Wai sangat bangga menjadi anak pesisir pulau.Wai lahir di Sanglar 21 September 1978 anak ke 13 dari 14 saudara.Dari 14
saudara hanya tinggal 4 saudara yang masih hidup.Semua ini adalah nikmat umur yang luar biasa dari Allah Swt.Dilihat dari angka
13 orang cendrung berpikir bahwa angka yang kuarang bagus.Hidup ini Allah yang mengaturnya sesuai dengan jati diri kita masing-masing yang
merasa bahwa kita adalah milik-Nya.Terkadang orang merasa khawatir dan bimbang dengan angka 13.Akan tetapi Wai sedikitpun tidak merasa bimbang atau merasa khawatir,karena Wai percaya dan yakin pada pemilik langit juga bumi ini,dan semua makhluknya.Dari angka tersebut Tuhan Yang Maha Esa telah banyak memberikan suatu nikmat yang Wai rasakan,dapatkan seiring daengan ridhonya.Jika orang berangapan angka 13 engak bagus biarkan saja.Toh nyatanya dari angka 13 Wai menjadi manusia yang selalu mendaptakan suatu kejayaan,kesuksesan dari-Nya.
Hidup ini bukan berpedoman pada angka kelahiran,urutan berapa kita,yang terpenting adalah dapatkah kita sebagi seorang hamba-Nya dapat mengimplementasikan apa yang
Allah berikan kepada kita.Dapatkah kita sebagai pribadi yang memberikan manfaat kepada orang lain sebagai dasar amal kebaikan ?Wai sangat bersyukur
pada Allah karena dari angka 13 Wai menjadi pribadi yang terus meruduk seperti padi di tambah dengan didikan kedua orang tua,yang melatih kesederhanaan dalam kehidupan,mandiri serta belajar untuk mencari jalan penyelesaian hidup.Kata Ayahnda,Alm Ibundaku,”ada dua dalam menjalankan kehidupan,mau jalan yang baik atau buruk,mau jalan yang menghantarkan keselamtan dunia akhirat atau jalan yang sesat.”Apakah kita dapat memberikan manfaat pada orang di sekelilingi kita atau kita terlalu banyak bicara apa yang kita berikan.Kedua orang tua Wai selalu memberikan pandangan pada Wai,”jika kamu nak,melakukan sesuatu kebaikan untuk orang lain,kamu diam saja,seolah-olah kamu tak pernah melakukan.Antara Allah dan kamu yang bicara.
Wai bangga dengan angka 13 dan dilahirkan di pulau terpencil Desa Sanglar Kecamatan Durai Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau.Biarpun anak
Desa,namun Wai bangga bisa membawa nama Desa Sanglar Wai harum baunya.
Walaupun dahulunya Wai dan teman-teman guru lainya yang bertugas di kampung halaman sendiri,tetapi Wai dan teman-teman guru lainya selalu berusaha
yang terbaik untuk memperkenalkan diri biarpun kita mengabdi di kampung tetapi kita harus tunjukkan bahwa diri kita mampu untuk berbuat.
Ketika bertugas di Desa Sanglar SD Negeri 002 Durai,Wai dan teman-teman guru lainya hanya belajar dengan satu komputer pokak(komputer jadul)sinyal sangat sulit,informasi juga sulit.Belajar dari kesulitan itu maka kami semuanya harus menjemput bola untuk menjadi guru hebat.Kami terus belajar-belajar secara bergantian untuk memanfaatkan komputer pokak.Waktu itu Kepala Sekolahnya adalah Pak Arban,S.Pd.Pak Arban sering kali memberikan kami pekerjaan yang penuh tantangan yaitu pekerjaan Kepala Sekolah.Apa katanya”kita sama-sama belajar dan jangan takut dan malu.”Kerja keras,mau berbuat,tergerak,bergerak,dan menggerakkan,sehingga kami semuanya sukses.”Guru-guru yang bertugas di SD Negeri 002 Durai Desa Sanglar guru-guru hebat,pemikir dan mau berbuat.M.Yusuf,M.Pd (Korwil Kuta/Pengawas),Junaidi,S.Pd,Adnan,S.Pd(Pengawas Sekolah),Mulyanto,S.Pd,Purwati,S.Pd,Ismardi,S.Pd,Jamaliah,S.Pd,Juliah,S.Pd,Mariana,S.Pd,Norfiandi,S.Pd,Syamsiah,S.Pd,Raja Zainol Afandi,S.Pd.SD,kami semuanya guru-guru hebat dari Pesisir Pulau Karimun.Kini teman-teman Wai yang dulunya sama-sama bertugas di SD Negeri 002 Durai sudah menjadi orang-oarang hebat dan pembelajar.
Teman-teman Wai yang tugasnya sama-sama di Desa Sanglar kini sudah menjadi Kepala Sekolah bermodal dari pribadi pembelajar dan mau menjemput
kesuksesan,maju selangkah dari orang lain.Wai juga bersyukur pada Allah Swt bahwa Anak Pesisir Pulau telah dapat penghargaan Kepala Sekolah Inspiratif,semua ini berpancang pada “ada kemahuan pasti ada jalannya.”
Terima kasih kepada kedua orang tua Wai Ayahnda Raja Adam bin Raja Wazar,Ibunda alm Raja Banun binti Raja Said,Istri tercinta
Zulifariana dan anak-anak,Kakak,abang keluarga besarku,Keluarga Besar SDN 010 Kundur Barat,Guru-guru hebatku yang pernah mendidik,mengajarkanku,guru SD,SMP,SMA,Dosen UNRI,Dosen UT, dan Kaula Tua
atau Kaula Muda Penggerak Penggiat Literasi Menulis YPTD(Ayahnda Thamrin Dahlan).
#Karena Menulis Aku Bahagia#
#Karena Menulis Aku Banyak Saudara se Indonesia#
“Tetap merunduk seperti padi”
“Ayo ibu bapak guru hebat mari kita bersama-sama menjadi pribadi pembelajar Tergerak,Bergerak,dan Menggerakkan.”
Kundur Barat,15 Desember 2022