LOMBOK

Terbaru38 Dilihat

Abraham Raubun, B.Sc, S.Ikom

Sejak bulan lalu suasana kantor sangat sibuk. Ada perintah untuk melaksanakan program prioritas. Komunikasi intensif dengan daerah terus dilakukan. Setiap saat laporan masuk dari daerah harus dicatat, kemudian dianalisis atau diklarifikasi dengan daerah. Mau tidak mau pekerjaan yang menumpuk sering harus dikerjakan diluar jam kerja alias lembur. Semua harus dilakukan dengan cepat termasuk menghubungi daerah melalui tilpon. Sambungan tilponpun sering sibuk terpaksa menunggu lama, stress rasanya.

Hari itu sejak pagi aku disibukkan dengan menilpon daerah. Sudah beberapa daerah terhubung atas permintaan pimpinan. Itu harus dilakukan dengan cepat karena pimpinan akan berbicara langsung.

Menjelang waktu istirahat siang, akupun beristirahat. Bekal dari rumah yang selalu kubawa segera kukeluarkan. Memang untuk makan siang aku jarang membeli. Menghemat dan jaga kesehatan menghindari “junk foods”. Kulihat tempat makanku isinya menu sederhana tapi cukup lengkap. Ada sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Cukup bergizilah dan memenuhi selera, karena dimasak dan disiapkan dengan penuh cinta oleh orang rumah. “minta lombok…minta lombok…” Suara bossku nyaring. Cepat tilpon kuraih, memutar nomor daerah “itu bu Lombok tersambung”. Aku bengong mendengar jawabannya. Rupanya si ibu sedang makan siang..makanannya kurang pedas.

Tinggalkan Balasan