Salah satu tugas dari kepala sekolah adalah melakukan supervisi akademik atau supervisi pengajaran. Supervisi akademik idealnya dilakukan dua kali dalam setahun yaitu di awal semester. Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan yang diselenggarakan dengan maksud untuk memonitor kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan sebagian murid-muridnya.Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang dicanangkan bagi murid-muridnya. Melalui supervisi akademik diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru semakin meningkat. Pengembangan kemampuan dalam konteks ini janganlah ditafsirkan secara sempit, semata-mata ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga pada peningkatan komitmen (commitmen), kemauan (willingness) dan motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas pembelajaran akan meningkat.
Di sisi lain, bagi sorang guru ketika akan disupervisi muncul berbagai perasaan dalam hatinya, terlebih bagi seorang guru muda yang belum memiliki pengalaman lama dalam mengajar dibandingkan dengan guru senior. Namun demikian mereka akan mempersiapkan administasi pembelajaran selengkap dan serapi mungkin, mulai dari silabus, kalender akademik, program tahunan, program semester, rencana pelaksanaan pembelajaran, hingga bentuk evaluasi pembelajaran.
Di samping persiapan fisik, mereka juga mempersiapkan secara psikis. Banyak guru yang masih grogi saat harus tampil mengajar di depan kelas manakala ditunggui oleh kepala sekolah atau supervisor, meski sebenarnya sudah terbiasa mengajar. Kejadian yang sering ditemui adalah mereka tampak canggung, takut salah, tidak percaya diri, akibatnya materi yang sudah dipersiapkan bisa jadi tidak tersampaikan dengan maksimal dan siswa dirugikan dengan hal ini.
Berbeda bila persiapan psikis dilakukan untuk mengatasi grogi, tampil dengan tenang penuh percaya diri, maka hari itu pembelajaran akan bermakna dan mengesankan, karena skenario pembelajaran tentu sudah dipilih dan dipersiapkan dengan baik.
Sebelum pelaksanaan kegiatan supervisi, kepala sekolah sudah membuat program supervisi dan mensosialisasikan kepada seluruh guru agar dipahami maksud dan tujuan dari pelaksanaan supervisi. Instrumen monitoring supervisi yang terdiri dari Pra Supervisi, Pelaksanaan Supervisi dan Adminitrasi Pembelajaran dibagikan beserta jadwal pelaksanaan.
Setelah pelaksanaan supervisi, kepala sekolah akan melakukan evaluasi hasil supervisi secara umum dan membuat Program Tindak Lanjut sebagai tahapan selanjutnya untuk mengevaluasi sekaligus perbaikan dari hasil yang telah dicapai. Program Tindak Lanjut ini dan pelaksanaannya tentu bertujuan untuk meningkatkan mutu kinerja guru secara keseluruhan bukan individual yang nantinya diharapkan peningkatan mutu pengajaran di sekolah tersebut.
Dengan pemahaman dan sosialiasasi yang benar, maka kita sebagai guru sebenarnya tidak usah takut atau grogi menghadapi supervisi dari kepala sekolah. Justru ini kita jadikan momen dan refleksi diri bagaimana kita bisa tampil maksimal memberikan yang terbaik bagi siswa kita dan juga sekolah. Karena supervisi bukanlah kegiatan penilaian tapi kegiatan evaluasi dan monitoring untuk perbaikan kinerja guru.
Artikel ini diikutkan dalam Lomba Blog PGRI, hari ke-7