Awal Saya Menyukai Menulis di Blog
Tidak pernah terbayangkan akhirnya saya jatuh cinta untuk mulai menulis di Blog. Pada awalnya saya merasa menulis itu susah karena harus menggunakan tata bahasa yang benar, kosa kata yang tepat, tulisan mesti berbobot dan tulisan dapat diterima oleh pembaca. Kesemua itu benar namun ketika belajar bareng di WhatsApp gelombang 8 saya mendapatkan pencerahan. Semua yang baik-baik itu dapat dilakukan secara bertahap dan yang terpenting saya dapat mengungkapkan ide atau pendapat saya tanpa beban. Tanpa sadar saya dapat memilah-milah ide yang bermanfaat dan disukai pembaca tanpa menyinggung pembaca.
Rangkuman setiap pelajaran saya buat dengan cepat namun sedikit berantakan kemudian segera saya share di group WhatsApp. Dengan berjalannya waktu saya mulai sadar resume atau rangkuman pelajaran yang saya buat bahasanya masih belum indah dan kasar. Terkadang karena mengejar target untuk mengumpulkan masih sedikit copy paste. Ketika membaca rangkuman sendiri saya jadi tertawa sendiri. Kemudian saya membaca rangkuman teman-teman literasi lain, ada beberapa yang mirip dengan saya namun ada juga yang bagus cara merangkumnya juga gaya bahasanya.
Dengan membaca beberapa blog teman akhirnya saya menemukan banyak ilmu terutama cara penyampaian tentang sesuatu yang enak dibaca. Resume memang tidak perlu panjang namun singkat dan berisi. Ada kalanya saya memasukkan persis tanya jawab dari para peserta ke dalam rangkuman namun setelah saya analisa seharusnya tidak saya masukkan persis namun saya mesti sampaikan kembali secara ringkas dengan gaya bahasa saya pribadi.
Resume ke resume berikutnya saya bandingkan dan ternyata kosa kata dan gaya bahasa mulai tampak enak untuk dibaca. Saya semakin percaya diri dengan terus praktek menulis di blog. Saya merasa mudah untuk mengungkapkan pendapat dalam tulisan dan ternyata hal itu mempengaruhi bahasa lisan saya. Ketika menulis di blog, saya sering membaca ulang draf saya dengan bersuara sehingga tanpa disadari ketika seseorang bertanya tentang suatu hal, saya dapat menjawabnya dengan bahasa lisan yang tertata rapi.
Perubahan menuju lebih baik saya alami ketika saya mulai ikut menulis buku Antologi dengan project Omera. Setiap orang menulis satu artikel maksimal 5 halaman berikut bio data pribadi. Tulisan diterima dengan beberapa perbaikan dari editor. Editor tidak langsung menerima tulisan saya namun mereka memfilter terlebih dahulu apakah tulisan tersebut layak atau tidak jika dijadikan buku Antologi. Alhamdulillah setiap tulisan yang saya kirim ke editor diterima dan jadilah buku Antologi.
Begitulah hingga 30 buku Antologi dengan project menulis yang berbeda terealisasi. Saat ini saya memang sengaja tidak banyak mengikuti kegiatan nulis bareng untuk menjadi buku Antologi. Saya biasanya masih pilih-pilih topik yang menurut saya menarik dan dapat dideskripsikan secara detail. Saya juga sedang folus akan kehadiran buku solo saya yang kelima. Saya sekarang lebih menyukai memiliki buku solo karya sendiri karena ada kepusan tersendiri. Itupun merupakan artikel tiap hari yang disusun sehingga menjadi buku yang lebih bermakna.
Nah para sahabat itulah awal saya menyukai atau jatuh cinta menulis di blog, bagaimana dengan anda?
Gresik, 5 Januari 2023
Nani Kusmiyati
Sangat inspiratif Bu Nani.