Puisi Kuliner | Teh Rempah Pembawa Ketentraman

Kuliner, Puisi, Terbaru158 Dilihat

Ia menanyakan apakah aku mau teh
Aku ingin kopi, tapi aku tak menolak teh
Teh kawanku berbeda
Ia tambahkan berbagai rempah

Ia menyebut tehnya pembawa ketentraman
Tehnya seperti obat pereda kecemasan
Perempuan seperti aku dan dia dilanda sejumlah kecemasan
Tentang pekerjaan, rumah tangga, dan perjalanan pulang pergi ke rumah

Adakah minuman lebih nikmat dari teh?
Tentunya banyak, ada susu vanilla dan kopi dengan krimer
Tapi ini bukan teh sembarangan
Ini adalah teh rempah

Ia membuatnya di rumah
Lalu dimasukkannya ke termos
Tehnya masih hangat, beruap
Ia tuangkan teh dari termos

Ada aroma jahe, kayu manis, dan adas
Aromanya hangat dan menentramkan
Aku langsung membayangkan rumah
Aku duduk di meja dan berkhayal

Aku menikmati tehnya
Sambil melamun depan jendela
Di luar hujan deras
Semoga tak sampai berjam-jam

Teh rempah meredakan kecemasan
Ia membuatku merasa tentram
Biarlah hujan, Jakarta jadi tak panas
Biarlah aku rehat sejenak, aku akan ngebut menyelesaikan pekerjaan kemudian

Gambar dari Kompas

Tinggalkan Balasan