Memberi Atau Meminta

Hobi, Karir, KMAB, Literasi15 Dilihat

Memberi pertolongan atau meminta adalah sebuah pilihan yang kondisional. Bagi seseorang yang mampu boleh jadi memberi merupakan sebuah kemampuan yang dapat dilakukan dengan mudah.

Akan tetapi, bagi orang yang tidak memiliki kemampuan akan menjadi sebuah pilihan sulit. Tidak mampu berbuat banyak demi kepentingan orang lain. Untuk dirinya saja bisa jadi tidak bisa, apalagi membantu orang lain.

Ketika kita dalam posisi mempunyai kemampuan, maka memberi adalah sebuah kemudahan atau bahkan sebaliknya bisa menjadi sulit. Karena merasakan bahwa harta yang dimiliki adalah hasil jerih payah sendiri tanpa menyadari bahwa itu adalah anugerah Allah Swt.

Demikian juga ketika kita berada dalam posisi tidak memiliki kemampuan, maka memberi adalah sebuah pilihan yang sangat sulit. Memberi dan meminta adalah dua hal yang harus dimaknai dengan bijak dan sesuai kondisi kita masing-masing.

Memberikan pertolongan merupakan sesuatu hal yang harus dilakukan. Siapapun dan kapanpun. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk saling tolong menolong dalam kebaikan atau istilah agama “ta’awun” (saling tolong menolong).

Dalam Al-Quran disebutkan yang artinya sebagai berikut.

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Q.S. Al-Mâidah [5]: 2).

Secara sederhana, al-birru (الْبِرُّ ) bermakna kebaikan. Kebaikan dalam hal ini adalah kebaikan yang menyeluruh, mencakup segala macam dan ragamnya yang telah dipaparkan oleh syariat.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mendefinisikan bahwa al-birru adalah satu kata bagi seluruh jenis kebaikan dan kesempurnaan yang dituntut dari seorang hamba. Lawan katanya al-itsmu (dosa) yang maknanya adalah satu ungkapan yang mencakup segala bentuk kejelekan dan aib yang menjadi sebab seorang hamba sangat dicela apabila melakukannya.

Tidak jauh berbeda, Syaikh as-Sa’di rahimahullah mengatakan bahwa al-birru adalah sebuah nama yang mencakup segala yang Allah Azza wa Jalla cintai dan ridhai, dari perbuatan-perbuatan yang zhâhir maupun batin, yang berhubungan dengan hak Allah Azza wa Jalla atau hak sesama manusia.

Betapa tidak eloknya jika orang mau menolong seseorang akan tetapi dalam hal maksiat saja, sedangkan menolong dalam kebaikan tidak mau.

Oleh karena itu, selagi kita punya kemampuan, tenaga ataupun harta mari kita saling tolong menolong dan tetap memberikan manfaat bagi banyak orang lain. Orang yang sukses bukan diukur dari keberhasilan dapat mendirikan rumah gedungan atau menumpuk harta dengan sebanyak-banyaknya atau menjabat sebuah jabatan yang tertinggi di sisi manusia. Akan tetapi mereka yang telah mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi orang lain. Suka menolong dan ringan tangan dalam meringankan beban hidup orang lain yang lagi kesusahan.

Rumah Baca Tanah Laut, 10 Juli 2022

Tinggalkan Balasan