Celoteh Anak Pesisir Pulau MAYATKU

MAYATKU

Oleh : Raja zainol afandi

 

Kemaren wajahku elok

pesona ketika tatapan mata melirik ayunya

Tapi kini ada rasa getar malu tuk senyum padaku

merangkul saja sudah tak sanggup

 

 

Belum lama aku menatap

si dia juga memberi sinyal melirik kedip atas pesona

memuja

wah

kamu cantik memukau ketukan denyut jantung juga hati

sehingga pikiran hanyut tenggelam dibawa derasnya arus sesat

Tapi kini raut cantik jasatku

kan ditekan pada himpitan tanah

segera

 

 

Dua hari yang lalu

senyum wajahku

tiada layu

tak bisa bertapak dalam membukam

hanya sebentar

 

Dulu aku perkasa dalam terpa manusia pelupa

Kini tiada kesan kuasa tak mampu kedipkan mata

Pakaianku hanya sehelai kain putih tiada berwarna

hanya tergantung budi pekerti yang ku tabur semasa menyapa dunia

 

 

Dua hari yang lalu

bau jasadku kian harum

memekik mencuit pesona raga

tapi kini membusuk takut tuk mendekati bahkan menciumnya

hanya kapur barus diules-ulus penyedap raga

 

 

Aku teriak dalam ketakutan

Aku lupa pada terikan sayu memanggil ragaku

tuk ikut tunduk takut tersipu Pada Yang Satu

dentingan penyejuk pendiding ragaku

‘tlah mati tak berbudi

 

Aku merayu membujuk pada jiwa ragaku

mayat

mayatku

Apakah dunia segala-galanya

Apakah dunia mekar indah

sampai-samapi sengaja lupa

pada mayat malu tersipu-sipu kembali pada akhiratNya

 

Jangan sampai terlambat mayatku

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan