MERAIH MIMPI MENGGAPAI RIDHO ILLAHI

Peristiwa49 Dilihat

Logo KMAC-YPTDsatu

MERAIH MIMPI MENGGAPAI RIDHO ILLAHI

Puji syukur saya panjatkan kehadiratMU ya Alloh karena saya dipertemukan dengan orang hebat dan baik hati. Beliau adalah  tokoh dan guru besar yang selalu menginspirasi tak kenal lelah selalu berkarya dan mengabdi tiada henti. Beliau Bapak Haji Thamrin Dahlan. Terimakasih bapak atas ilmu dan bimbingannya selama ini.

 

Melalui KMAC ( Karena Menulis Aku Ceria ) gagasan beliau, saya mencoba kembali hadir dalam dunia menulis yang lama saya tinggalkan.

Ini adalah kisahku yang lama telah kusimpan, namun kali ini biarlah aku bagi agar selalu abadi.

PENANTIAN PANJANG

Aku dan suamiku serta anaku mendaftar haji pada bulan November 2011, dari daftar kuota yang kami peroleh saat itu adalah kuota tahun 2019.

Kami mendaftar menggunakan jasa dana talangan haji  dari sebuah Bank Syariah, alhamdulillah karena keterbatasan dana akhirnya kami dapat mendaftar.

Dengan tekad yang kuat aku berfikir keras bagaimana caranya bisa melunasi dana talangan haji tersebut, maka akupun membuat rencana aku anggarkan dari dana sertifikasiku yang turun setiap 3 bulan . Pada tahun pertama aku anggarkan untuk melunasi dana talangan anakku , karena aku berfikir anak tanggungan keluarga jadi harus lunas pertama, sedikit demi sedikit akhirnya dana talangan hajiku bertiga bisa lunas terbayar , alkhamdulillah.

Kami sangat bersyukur karena sudah dapat kuota haji walau harus menunggu, setidaknya kami punya harapan dapat berangkat ke Tanah Suci.

MANUSIA BERENCANA  ALLOH PUNYA TAKDIRNYA

Saat kami mendaftar haji bertiga, anaku baru kelas 12 SMA. Impian kami adalah berangkat haji bersama sama , pasti sangat bahagia . Dia adalah buah hatiku satu-satunya titipan Illahi Robbi.

Namun impian itu hanyalah rencana kami, Alloh punya takdirNYA. Anak kami yang saat mendaftar kondisi badannya sehat, ternyata diusia 20 tahun divonis tumor otak. Tumor yang bersemayam di batang otaknya, membuat anak kami mengalami gangguan penglihatan dan gangguan syaraf motorik . Kami bawa berobat kesana kemari  , dari medis yang satu ke medis yang lain semua menyarankan operasi. Tetapi dari penerangan dokter faktor resiko dan efek efeknya pasca operasi, anak saya menolak untuk operasi.

 Hatikupun ciut tak tahu harus mengambil keputusan apa karena semua beresiko operasi maupun tidak operasi. Aku serahkan keputusan pada anakku. Akhirnya kami mencari pengobatan alternatif , apa kata orang kami datangi. Manusia berusaha namun takdir tetaplah ditangan Alloh. Akhirnya pada tahun 2017 anakku kembali ke pangkuan ILLAHI. Sedih merasa kehilangan tak lagi bisa kuungkapkan. Setiap hari aku hanya diam dirumah.

Namun setiap benda yang dirumah bercerita tentang dia , mengingatkanku tentang hari harinya, penyesalan diri karena tak punya banyak waktu bersamanya membuat aku merasa bersalah berkepanjangan. Setiap mata memandang seisi rumah disitu ada bayangannya , hingga air mata ini terus menetes tanpa diminta.

Alkhamdulillah meninggalnya anakku di bulan Syawal saat menjelang musim haji. Bu Siti Murtofiah dulu teman sekantor yang mengajak kami mendaftar haji. Beliau menyarankan agar anakku dibadalkan haji oleh Bapak Zainuddin Sahab, M.Pd suami beliau. Pak Zen panggilan akrabnya  dan Ibu bagiku sudah seperti orangtuaku sendiri yang selalu membimbingku dan mengajakku berbuat kebaikan.

Akhirnya akupun setuju meminta tolong Pak Zen membadalkan haji anakku, karena beliau sudah berangkat haji 4 kali. Alkhamdulillah kepergian anaku akhirnya sudah dibadalkan haji oleh Bapak H. Zainuddin Sahab, M.Pd. Walau kami tidak bisa berangkat bersama setidaknya anakku sudah membawa predikat hajinya. Semoga dapat meringankan dosanya dan mengantarkannya ke Syurga Aamiin yarobbal’alamiin.

HAJI YANG TERTUNDA

Pada tahun 2019 Pemerintah Indonesia mengumumkan peserta haji yang berangkat , namun kami sudah sepakat dengan Pak Zen untuk selalu berangkat bersama. Karena alasan putranya masih tanggung sekolah di kelas 12 SMA, bu Zen menunda keberangkatan  menjadi kuota tahun 2020, maka kamipun ikut menundanya. Harapan kami agar kita bisa berangkat bersama-sama.

Akhirnya di tahun 2020  kamipun terdaftar sebagai calon jamaah haji yang berangkat. Alkhamdulillah kami sangat bahagia. Maka persiapan pun dimulai. Kami mulai kegiatan manasik yang dilaksanakan setiap hari Minggu di rumah Bapak Kyai Muhail Purwojati Banyumas.

Pelajaran tentang haji kami terima. Dari rukun rukun haji, syarat syarat haji, juga sunah sunahnya. Doa doa hajipun mulai  dihafalkan. Kami belajar dengan sangat senang menghafal walau kadang sudah hafal sebentar hilang.

Segala biaya sudah kami lunasi, mulai dari biaya manasik, biaya kendaraan yang mengantar ke Solo, biaya angkat koper, dan biaya biaya lain yang sifatnya mandiri.

Suntik faksin Minginitis juga sudah dilakukan dan serangkaian tes kesehatan sudah kita jalani semua. Tiba – tiba wabah corona melanda negeri ini. Begitu kerasnya wabah corona hingga masyarakatpun tidak boleh beraktifitas diluar rumah. Suasana sangat mencekam. Berita kematian silih berganti. Ibadahpun dirumah tidak boleh berkerumun.

Suasana sangat drastis berubah. Yang bekerja dilakukan dari rumah.  Sayapun mengajar dari rumah. Akhirnya peradaban berubah,  dunia maya lebih ramai dikunjungi, komunikasi melalu hp. Akhirnya banyak pelatihan pelatihan tentang mengajar jarak jauh, aplikasi aplikasi mengajar mulai dilatihkan kepada tenaga pendidik. Anak didik juga mulai diajarkan cara cara menggunakan aplikasi belajar. Semua serba on line, kegiatan online, tak luput manasikpun juga diberikan on line.

Wabah pandemi berlangsung hingga datang musim haji. Karena masih rawannya situasi, bahkan Negara Arab Saudi juga menutup dari kedatangan warga asing. Maka pemerintah menyatakan menunda keberangkatan Haji kuota tahun 2020.

Keadaan berangsur angsur membaik, seiring diberikannya vaksin kepada masyarakat,  sosial distancing mulai di lunakkan. Kerja kantor diatur 50 persen. Siswa juga mulai masuk 50 persen  dengan prokes ketat, jaga jarak dan pakai masker tetap di canangkan.

 Pada musim haji tahun 2021 kami para jemaah mulai risau, akankah berangkat, atau ditunda, atau berangkat dengan syarat. Setiap hari membuka internet mencari kepastian. Namun berita berita tentang haji sangat simpang siur. Sampai akhirnya pemerintah memutuskan jemaah haji indonesia kuota tahun 2021 ditunda lagi keberangkatannya ditahun 2022.

Kami lega akhirnya ada kepastian. Kami ambil hikmahnya dari semua peristiwa pasti Alloh memberi jalan yang terbaik.  Walau ada yang kurang sabar akhirnya mengambil biaya pelunasan. Tetapi saya dan suami bertekad biarlah sampai kapanpun Alloh akan memanggil kami ikhlas, maka kamipun tidak mengambil biaya hajinya.

PANGGILAN-MU AKHIRNYA DATANG JUGA

 Alkhamdulillah akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Tahun 2022 Pemerintah menyatakan bahwa jamaah haji yang diberangkatkan haji yang memenuhi syarat, usia maksimal 65 tahun, dan belum pernah pergi haji. Dari syarat tersebut masih diurutkan tanggal pendaftaran karena kuota yang diberangkatkan hanya 50 persen dari kuota normal. Alkhamdulilah saya dan suami masuk daftar sehingga kamipun mulai melakukan persiapan persiapan.

Dari 60 jemaah KBIH Al Arofat, yang masuk daftar hanya 18 orang. Dan kami dari wilayah Wangon Banyumas ada  11 orang yang berangkat, sehingga dijadikan dalam  satu regu.

Manasikpun di galakkan lagi bagi jamaah yang mau berangkat. Doa dan istigozah digelar bersama di rumah Bapak Kyai Muhail.

Kamipun menggelar doa bersama menjelang keberangkatan. Kami berangkat hari Rabu tanggal 22 Juni 2022. Dari Kecamatan kami dilepas pukul 06.00 WIB, sehingga kami berangkat dari rumah pukul 04.00 WIB.

Berpamitan dengan handai taulan pasti. Air mata bercucuran  menambah syahdu suasana . Berat , haru, bahagia campur dalam larutnya perasaan.  Dengan diiringi doa kamipun melangkah meninggalkan rumah.  Kami singgah di Masjid dekat rumah  untuk sholat Subuh dan sholat Safar. Kamipun dihantarkan dengan doa doa oleh jamaah subuh pagi itu. Sungguh perasaan yang sangat membahagiakan. Puji syukur tak henti kami panjatkan. Karena baru kali ini kami merasakan bagaimana indahnya menjadi tamu Alloh. Semua orang datang mendoakan kami. Sehingga kami sangat terharu dan bersyukur.

Sampai di GOR Purwokerto kami di lepas oleh Bapak Bupati, tepat pukul 09.00 kami diberangkatkan dengan rombong 9 bus. Bapak Bupati ikut mengantar rombongan dengan bergabung di bus 1 tempat kami menumpang. Sampai di Ambar Ketawang kota Yogyakarta jamaah istirahat , isoma dan bapak Bupatipun berpamitan karena ada kegiatan lain. Perjalanan selanjutnya di hantarkan oleh bapak Wakil Bupati.

Sampai di Asrama Haji Donohudan sekitar  pukul 05.00. Kemudian jamaah disambut perugas IPHI dan dipersilahkan duduk perregu.

Selanjutnya dilaksanakan upacara penyerahan jamaah kabupaten banyumas kloter 29 SOC  dari bapak Wakil Bupati kepada petugas IPHI sejumlah 360 jamaah . Alhamdulillah semua dalam kondisi sehat.

Setelah upacara selesai , para jamaah dipersilahkan makan malam, kemudian istirahat dikamar yang sudah di bagi oleh petugas.

Pagi hari para jemaah dikumpulkan untuk mendapat pengarahan, pembagian livingkos, dan kartu maktab, serta paspor.  Pukul 011.00 Jamaah dipersilahkan untuk mandi ihrom dan berpakaian ihrom, selanjutnya sholat ihrom. Setelah itu jamaah dibagi makan nasi boks karena sudah persiapan berangkat terbang ke tanah suci.

Pukul 15.00 kami sudah antri masuk ke ruangan , satu persatu tas diperiksa, kamipun duduk antri sesuai regu masing masing. Kami masuk bis dari  rombongan  paling akhir , saya rombongan satu sehingga masuk bis paling akhir.

Tepat pukul 18.00 kami semua masuk ke pesawat Garuda Indonesia. Dengan diiringi hujan rintik rintik kami meninggalkan tanah air tercinta.

Perjalanan 8 jam dipesawat sangat mengesankan. Pramugari yang cantik dan ramah hilir mudik menawarkan makanan dan minuman, sungguh kami sangat bersyukur betapa besar nikmat yang Alloh berikan kepada kami.  Pukul 21.00 pesawat mendarat ke Medan untuk isi BBM . Ada beberapa rombongan yang begabung. Setelah semua selesai pesawat melanjutkan penerbangan.

Diperjalanan sempat kami menghadapi suasana mencekam karena cuaca kurang bersahabat, hanya doa dan dzikir yang dapat kami lakukan mohon keselamatan kepada Alloh SWT. Akhirnya kami lega , pukul 05 .00 pesawat mulai mendarat ke bandara King Abdul Azis. Alkhamdulillah kami sampai di tanah suci dengan selamat.

 

    

Tinggalkan Balasan