20. PUISIKU
Bangunlah anakku
Lihatlah matahari memancar hangat menyambutmu
Angin dari pepohonan menyebarkan senyum terindahuntukmu yang berhati lembut
Pandanglah mata ibu yang lelah mengayuh dayung kehidupan
Mengharap tanganmu yang kuat menyambut dan mengayuhnya
Wahai anakku .. bangunlah sayang, dari tidur yang panjang
Masa depan menanti tetes-tetes recoverymu dengan sabar
Waktu tak akan lelah menunggumu, bukalah mata dan hatimu yang dulu
Waktu tak pernah berhenti, tetapi perjalanan ibu hampir sampai ke ujung nak..
Bangunlah anakku yang baik dari lelap yang panjang
Jangan biarkan ibu tenggelam mengharap asa, hari demi hari, malam demi malam
Hentikan putus asamu, bangkitkan semangatmu, berjalanlah dengan tegap
Masa depanmu terbentang, melangkahlah setapak demi setapak di jalan Allah
Mengapa… lihat tanganmu, badanmu jadi kaku
Hanya Allah yang tahu, ini terjadi atas izinnya
Matamu diam-diam menatap ibu seolah penuh curiga
Maafkan ibu nak.. maafkan kelalaian ibu
Ibu hanya ingin melihatmu tersenyum ceria, mensyukuri nikmatNya
Ibu akan bahagia, tidak menginginkan apa-apa lagi
Mari bergandengan tangan dengan doa dalam bimbinganNya
Hari esok masih ada, untukmu.., dan untuk anakmu….
Jatiwaringin, 21 Oktober 2008