Blog Pribadi vs Blog Keroyokan

Terbaru68 Dilihat

Enaknya memulai ngeblog di blog pribadi atau blog keroyokan ya? Bagi yang baru ingin memulai jadi blogger mungkin ada pertanyaan seperti ini. Tinggal dipilih saja salah satu, atau pilih kedua-duanya. Yang pasti menulis di blog pribadi atau blog keroyokan masing-masing ada plus minusnya.

Saya sendiri memulai ngeblog di blog pribadi. Gara-gara tertarik dengan keseruan kawan yang ngeblog, saya pun kemudian membuat blog pribadi. Saya memilih wordpress kala itu karena fiturnya yang lumayan lengkap dan mudah digunakan.

Waktu itu karena kesibukan bekerja dan kemudian berkuliah pada malam hari maka saya hanya bisa meng-update blog rata-rata dua minggu sekali. Baru pada tahun 2014 saya mulai aktif ngeblog dan bisa update dua hari sekali. Sekitar tahun 2016 saya kemudian memulai menulis setiap hari di blog pribadi.

Seiring dengan kepemilikan blog pribadi, saya juga aktif di blog keroyokan. Blog keroyokan ini merujuk ke platform yang dihuni dan diisi tulisan oleh para blogger.

Awal mulanya saya menulis di Suara Warga, temanya pun bebas, terutama tentang budaya. Lalu kemudian saya ikut bergabung dengan Kompasiana dan blog Detik, kemudian juga beberapa kali menulis di Indonesiana dan Indoblognet. Lainnya saya juga pernah icip-icip menulis di Buka Lapak, Babeh, UCNews, YTPRayeh, dan sejak tahun lalu menulis di website YPTD.

Bisa pilih blog pribadi atau ikut blog keroyokan
Bisa pilih blog pribadi atau ikut blog keroyokan | sumber gambar: Gambar oleh Ylanite Koppens dari Pixabay

Ya, saya menikmati menulis di blog pribadi maupun blog keroyokan. Keduanya memiliki suasana yang berbeda, juga plus minusnya.

Plus Minus Blog Pribadi

Blog pribadi itu ibarat rumah kita sendiri, meski kita menyewa domain dan hostingnya. Nah karena rumah sendiri maka kitalah yang mengelolanya. Kita yang rajin memelihara dan merawatnya agar rumah kita tetap indah.

Menulis di blog pribadi itu suka-suka dan bebas. Tak ada yang mengatur kapan kita harus posting, topik apa yang kita tulis, berapa jumlah minimal katanya, dan bagaimana gaya tulisan kita. Tapi tetap yang perlu diingat, jangan menulis SARA dan menyebarkan hoaks.

Blog yang aktif adalah blog yang akan lebih menarik pembaca, daripada blog yang hanya satu dua tulisan dan komentar pembaca tak pernah ditanggapi. Demikian pula dengan blog yang rapi, loading-nya cepat, tak banyak iklan di sana-sini, juga tulisan yang menarik, adalah tipe blog yang disukai pembaca.

Menjadi pemilik blog pribadi harus mau agak repot untuk menjawab komentar pembaca, rajin mengisi blognya dengan tulisan baru, atau memilih template yang menarik sehingga secara keseluruhan tampilan blog itu mudah dan enak dibaca. Tapi sisi positifnya lebih banyak, kita merasa lebih bebas dalam mengekspresikan diri dan kita juga bisa melakukan monetize juga menerima endorsement.

Suasana Kekeluargaan Blog Keroyokan

Lantas apa yang menarik dari blog keroyokan? Aku ambil contoh saja blog Kompasiana. Di sini tulisan kita bisa dibaca dan dikomentari oleh kompasianer lainnya. Kita juga akan dikenal oleh mereka dan memiliki image tersendiri. Ya, menulis di blog keroyokan seperti Kompasiana bisa membantu menciptakan citra kita, apakah mau dikenal sebagai penulis ulasan film, penulis politik, atau penulis yang fokus dengan masalah HIV.

Peluang tulisan kita dibaca oleh pembaca juga lebih baik dibandingkan dengan blog pribadi karena biasanya platform blog keroyokan punya sistem tersendiri untuk mempromosikan tulisan para anggotanya yang bernaung di sistem tersebut.

Selain itu kita juga bisa ikut komunitas atau acara tertentu yang diadakan oleh platform blog keroyokan tersebut misalnya nonton bareng gratis, jelajah wisata, atau menulis bersama untuk dijadikan antologi buku. Kalian juga bisa punya kawan-kawan dengan hobi serupa.

Suasana guyup dan persaingan yang sehat untuk raih predikat HL atau memenangkan lomba juga salah satu sisi plus dari platform blog keroyokan. Namun karena platform blog keroyokan itu adalah rumah bersama maka tentunya adalah ketentuan yang harus dipatuhi anggota, misalnya menulis harus memenuhi minimal jumlah kata tertentu, dan sebagainya.

Kalau saya sendiri menyarankan untuk mengikuti keduanya, memiliki blog pribadi dan ikut blog keroyokan. Jika kalian sibuk dan merasa tak mampu merawat ‘rumah’ maka lebih baik ikut blog keroyokan. Andaikata kalian ingin lebih bebas berekspresi, maka pilihlah blog pribadi.

blog
Menulis di blog pribadi itu bebas | sumber gambar: Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

 

Tinggalkan Balasan