Hari Pendidikan Nasional

Terbaru81 Dilihat

Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional 2021 ini memiliki motto, “Mari Wujudkan guru Merdeka, Guru Berkarya, Guru Berdaya, Guru Bermatabat, Guru Sejahtera dan Guru Terlindungi. Tampaknya motto itu begitu indah dibaca namun motto itu akan lebih indah jika benar-benar nyata bagi para guru Indonesia.

Menurut saya untuk mewujudkan semua itu, perlu adanya kerja sama antara pimpinan tertinggi, lembaga, guru, orang tua dan siswa. Karena semuanya saling terkait dan saling mempengaruhi. Seperti dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bapak Nadiem Makariem, guru yang merdeka adalah guru yang mampu melakukan inovasi-inovasi bagi lembaga dan anak didiknya. Tentunya Lembaga harus mendukung guru-guru tersebut.

Di dalam berinovasi tidak semuanya dapat sukses yang terpenting adalah terus mencoba apa saja yang terbaik bagi lingkungan pendidikan. Bapak Nadiem juga mengatakan bahwa guru adalah penggerak bagi para siswanya, yaitu mengutamakan para siswanya dari apapun. Guru juga diharapkan untuk mengadakan perubahan sekecil apapun yang dapat dimulai dari ruang kelas. Perubahan tidak dapat dimulai dari atas, semuanya berawal dan berakhir dari guru. Tidak perlu menunggu aba-aba atau perintah. Diharapkan guru dapat mengambil langkah pertama.

Namun demikian guru merdeka masih tetap dibatasi oleh norma yang berlaku di masyarakat, segala perbuatan guru dilakukan secara bertanggung jawab. Guru yang bertanggung jawab harus menjadi teladan dan pengayom bagi para siswanya.

Jika kita melihat lagi tentang guru merdeka apakah sudah sesuai dengan kenyataan saat ini? Faktanya, profesi guru belum sepenuhnya merdeka karena mereka masih mendapatkan tugas tambahan misalkan sebagai sekretaris atau bendahara sekolah. Secara otomatis perhatian untuk mengajar menjadi tidak fokus karena harus segera menyelesaikan segala laporan perkembangan proses belajar mengajar atau keuangan.

Tampaknya hal ini terjadi hampir di semua sekolah atau instansi pemerintah. Hal ini dikarenakan sekolah tidak dapat menggaji karyawan baru untuk melaksanakan tugas sebagai sekretaris atau bendahara karena dalam susunan organisasi tidak terdapat seat bagi para pengurus tersebut.

Disadari atau tidak, sungguh berat tanggung jawab guru seperti motto diatas. Yang bisa dilakukan oleh guru fokus terhadap proses belajar mengajar, berinovasi di dalam menyampaikan ilmunya sehingga para siswa betah belajar di kelas dan kemampuan siswa meningkat.

Guru diharapkan menjadi seseorang yang bermatabat, artinya guru harus memiliki penampilan dan perilaku baik, yang dapat di contoh oleh para siswa dan lingkungannya. Berpenampilan rapi dan bersahaja mencerminkan karakter guru tersebut.

Guru juga harus meningkatkan kemampuannya melalui pendidikan dan latihan. Guru harus mampu berkarya menciptakan sesuatu bagi para siswanya dan Lembaga. Menulis buku ajaran adalah salah satu karya guru. Membuat jurnal ilmiah tentang pengajaran juga karya guru.

Dengan segala pengabdiannya, guru seharusnya mendapatkan kesejahteraan. Guru sejahtera apabila segala kebutuhan guru dapat terpenuhi. Sebagai contoh ketika mengajar, ruang kelas sudah siap dengan segala peralatannya. Pada saat mengajar guru tidak lagi harus mencari penghapus papan tulis, marker atau overhead projector. Semua sudah tersedia, demikian juga dengan para siswanya, mereka memiliki ruangan yang bersih dan meja kursi yang layak pakai. Guru sejahtera seharusnya memiliki alat transportasi yang memudahkan mereka untuk mencapai kelas.

Dalam kesehariannya, guru harus terlindungi, maksudnya segala keamanan guru terjamin. Tidak ada perlakuan buruk terhadap guru baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Guru merasa aman dan nyaman dimanapun berada terutama ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Pesan saya kepada para guru, bekerja dengan ikhlas untuk memintarkan anak bangsa. Keberhasilan generasi muda ada ditangan guru dengan di dukung oleh pemerintah, lembaga, orang tua dan siswa Itu sendiri.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional” Semoga guru semakin berjaya.

Nani Kusmiyati, SPd., M.M., CTMP.

Jonggol 2 Mei 2021

Tinggalkan Balasan

2 komentar