Oleh Nuraini Ahwan
Mari, kembali saya mengajak pembaca untuk membaca ada apa di balik pengumuman kelulusan secara online yang pertama kali dilaksanakan di tempat saya bertugas. Pengumuman kelulusan yang membutuhkan kemandirian siswa untuk mencari tahu tentang hasil ujian yang telah mereka ikuti. Teknik pengumuman yang membutuhkan kerjasama dan pendampingan dari orang tua. Tentu, dari sebelum pengumuman perasaan siswa termasuk orang tua tidak menentu menunggu hari pelaksanaan pengumuman. Pengumuman diinformasikan dilaksanakan secara online. Link yang dishare lewat whatshap grup, tidak bisa dibuka sebelum tanggal 15 Juni sesuai jadwal pengumuman.
Perasaan khawatir tentang adanya kendala berarti ternyata tidak terjadi. Kendala kecil wajar saja terjadi seperti kendala waktu login. Kendala ini muncul karena pada waktu siswa mengetik nomor induk siswa nasional (NISN), kurang angka satu digit atau sebaliknya lebih beberapa digit. Kendala-kendala ini teratasi karena berfungsinya whatshap grup kelas sebagai wadah diskusi siswa apabila terjadi masalah. Sehingga masalah atau kendala segera bisa diatasi.
Pemandangan menarik terlihat di sekitar sekolah. Sekolah yang biasanya sangat ramai pada saat pengumuman tetapi saat ini berbanding terbalik. Sekolah sepi tanpa kehadiran siswa kelas 6. Yang ada di sekolah hanya guru. Sementara yang ramai adalah tempat fotocopi yang terletak di depan sekolah. Orang tua yang sudah berhasil login tampak gembira. Kegembiraan ini tak terlihat secara langsung karena memang pengumuman diketahui secara online dari rumah. Orang tua dan siswa yang sudah berhasil login dan mengetahui hasil ujian putra-putri mereka memposting surat keterangan lulus dalam whatshap grup kelas mereka. Postingan yang di bawahnya diberikan tambahan kalimat,”Alhamdulillah lulus, tulis mereka!”
Ada kepuasan tersendiri di hati saya ketika melihat peran aktif orang tua terhadap pendidikan putra-putri mereka. Ada tangan melambai-lambai dari arah foto copy. Lambaian tangan orang tua seraya mengucapkan terima kasih sambil menundukkan kepala memberi hormat kepada guru yang berdiri di depan sekolah. Dia adalah salah satu dari orang tua murid kelas 6 yang sudah lulus pada masa pendemi ini. Cepat sekali mengakses pengumuman secara online.
Orang tua dan siswa perlu diberikan kepercayaan untuk melihat pengumuman sendiri secara online dan mencetak/print out sendiri hasil ujian. Jangan berpikir ke mana akan mencetak atau print out. jasa cetak, fotocopy dan sejenisnya sudah bertebaran bagaikan jamur di musim hujan. Ini sudah di ketahui oleh orang tua dan siswa. Jika pada awalnya beberapa guru khawatir tentang cetak surat keterangan lulus dengan alasan biaya, merepotkan orang tua dan kekhawatiran-kekhawatiran lainnya, ternyata setelah pengumuman kekhawatiran itu tidak terjadi.
Menarik, ketika ada orang tua paruh baya yang datang terburu-buru pagi itu ke sekolah. Rona khawatir tampak di wajahnya. Ia memegang handpone di tangannya. Mungkin ia akan berangkat mendaftarkan putranya. Saya bertanya,”Apakah bapak sudah melihat pengumuman hasil ujian, putranya?” Orang tua itu menjawab dengan sedikit gelisah, “belum, belum belum!”
Salah satu siswa yang kebetulan sudah melihat pengumuman segera memberi tahu alamat atau link pengumuman online. Dengan cepat orang tua tersebut memainkan jemari tangannya mengetik link pengumuman kelulusan dan berhasil. Kembali saya melihat rona gembira pada wajah laki-laki paruh baya itu. Ia melangkah menuju tempat cetak hasil atau tempat fotocopi setelah terlebih dahulu berpamitan pada saya. Ini membuktikan bahwa orang tua semakin peduli, semakin cerdas dan semakin mendukung pendidikan putra-putrinya.
Kegembiraan terpancar juga dari semua guru, mengobati kekhawatiran yang sebelum pelaksanaan pengumuman kelulusan secara online. Melihat antusias siswa dan orang tua yang ingin segera berhasil melihat pengumuman secara online membuat kami merasa gembira. Grup whatsaap kelas menjadi ramai dengan chating sesame anggota grup kelas 6. Mereka saling berkirim khabar melalui whatsaap grup bahwa mereka sudah berhasil melihat hasil ujian dan sudah selesai juga mencetak hasil. Mereka saling memberikan ucapan selamat.
Pembelajaran yang bisa kita petik dari kisah ini adalah———-
Jangan pernah ragu untuk mencoba sesuatu yang baru. Berinovasilah untuk pendidikan siswa kita. Sudah saatnya mengajak orang tua untuk berperan aktif mendampingi pendidikan putra-putrinya. Pembelajaran pada masa pandemi ini telah mengubah cara pandang orang tua dan siswa terhadap penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Terima kasih bapak dan ibu orang tua siswa SDN 1 Dasan Tereng (Sdensa Santer Apik) dalam mendukung pendidikan putra putri kita.
Lombok, 15 Juni 2020
Hp yang bisa dihubungi, 081805597038