dengan senang hati. Dengan harapan, karya tulisku akan memotivasi dan menginspirasi orang lain. Sehingga pembaca pun dapat menikmati karyaku itu dan turut merasakan kebahagiaanku.

Dapat menyebabkan orang lain merasa bahagia melalui karyaku, itu sudah lebih dari cukup bagiku. Karena hal itu membuat hatiku pun merasa bahagia. Itulah tujuan utamaku dalam menulis.

 “Menulis dengan hati bahagia akan membuat hati pembaca pun merasa bahagia”

(Mujiatun)

 

Salam Literasi,

Way Kanan, Lampung, 14 Februari 2021

 

 

 

Tinggalkan Balasan

4 komentar