LELAHKU TERBAYAR
Satu bulan saya berusaha untuk terus menulis dengan berbagai tema yang aku ciptakan sendiri. Kegiatan ini adalah tantangan di bulan Februari untuk menulis setiap hari dan ditulis di blog pribadi dan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Peserta dari berbagai daerah dan dari berbagai background pendidikan serta profesi. Mayoritas para peserta lomba menulis setiap hari adalah guru PGRI namun ada beberapa ibu rumah tangga dan para mahasiswa atau remaja.
Ditengah kesibukan, saya berusaha untuk menulis ide-ide yang sudah saya catat di buku. Saya menulis ketika perjalanan ke kantor atau pulang ke kantor. Konsep saya ketik di Hp kemudian saya pindah ke blog saya. Untuk tampilan gambar saya sisipkan ketika saya menggunakan laptop.
Pada saat dirumah setelah pulang kantor, saya usahakan segera membereskan rumah dan menyiapkan makan malam untuk putra saya. Jika saya tidak sempat memasak, saya membeli makanan di kedai ketika saya turun dari mobil. Sampai di rumah tinggal menyajikan untuk putra saya dan kami makan berdua.
Segelas teh manis hangat saya siapkan untuk menemani saya melanjutkan tulisan yang belum selesai. Sebelum saya publish ke YPTD dan blog saya, konsep saya baca ulang. Konsep yang saya ketik di word, saya copy ke blog YPTD dan blog wordpress kemudian saya publish.
Menulis setiap hari minimal 350 kata tidak menjadi masalah bahkan bisa lebih. Namun perlu berpikir lebih lama ketika saya harus menentukan judul baru setiap hari. Jika ide mulai buntu, saya melihat kejadian sekitar saya untuk saya tulis. Kadang saya browshing dari internet untuk mendapatkan ide. Saya suka membaca wise saying atau quotes baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Dari situ saya mulai menulis dan menjabarkan quotes ke dalam paragraf demi paragraf. Akhirnya bisa terselesaikan 28 judul dalam satu bulan, di bulan Februari.
Selesai project menulis setiap hari, tidak berapa lama ada pengumuman lomba blog 10 besar dari 97 peserta. Saya tidak menyangka jika saya bisa masuk nominasi 10 besar karena saya merasa tulisan saya masih perlu ditingkatkan dari kosa katanya. Saya menjadi urutan terakhir yaitu urutan kesepuluh.
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, menjadi urutan kesepuluh merupakan anugerah bagi saya karena saya tidak pernah mengikuti sekolah menulis di suatu perguruan tinggi atau kursus, namun hanya mengikuti pelatihan daring yang di kelola om Jay secara gratis. Saya masuk gelombang 8 pelatihan menulis gratis.
Nara sumber adalah orang-orang memiliki pengalaman di dunia literasi juga yang sudah memiliki banyak buku solo maupun antologi. Mereka semua orang hebat-hebat namun rendah hati. Para narasumber sangat membantu saya menumbuhkan minat di dalam menulis.
Ketika lomba blog berakhir, artikel-artikel yang telah saya buat dapat dijadikan buku gratis ber-ISBN dengan dibantu oleh YPTD. Om Jay menyarankan buku yang akan dibuat akan lebih bagus ada editor dari orang lain agar buku bisa dievaluasi apakah layak untuk dipublikasikan atau tidak. Ibu Kanjeng merupakan salah satu senior di dunia literasi yang menjadi editor buku pertama saya. Sedangkan cover cantik gratis dibuat oleh Bapak Aji. Om Jay menambahkan kata pengantarnya.
Rasa senang menyeruak di hati karena segera memiliki buku solo yang menjadi impian saya selama ini. Proses buku ber-ISBN termasuk cepat karena saya hanya membuat surat permohonan ISBN yang dilengkapi dengan halaman judul, balik halaman judul, kata pengantar, daftar isi dan sinopsis. Bapak Thamrin Dahlan yang memfasilitasi sehingga bisa menjadikan buku ber-ISBN gratis.
Proses editing dilakukan bekerja sama antara penulis dan editor. Saya harus menambahkan beberapa quotes dan gambar agar buku lebih menarik. Akhirnya buku selesai juga untuk dicetak. Buku mulai saya pasarkan ke teman-teman dan para siswa saya. Saya share foto buku melalui whatsapp group dan instagram. Puji syukur buku pertama saya banyak yang pesan terutama dari para siswa bahasa Inggris yang sedang sekolah di Seskoal. Mungkin mereka ingin memberikan support kepada saya agar saya lebih bersemangat untuk menulis. Akhirnya lelah saya berbuah manis. Lelah saya terbayar oleh terbitnya buku solo pertama saya. Semoga saya segera menerbitkan buku kedua, ketiga dan kesekian kalinya.
Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP.
Jakarta, 12 April 2021