Aku mendengar langit riuh dengan doa. Pagi, siang, malam, setiap saat bergema. Dari jiwa-jiwa yang merasa hampa. Ketika nyawa seakan tiada harganya.
Sementara malaikat maut rajin membaca. Catatan mengenai hamba-hamba yang harus menghadap-Nya. Entah si Fulan, mungkin aku, mungkin kamu, dan mungkin dia. Tak pernah bertanya apakah bekal kita cukup untuk dibawa ke alam baka.
Dan di sana, di tengah keheningan, ada yang berjajar tiada daya. Sedangkan malaikat Munkar dan Nakir menghitung tanpa senyum di wajah mereka. Bumi hanya terdiam menerima. Dengan selimut dingin merasuk sukma.
Aku mendengar langit riuh dengan doa. Dan aku bersimpuh selagi aku bisa. Mengingat dan menyebut Dia yang Maha Kuasa. Pasrah pada kehendak-Nya.
#KMAA3