Jawa Timur. Setiap kali kendaraan telah memasuki tol Ngawi aku bersyukur. Kampung halamanku sudah tak jauh. Di sinilah di sebuah kota di Jawa Timur, aku hidup.
Total ada 29 kabupaten dan 9 kotamadya di Jawa Timur. Wilayahnya memang paling luas di antara provinsi lainnya di pulau Jawa. Sedangkan jumlah penduduknya nomor dua terbesar, setelah Jawa Barat.
Kutelusuri nama-nama kota dan kabupaten Jawa Timur. Aku jadi malu. Belum semua tempat pernah kususur. Daerah seperti Bojonegoro, Bondowoso, dan Magetan masih terasa asing, belum pernah kutelusur.
Aku bangga jadi warga yang lahir di Jawa Timur. Provinsi ini multikultur. Ada banyak suku. Dari suku Jawa, Osing, Tengger, Madura, dan mungkin ada suku yang ku belum tahu.
Bahasanya pun banyak yang berbeda. Untuk bahasa Jawa saja, bahasa Jawa yang digunakan di kota Malang dan Surabaya juga nampak berbeda. Demikian pula dengan bahasa Jawa yang biasa dipakai oleh warga Blitar, Tulungagung, Kediri, dan Pacitan. Rata-rata punya ciri khas dan beda. Inilah kekayaan budaya.
Bila ke Jawa Timur cobalah aneka kulinernya. Ada soto Lamongan, rujak cingur, rujak soto, rawon, dan lontong balap. Semuanya enak dan kalian akan menyukainya.
Satu lagi yang membuatku bangga menjadi bagian warga Jawa Timur yakni kekayaan obyek wisatanya. Dari gunung hingga pantai semuanya ada. Mau menikmati hawa dan panorama indah bisa ke Kawah Ijen, Gunung Bromo, dan Gunung Penanggungan. Ingin memanjakan mata ke pantai bisa ke pantai-pantai Madura, Tanjung Papuma, juga pantai-pantai selatan di Kabupaten Malang.
Ingin wisata penuh petualangan maka kalian bisa menjajal Alas Purwo dan Baluran. Andaikata ingin wisata budaya ada banyak candi bertebaran, Candi Singosari, Candi Penataran, dan masih banyak lainnya.
Aku bangga lahir di Jawa Timur, provinsi paling timur di pulau Jawa. Aku bangga terlahir sebagai Arema.
