MENGAJAR DAN BELAJAR

guru, KMAB14 Dilihat

Dok Pribadi

MENGAJAR DAN BELAJAR

Dua kegiatan tersebut menjadi passion saya selama menjadi KOWAL.

Mengajar bukan berarti menjadi orang yang lebih pintar, namun lebih kepada berbagi ilmu dengan orang lain. Berharap ilmu yang ditularkan akan bermanfaat bagi siapa saja, terutama bagi diri sendiri. Semakin sering mengajar serasa semakin percaya diri akan kemampuan yang dimiliki.

Belajar dapat dilakukan ketika mengajar. Peserta, juga pengajar lain merupakan sumber ilmu, inspirasi dan pengalaman yang dapat meningkatkan wawasan saya sebagai manusia, guru, teman, senior dan junior.

Satu minggu bersama para peserta Public Speaking mengingatkan saya dengan momen-momen bersama peserta sebelumnya. Pelatihan ini sebenarnya yang ke-34. Nama sebelumnya adalah ISG (International Seminar Group) course. Lamanya kursus bervariasi ada satu minggu, dua minggu ada juga satu bulan.

Materi yang diajarkan tentunya sekitar Public Speaking seperti berpidato, menjadi pembawa acara atau Master of Ceremony (MC), Chairing a meeting, menjadi moderator dan menjadi pemapar. Kesemua itu perlu dilatih dan sering dipraktekkan. Seseorang yang sering menjadi speaker, moderator, MC atau pemapar akan memiliki percaya diri ketika bicara di depan umum.

Maka jika seseorang menginginkan tampil dengan baik di depan umum maka orang tersebut seharusnya diberikan kesempatan untuk mengambil tanggung jawab tersebut. Setiap orang pasti bisa jika diberi kesempatan dan ketika salah adalah sesuatu yang wajar yang terpenting tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Nama Kursus Public Speaking yang bertempat di Koarmada I menjadi yang pertama. Walau panitia berasal dari DISDIKAL (Dinas Pendidikan Angkatan Laut) namun kerjasama antara staf di Koarmada I dan panitia dari DISDIKAL sungguh luar biasa. Peserta pelatihan, Course Manager dan guru lainnya sangat kooperatif dan bersahabat. Pelatihan seminggu telah menciptakan persaudaraan dan momen yang tidak pernah terlupakan.

Dengan berjalannya waktu para guru semakin meningkat ilmunya karena sering mengikuti kegiatan seminar, roundtable discussion, atau workshop. Para peserta juga tampak serius dan memiliki kepercayaan diri. Mereka tidak takut salah ketika tampil walau harus menggunakan bahasa Inggris.

Puji syukur kepada Tuhan YME, akhirnya saya bisa mengajar lagi. Semoga akan datang kesempatan-kesempatan berikutnya, berbagi ilmu dan pengalaman. Karena menjadi guru sesungguhnya suatu profesi yang teramat mulia.

 

“Setiap momen sungguh berharga,

Setiap momen adalah blessing yang patut disyukuri,

Aku tidak tahu apa yang menjadi rencana Tuhanku,

Namun aku percaya hanya Dialah yang memberikan terbaik dalam hidupku.”

 

Jonggol, 11 Desember 2022

NANI KUSMIYATI

Tinggalkan Balasan