SPIRIT GURU BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DARI DAERAH 3T

Pendidikan271 Dilihat

SPIRIT GURU BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DARI DAERAH 3T 

Oleh Mujiatun, S.Pd.

(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung, NPA 0810100104)

(Tantangan Menulis Hari Ke-25: Kamis, 25 Februari 2021)

 

Pertemuan Ke-23 Bersama Pak Khamdan Muhaimin

Untuk kesekian kalinya hati saya diselimuti rasa kagum dan terharu atas perjuangan para narasumber yang dihadirkan oleh Omjay. Perjuangan seorang pendidik yang luar biasa. Seorang pejuang sejati yang merupakan pelita dalam kegelapan dan embun penyejuk dalam kehausan. Merekalah para pahlawan tanpa tanda jasa.

Salah satu dari mereka hadir di kelas maya WA Grup Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 17. Beliau adalah Pak Khamdan Muhaimin, S.Pd., Gr. didampingi oleh moderator andal, yaitu Mr. Bams hingga akhir pertemuan ke-23.

Malam itu (Rabu, 24 Februari 2021), beliau menyajikan motivasi dengan tema “Menjadi Guru Berprestasi dan Berdedikasi di Daerah 3T”. Membaca temanya saja saya sudah terbayang dengan kondisi daerah itu. Suatu daerah yang terpencil, terisolir, dan tertinggal. Tentu segalanya sulit untuk dijangkau oleh warga di daerah itu.

Benar saja, paparan demi paparan pengalaman Pak Khamdan begitu jelas menggambarkan kondisi daerah tempat beliau bertugas. Berbekal tekat kuat dan ketulusan hati, beliau langkahkan kaki dari Jawa Tengah menuju daerah 3T nun jauh di ujung negeri. Beliau bertugas di SMPN 5 Sambi Rampas Kab. Manggarai Timur, Provinsi NTT.

Kehadiran narasumber-narasumber hebat dan tangguh seperti Pak Khamdan ini benar-benar memicu semangat para peserta untuk turut berkarya. Malam itu saya merasa malu kepada kepada diri sendiri. Saya berada di daerah yang serba mudah dengan fasilitas pendidikan yang memadai belum pernah berprestasi atau pun berkarya.

Sementara beliau, bertugas di daerah tertinggal, terpencil, dan terisolir yang serba sulit segalanya tetapi masih sanggup berkarya. Bahkan berinovasi dan berprestasi hingga tingkat nasional.

Pak Khamdani Muhaimin, Guru Berprestasi dan Inspiratif 2020

Masya Allah, saya benar-benar kagum dan sangat terharu menyimak kisah beliau selama 6 tahun mengabdi di sana. Terlebih ketika mencermati beberapa foto kondisi daerah Pak Khamdan bertugas. Daerah pedalaman dengan akses jalan tanah setapak. Melalui tebing dan naik turun pegunungan dengan jurang-jurang di kiri kanannya.

Tidak ada listrik, sinyal sulit, dan air pun susah didapat. Untuk menuju ibukota kabupaten  membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Mata pencaharian warga setempat sebagai petani kopi yang hasil panenya hanya satu tahun satu kali. Kondisi ini benar-benar membuat warga jauh dari sentuhan teknologi.

Kondisi Jalan di Daerah Manggarai, NTT

Namun demikian, tak menyurutkan semangat Pak Khamdan dalam mengabdikan  diri di daerah tersebut. Justru, segala keterbatasan itu memicu kreativitas beliau untuk selalu berinovasi, berdedikasi, dan maraih prestasi.

Berikut beberapa prestasi yang pernah diraihnya. Finalis (10 besar ) Simposium GTK Dikdas Kemdikbud 2016. Peserta terbaik Diklat Prajabatan CPNS 2016.  Penghargaan sebagai pendidik di daerah 3T sejak 2011. Memperoleh beasiswa PPG  Kemdikbud 2013-2014. Penerima Apresiasi Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional 2020 , Dirjen GTK. Kemdikbud RI.  Agen penguatan karakter, Puspeka, Kemdikbud 2021.

Seperti kata pepatah, “di mana bumi di pijak di situ langit dijunjung”, demikian pula yang dilakukan oleh Pak Khamdan. Meskipun pendatang tetapi beliau menghormati dan turut menjaga adat budaya setempat. Seperti adat budaya berikut:  Irong, yaitu tidak boleh berteriak, menyalakan api, ribut, selama 1-2 hari. Tujuanya adalah supaya hasil panen melimpah.  Acara mbaru dor, adalah masuk rumah baru mereka menggunakan berbagai acara adat. Kepok tuak , yaitu adat menyambut kedatangan tamu dengan berbicara adat menggunakan tuak, rokok dan ayam kampung. Sebagai ungkapan ketulusan warga setempat dalam menerima atau menyambut tamu. Makan padi baru, yaitu acara yang dilakukan setelah panen padi.

Bertugas di daerah 3T tentu beliau menghadapi banyak masalah. Bukan hanya masalah pendidikan tetapi juga masalah sehari-hari di masyarakat. Oleh sebab itu, Pak Khamdan selalu menuliskan masalah-masalah tersebut. Kemudian beliau cari solusi sebagai jalan keluarnya. Dengan harapan, tulisan tersebut dapat memotivasi guru-guru agar tetap semangat  berinovasi dan  menginspirasi walaupun di daerah 3T.

Beberapa solusi dari permasalahan yang beliau hadapi di daerah tersebut adalah dengan mendirikan rumah belajar sejak tahun 2016 sampai sekarang.  Sehingga anak-anak bisa belajar di rumah tersebut sepulang sekolah.

Rumah belajar tersebut menarik minat anak-anak karena Pak Khamdan menyajikan berbagai kegiatan dan fasilitas. Ada kegiatan les matematika, membaca buku, menggambar, mewarnai, bulu tangkis , bola voli, puzzle dll.

 

Sedangkan malamnya pukul 19.30 WITA, anak-anak juga dapat belajar mengoperasikan laptop dan akses internet gratis di rumah belajar. Rumah belajar beliau pernah memperoleh kiriman buku dari  Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia.

Rumah Belajar Milik Pak Khamdan Muhaimin, S.Pd. Gr.

Selain itu, beliau juga menjadi relawan di daerah 3T dengan membuat proposal bantuan ke berbagi instansi bagi sekolah negeri maupun swasta. Yayasan, kampus, komunitas, media online, perpustaakan daerah, dan nasional.

Setelah berhasil, Pak Khamdan mewakili donator membagikan bantuan tersebut ke SD, SMP, dan SMA.  Yakni berupa flashdisk, vidio pembelajaran, program kirim budi,  seragam sekolah, buku bacaan, alat tulis, mukena, alquran, iqro, buku, karpet masjid, dll. Pak Khamdan juga mewakili donator dari Jawa membuat dua sumber mata air dan 4 bak penampung air untuk warga setempat.

Tempat Penampungan Air untuk Warga Setempat

“Teruslah mengabdi dimana pun Bapak/Ibu berada, ilmu yang kita berikan akan berdampak pada generasi berikutnya. Guru tidak hanya mengajar tetapi juga bisa berkontribusi bagi lingkungan sekitar yang membutuhkan.Teruslah menjadi teladan bagi anak didik, terus berkarya, berinovasi, dan menginspirasi. Selamat mengabdi, semoga sehat selalu dan berusaha memberi manfaat kepada orang lain. Karena, sebaik-baik orang adalah yang membawa manfaat bagi orang lain.” 

Demikian Pak Khamdan Muhaimin mengakhiri paparan motivasi dan berbagi inspirasinya kepada kami. Semoga, kami pun dapat mengikuti jejak beliau dalam mengabdikan diri di dunia pendidikan. Sehingga kami pun mampu mendatangkan manfaat bagi orang lain, terutama bagi anak-anak didik. Aamiin.

 

Salam Literasi,

Way Kanan, Lampung, 25 Februari 2021

Tinggalkan Balasan

1 komentar