Suatu kebanggan yang luar biasa bagi atlet catur untuk menyandang gelar Grandmaster. Gelar Grandmaster dipegang seumur hidup.
Agar bisa menyandang gelar paling bergengsi tersebut, seorang atlet catur harus melewati rangkaian persyaratan yang telah ditetapkan oleh FIDE. Setelah dianugerahkan oleh organisasi catur dunia (FIDE), seorang pecatur akan selalu menjadi Grandmaster.
Dalam tulisan ini, saya akan menuliskan sepak terjang Grandmaster kebanggaan Indonesia dalam cabang olahraga catur. GM Ruben Gunawan, pecatur tangguh Indonesia kelahiran 17 April 1968 di Jakarta. Dalam tulisan sebelumnya, saya sudah menuliskan sepak terjang Edhi Handoko orang Indonesia keempat yang meraih gelar Grandmaster.
GM Ruben Gunawan merupakan salah satu pecatur terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Prestasi hebatnya dari tahun 1982 hingga tahun 2005, GM Ruben Gunawan adalah salah satu pecatur terkemuka di Indonesia.
Kejuaraan di level nasional yang pernah diikuti antara lain Kejuaraan Nasional (Kejurnas), dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Kejuaraan di level internasional yang pernah diikuti antara lain Asian Junior Chess Championship, World Championship U 20, Lugano Open, Jakarta Zonal, New York Open, Swiss Championships Open, Biel MTO Open, United Insurance International, Japfa Classic Tournament, Japfa Open, hingga Olimpiade Catur.
Prestasi untuk level Nasional, Ia beberapa kali mengikuti Kejuaraan Nasional Catur Kelompok Umur dan memenangkan turnamen tersebut untuk kelompok umur U 16 pada tahun 1982 dan untuk kelompok umur U 19 tahun 1984.
Prestasi untuk kejuaraan di level internasional yang pernah dimenangkannya antara lain Juara Junior Asia (KU20) di Kuala Lumpur, Malaysia (1983).
Gelar Master Nasional diraih tahun 1982, satu tahun kemudian meraih gelar FIDE Master tahun 1983. Master Internasional (IM) diraih di tahun 1994, dan tiga tahun kemudian Ruben Gunawan memperoleh gelar internasional tertinggi untuk pecatur Grandmaster (GM).
Pecatur tangguh GM Ruben Gunawan (rating Elo tertinggi 2507) menyusul menjadi orang Indonesia ke lima yang meraih gelar GM tahun 1997 melalui salah satu Turnamen Catur Internasional yang diikutinya di Jakarta. Pengalaman memperkuat team Olimpiade Catur Indonesia sudah dua kali, yang pertama tahun 2000, dan terakhir tahun 2004.
Prestasi yang diraih dari ke dua Olimpiade tersebut adalah 6 point dari 15 partai atau 40 % dengan perincian 4 kali menang, 4 kali remis, dan 7 kali kalah. Prestasi lain pecatur kelahiran tahun 1968 itu antara lain Juara Dua Kejuaraan Asia Beregu tahun 1987, menduduki peringkat 4 Kelompok Open Master Turnamen Japfa Chess 2005.
Ruben Gunawan meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 2005 dalam usia 37 tahun di Manado, Sulawesi Utara karena penyakit jantung dan pneumonia.