PANDEMI TAK MENGHALANGI PRESTASI
Oleh Mujiatun, S.Pd.
(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung, NPA 0810100104)
(Tantangan Menulis Hari Kelima: Jumat, 5 Februari 2021)
Flayer Lomba Literasi APKS PGRI Lampung
Layaknya seorang ibu, naluri saya ingin selalu anak-anak didik sukses. Sukses dalam meraih prestasi akademik maupun nonakademik. Tentu saja keinginan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kegigihan, kesabaran, dan pengorbanan tentunya.
Di masa pandemi Covid-19, hampir seluruh kegiatan lomba ditiadakan. Baik lomba yang bersifat akademis maupun nonakademis. Dari lomba di bidang olahraga, sains, maupun seni. Namun, menjelang peringatan Hari Guru Nasional tahun 2020 lalu, APKS PGRI Provinsi Lampung menyelenggarakan Lomba Gebyar Literasi. Salah satu cabang lomba tersebut adalah Menulis Cerpen untuk peserta didik tingkat SMP.
Dengan bermodalkan pengalaman menulis cerpen di Buku Antologi Cerpen “Di Tepian Langit”, saya mendaftarkan dua anak didik SMPN 2 Banjit. Kedua anak tersebut adalah Lutfiatu Zahro Andini dan Ni Luh Diana Widyastuti kelas 9 SMPN 2 Banjit. Mereka pun bersedia dengan senang hati asalkan saya siap membimbing proses kreatif menulisnya.
Dengan semangat literasi yang telah terpatri dalam sanubari, saya pun menyanggupi permintaan anak-anak hebat itu. Sesuai dengan kesepakatan, setiap hari selama satu minggu saya bimbing kedua anak tersebut untuk menulis cerpen.
Pada tahap awal menulis, anak-anak saya arahkan untuk menentukan ide cerita berdasarkan pengalaman sendiri. Kebetulan, tema cerita yang ditentukan oleh panitia lomba adalah tentang pengalaman pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Mengikuti lomba menulis cerpen merupakan pengalaman pertama bagi anak-anak hebat ini. Tak heran bila mereka mengalami kesulitan dalam proses menulis. Meskipun mereka sudah pernah menulis cerpen untuk menerbitkan buku. Namun, saya tak menyerah begitu saja. Melihat kegigihan anak-anak hebat ini, saya pun makin semangat untuk membimbing mereka.
Saya bimbing mereka menuliskan cerpen bagian demi bagian. Mulai dari bagian orientasi yang digali dari pengalamannya sendiri. Dengan asyik mereka menuliskan tentang dirinya dan setting di kampungnya masing-masing. Cerita mengalir hingga menuju komplikasi yang membutuhkan waktu hingga 3 kali pertemuan.
Pada pertemuan ke-4 dan ke-5 mereka berhasil menuliskan bagian resolusi sebagai ending dari cerita masing-masing. Selama 5 kali pertemuan anak-anak hebat ini menuliskan kisahnya dalam bentuk cerpen. Kegiatan saya lanjutkan dengan membimbing mereka melakukan editing, kurasi, dan revisi naskah. Dalam waktu 2 kali pertemuan, naskah cerpen pun siap dikirim.
Menanti proses penilaian hingga pengumuman memerlukan waktu 10 hari. Harap-harap cemas menanti pengumuman tersebut. Bagi saya, bila mereka meraih juara suatu kebanggaan yang luar biasa. Namun, yang terpenting adalah menumbuhkan jiwa kreatif, inovatif, dan percaya diri sejak dini. Untuk membekali mereka kelak agar terbiasa menjadi insan yang kreatif, inovatif, dan inspiratif.
Piala dan Piagam Lutfiatu Zahro Andini, Sang Juara Pertama
Piagam Penghargaan atas nama Ni Luh Diana Widyastuti
Saat yang dinanti-nanti pun tiba. Alhamdulillah, tanpa diduga salah satu anak hebat saya meraih juara pertama di tingkat Provinsi Lampung. Dan yang satu lagi memperoleh peringkat 7 besar. Rasa syukur bercampur haru pun memenuhi ruang hati saya.
Bagaimana tidak? Anak-anak didik saya baru kali ini mengikuti lomba di tingkat provinsi. Mereka berdua harus beradu karya dengan 157 anak-anak hebat dari daerah lain. Yang rata-rata sudah terbiasa mengikuti even-even lomba seperti ini. Dan sebagian besar peserta lomba berasal dari ibukota kabupaten bahkan dari ibukota Provinsi Lampung.
Pengumuman langsung disampaikan oleh pengurus APKS PGRI provinsi kepada Ketua PGRI Kabupaten Way Kanan. Beliau meneruskannya di berbagai media sosial, termasuk mengunggahnya di facebook dan instgram milik PGRI Way Kanan. Berita ini pun sekejap meyebar ke seluruh media sosial yang ada di daerah saya.
Pengumuman Lomba dari APKS PGRI Provinsi Lampung
Pengumuman Lomba dari Media Radar Lampung
Ucapan selamat dan rasa bangga pun mengalir dari Bupati Way Kanan, Kepala Dinas Pendidikan, Ketua PGRI, dan Kepala Sekolah. Hadiah dan penghargaan pun berdatangan. Baik untuk saya sebagai guru pembimbing maupun untuk anak hebat “Sang Juara”. Piala, piagam, hadiah barang dan sejumlah uang pun kami dapatkan.
Apresiasi dari APKS PGRI Provinsi Lampung
Apresiasi dari APKS PGRI Kabupaten Way Kanan
Syukur tak terhingga kepada Allah SWT, di tengah pandemi kami masih diberi kesempatan untuk mengukir prestasi. Mengharumkan nama sekolah dan daerah Way Kanan di tingkat provinsi. Fakta ini membuktikan bahwa daerah yang jauh dan fasilitas yang serba minim tidak menghalangi seseorang dalam berkarya. Pandemi pun terbukti tak menjadi halangan untuk tetap berprestasi.
Salam Literasi.
Waya Kanan, Lampung, 5 Februari 2021
Wah keren bnget. Lengkap dan mnginspirasi. Ttp semangat untuk terus berkarya dan berprestasi
Alhamdulillah, trimksh Pak sudah berkenan memberikan apresiasi dan support nya. Tetap semangat berbagi literasi dan inspirasi Pak Nana.
Mantap dan semakin keren. Semoga tetap menginspirasi.. Lanjtukan!