Mau singgah ke pulau di situ? Ada banyak kera, ujar rekan yang menemani kami menjelajahi sungai Barito. Mendengar kata kera berekor panjang alias monyet, aku langsung gemetar. Aku punya beberapa kali pengalaman tak enak dengan kera. Nggak dulu deh Pak ke Pulau Kera, tolakku halus. Eh namanya bukan Pulau Kera, melainkan Pulau Kembang.
Dialognya mungkin tak persis sama. Sebuah percakapan di atas kapal nelayan yang membawa kami mengarungi sungai di Kalimantan Selatan.
Aku memperhatikan pulau yang dimaksud. Masih agak jauh, jadi belum terlihat seperti apakah bentuk pulaunya. Dalam hati ada sedikit rasa penasaran, kenapa namanya bukan Pulau Kera, melainkan Pulau Kembang?
Entah kenapa aku lagi tertarik menulis tentang pulau-pulau di Indonesia. Negeri kita punya 17 ribu sekian pulau. Belum semua pulau tersebut diberi nama. Dan menariknya biasanya ada kisah di balik penamaan pulau-pulau tersebut.
Seperti Pulau Kembang yang sebenarnya seperti delta, sama halnya dengan Pulau Kemaro, karena lokasinya berada di tengah sungai. Pulau ini disebut sebagai salah satu kerajaan kera karena begitu banyak kera di sini. Ada juga burung-burung sih.
Konon pemimpin kera di sini adalah kera berukuran besar. Ada juga yang mengaitkannya dengan kera putih seperti Hanoman.
Tentang alasan kenapa pulau tersebut diberi nama Pulau Kembang masih tanda tanya. Ada situs Jejakrekam yang mengaitkannya dengan aktivitas beberapa pengunjung yang berdoa dan menaburkan bunga di pulau ini.
Pulau Kera sebenarnya juga ada, tapi lokasinya di NTT. Tapi tidak jelas kenapa juga disebut pulau kera. Ia pulau yang dihuni 300 orang, yang indah dan berpasir putih. Namun tak disebut-sebut ada banyak kera di pulau ini.
Pulau ini menarik banyak investor karena keindahannya. Tapi masih tanda tanya bagiku kenapa disebut Pulau Kera.
Referensi: Kompas dan JejakRekam
Sumber gambar: Indonesia Traveler