Bangkitlah anakku Hari esok masih ada

Terbaru40 Dilihat

13.​​​​DARI DOKTER KE DOKTER

Sebenarnya dokter Rafli adalah dokter ke 6 yang menangani Kahfi. Berpindah-pindah dokter karena dilakukan berapa kali ganti obat, mencoba obat yang lain, dosis dinaik turunkan, namun kondisi Kahfi tidak membaik secara konsisten. Kadangmembaik beberapa bulan lalu kembali ada reaksi-reaksi tubuhnya yang aneh memprihatinkan terhadap obat tersebut, atau sikap dan perilakunya kembali makin galau gelisah seperti semula, atau Kahfi sendiri merasa sudah membaik sehingga tidak perlu minum obat lagi. Memang dikatakan bahwa untuk penyakit depresi obatnya cocok-cocokan, jadi ada proses penyesuaian obat, apalagi kalau bagi pasien yang depresinyasudah berlangsung lama, tidak segera diobati. Harus ekstra sabar.

Di rumah sakit daerah pondok kopi pada waktu itu ditangani oleh psikiater laki-laki yang sudah sepuh. Kemudian psikiaternya meninggal diover ke psikiater lain yang juga laki-laki dan sudah sepuh. Kemudian kami mencoba lagi pengobatan hipnotherapi dengan psikiater yang juga ahli hipnoterapi. Kemudian mencoba lagi dengan psikiater temanku di Kementerian Kesehatan yang praktek di Sanatorium Darmawangsa. Kemudian dengan psikiater wanita yang praktek di Kramat Raya dan punya klnik jiwa sendiri. Yang ke enam dengan psikiater Rafli dari RS Soeharto Herdjan, dan ke tujuh dengan psikiater wanita Sisilia dari RS Klender sampai sekarang. Total waktu berobat mulai dari tahun 2008 sampai dengan saat ini tahun 2022 yaitu 14 tahun, karena 7 tahun awalnya hanya pengobatan alternatif. Cukup melelahkan bagi caregiver, terlebih lagi bagi penderitanya, tubuh Kahfi menjadi gemuk karena efek obat-obat tersebut. Kadang ada beberapa tahun terlihat membaik sehingga dosis obat dikurangi, tapi kemudian mungkin karena merasa sudah baik Kahfi tidak minum obat lagi. Penghentian obat secara tiba-tiba tanpa kontrol dokter ini dapat menyebabkan pasien relaps atau kambuh. Dokter dari Darmawangsa memberikan diagnose untuk Kahfi:Skizofrenia Paranoid.

Sebuah nama yang indah, apakah itu? Inilah ringkasannya.

Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang kompleks dan kronis yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang dalam menilai realitas.

• Penyakit MEDIS, bukan GAIB.

• Disebabkan oleh adanya gangguan keseimbangan neurokimia di dalam sel saraf di otak.
• Membuat seseorang menjadi terganggu fungsinya dan tidak produktif di masyarakat.

• Dapat dipulihkan!

Gejala Skizifrenia:

1. Gejala positif

• Halusinasi

• Waham/delusi

• Pembicaraan dan perilaku kacau

2. Gejala Negatif

• Komunikasi yang kurang

• Ekspresi emosi tumpul

• Sosialisai yang kurang

• Motivasi rendah

• Gerakan yang lambat

3. Gejala Kognitif (Defisit)

• Atensi/perhatian

• Konsentrasi

• Memori

• Kelancaran verbal

• Membuat keputusan

4. Perilaku kacau
5. Cemas, depresi.

Kelima gejala Orang Dengan Skizofrenia (ODS) dipengaruhi abnormalitas fungsi otak dan stresor lingkungan.

Hal ini dapat mengakibatkan disabilitas dan kualitas hidup yang buruk.

Target Terapi ODS : Recovery

• Recovery (pemulihan gangguan jiwa) adalah perjalanan penyembuhan dan transformasi yang memungkinkan orang dengan gangguan jiwa menjalani hidup yang bermakna dalam komunitas dengan cara mengoptimalkan potensinya.


Perjalanan Penyakit Skizofrenia:

25 % Perlu minum obat seumur hidup:
Obat harus terus diminum agar tetap stabil
Bisa berfungsi kembali
50 % Pulih- Kambuh Berulang
Pengobatan tidak tuntas
Ada stresor yang berat dan muncul berulang, situasi tidak kondusif
Bisa berfungsi kembali
25% Sembuh Sempurna
Pada serangan pertama Cepat dibawa berobat

   Bisa berfungsi kembali.

Recovery / Pulih.

Gejala tidak ada selama 2 tahun
Dosis obat mulai dikurangi tanpa menyebabkan kekambuhan
Ada pekerjaan / aktivitas yang menghasilkan
Pola hidup yang sehat untuk mencegah kekambuhan.

Di beberapa negera maju: 45-93% ODS bisa recovery.

(Consensus statement, Substance Abuse & MH Service Administration US Federal Government Dept. Health& Human Services)

Tinggalkan Balasan