PEMUDA HEBAT, PEMUDA YANG SHOLIH DAN SHOLIHAH

Terbaru17 Dilihat

 

PEMUDA HEBAT, PEMUDA YANG SHOLIH DAN SHOLIHAH

NUR AISAH   BANGKALAN

NPA  13342000026

 

Hari ini saya menghadiri undangan pengajian yang diselenggarakan oleh tetangga di rumah lama. Dalam undangan tertera jam 08.30 WIB. Sengaja saya berangkat jam 08.10 dari rumah karena jarak antara rumah saya dengan lokasi sekitar 5 km. Sesampainya di lokasi, masih sedikit yang hadir.tapi tidak butuh waktu lama menunggu, undangan sudah memenuhi rumah sohibul hajah. Tampak di sana banyak pemudi-pemudi turut serta meramaikan undangan tuan rumah.

Acaranya cukup padat. Diiawali dengan khotmul qur’an, kemudian pembacaan rotibul haddad, ada syarofal anam juga dan diakhiri dengan siraman rohani. Acara demi acara dilalui dengan husyu’, tenang, mereka sudah terbiasa dengan duduk lama dalam durasi yang panjang. Semua larut mengikuti untaian bacaan yang keluar dari sang pemimpin. Bibir mereka seakan tidak ada rasa capek untuk terus menyuarakan kalimat-kalimat toyyibah.Sahdu, lirih terdengar begitu menyejukan hati.

Pembacaan syarofal anam yang dipandu oleh bu Nyai kondang di kota kami, sangat menggetarkan kalbu.Suara yang dulu pernah menjadi juara qori’ nasional pada era 80 an itu, masih terdengar lantang walaupun usianya tidak muda . Sungguh luar biasa. Semua undangan terkesima, sambil mencoba mengikutinya walaupun  di paksa-paksa menyesuaikan tingginya suara beliau. Terdengar kompak menggema di seluruh ruangan . Indahnya lantunan solawat itu menyiratkan sebuah harapan untuk mendapatkan syafaat dari beliau Nabi Muhammad kelak di hari kiamat.

Tiba saatnya siraman rohani dimulai. Undangan yang terdiri dari remaja dan orang tua itu, semuanya sigap mendengarkan dengan seksama. Ada pesan yang sangat mendalam dari lisan penceramah yang tidak asing lagi bagi kami. Beliau mengatakan bahwa orang tua kita sejatinya ada 3, yakni orang tua kandung, mertua dan orang yang mendidik.

Banyak cara yang bisa dilakukan seorang anak untuk terus berbakti kepada orang tua. Melalui pemberian istighfar , menjalin komunikasi dengan kerabat atau mengikuti jejak langkah beliau yang dulu pernah dikerjakannya, merupakan cara yang bisa ditempuh seorang anak.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa apabila anak adam meninggal dunia terputuslah semua perkara kecuali 3 hal. Yang pertama sodaqoh jariyah, yang kedua ilmu yang bermanfaat dan yang ketiga anak soleh yang mendoakannya.Ketiga hal ini akan terus menemani seseorang walaupun mereka sudah berada di alam sana.

Sodaqah jariyah adalah pemberian yang dilakukan oleh seorang muslim dengan suka rela atau ihlas , yang mana sifat pemberiannya itu mengalir manfaatnya secara terus menerus.Seperti bersodaqah untuk membangun masjid, lembaga pendidikan dan lain-lain. Maka pahalanya akan terus mengalir selama tempat tersebut digunakan untuk kebaikan.

Ilmu yang bermanfaat . Seperti orang tua atau siapapun yang mengajarkan alqur’an, atau kebaikan lain kepada anaknya atau kepada orang lain. Sehingga melalui perantara dirinya seseorang tersebut bisa membaca dan mengamalkannya. Maka walaupun orang itu telah meninggal dunia, ia akan terus mendapatkan aliran pahala dari bacaan yang dibaca dari anaknya atau orang lain yang pernah diajari.

Anak sholih yang medoakan orang tuanya. Berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholih atau sholihah. Karena melalui amal-amal baiknya, doa-doanya, semua itu akan terus mengalir kepada orang tua yang telah meninggal.

Karenanya sebagai anak muda, selayaknya membekali diri untuk terus menimba ilmu yang tinggi, ilmu agama yang bisa menuntun kepada kebaikan.Sehingga bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang tuanya kelak.Aamin.

Tinggalkan Balasan