Pahit memang rasa daun ini. Daun dari pohon pepaya atau ada yang menyebutnya betik, kates, gedang gandul, gedang dan sebagainya. Sedangkan nama asingnya Carica Papaya. Referensi menunjukkan ini tumbuhan yang diperkirakan berasal dari Amerika bagian Selatan khususnya Meksiko bagian Selatan dan Utara. Tanaman ini kemudian menyebar luas ke benua Afrika dan Asia serta India. Dari India tanaman ini menyebar ke berbagai negara tropis. Termasuk Indonesia di abad ke 17. Kini banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya.
Tetapi senyatanya bukan hanya buahnya yang dimanfaatkan oleh manusia. Daunnya pun banya penggemarnya meski pahit rasanya. Tetapi ada lagi keistimewaan daun pepaya ini. Kalau digunakan untuk membalut daging sebelum di olah atau dimasak, dalam waktu tertentu niscaya tekstur daging akan berubah menjadi empuk. Apa sebab demikian? Ternyata daun pepaya mengandung zat yang dikenal dengan nama Papain. Itu enzim protease, yang berfungsi untuk memecah protein. Ketika enzim ini bekerja, ikatan-ikatan protein atau peptida terurai, sehingga daging menjadi empuk dan mudah dikunyah.Proses ini disebut dengan hidrolisis. Papain ini sebenarnya tidak hanya terdapat pada daun saja tetapi juga hampir di seluruh bagian pohon pepaya.
Bagaimana cara menggunakan daun pepaya untuk melunakkan daging? Salah satu cara remas beberapa lembar daun papaya hingga getahnya keluar, lalu bungkus daging dengan daun pepaya tersebut dan diamkan selama 10-30 menit. Enzim papain dalam daun pepaya akan mengurai protein dalam daging dan membuatnya lebih empuk.
Daun papaya pun meiliki banyak manfaat kesehatan dan sering digunakan sebagai obat tradisional, dijadikan sayuran, atau dibuat jus minuman. Diolah dan dikonsumsi sebagai lalapan mentah atau direbus, ditumis, dijadikan teh dan sebagainya. Rasa pahit alami yang dikandung daun papaya ini datang dari senyawa alkaloid flavonoid, tanin dan papain yang dikandungnya., Senyawa-senyawa ini memiliki banyak fungsi. Semisal alkaloid, senyawa bersifat basa, bernitrogen dan memiliki berbagai fungsui antara lain debagai pelindung tumbuhan dari hama penyakit, pengatur tumbuh, sumber nitrogen yang merupakan zat hara yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan (farmakologis), seperti anti tumor, anti nyeri, dan anti inflamsi. Zat-zat gizi yang dikandung daun papaya antara lain vitamin A, Vitamin C, Vitamin E.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pepaya terbesar di dunia, setelah India, Brazil dan Meksiko. Daerah penghasil pepaya terbesar di Indonesian adalah Jawa Timur dengan produksi mencapai 300 ribu ton pada tahun 2023. Dihasilkan oleh beberapa kabupaten yang menjadi pusat penghasil pepaya antara lain kabupaten Blitar, dengan Wonodadi, Talun, dan Nglegok sebagai kecamatan penghasil pepaya terbesar.
Tanaman pepaya dapat tumbuh di berbagai wilayah seperti dataran rendah hingga ketinggian 1,000 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia dikenal beberapa jenis pepaya, seperti pepaya California, papaya Bangkok, papaya emas, pepaya Cibinong, pepaya Arum Bogor dan pepaya Hawai. Ada juga pepaya Calina yang merupakan buah lokalasli Indonesia hasil pemuliaan peneliti IPB. Ternyata Pepaya merupakan pohon multifungsi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tak heran jika ada yang menggunakannya sebagai kata bijak yang mengatakan ”Hidup ini bagaikan pohon pepaya. Mulai dari akar, batang, daun,bunga hingga biji rasanya PAHIT. Namun saat waktunya tiba, dia menghasiikan buah yang MANIS… penuh gizi”.(Abraham Raubun, B.Sc, S.Ikom)