EUREKA….EUREKA

Terbaru42 Dilihat

Abraham Raubun, B.Sc, S.Ikom

Eureka…eureka…itu teriakan Archimedes yang terkenal ketika menemukan teorinya. Begitu gembiranya dia sehingga ia berlari tanpa busana di Kota Syracus mengabarkan hasil penemuannya di kamar mandi itu kepada semua orang di jalanan. Dalam bahasa Yunani eureka artinya “aku sudah menemukannya.”

Penemuannya itu memang tidak sengaja, hanya gara-gara apa yang terjadi di bak mandi. Berat air yang tumpah dari bak ternyata sama dengan berat badannya, maka jadilah hukum Archimedes yang terkenal itu.

Mengambil analogi penemuan Archimedes ini saya juga merasa gembira. Pasalnya sudah hampir sebulan saya berkutat mencari ide untuk menemukan satu topik menulis Pentigraf, Cerpen yang hanya terdiri dari tiga paragraf dengan magic formulanya 739. Satu topik lagi untuk mencapai target menulis 60 Pentigraf. Jika sudah tergenapi saya ingin menerbitkannya menjadi buku ke enam yang saya tulis selama masa Pandemi ini. Karena sudah menjadi hasrat yang kuat saya harus bisa mewujudkannya.

Mengapa saya menganalogkan dengan eureka, karena saya menemukan satu topik itu secara tidak sengaja juga. Hanya bedanya kalau Archimedes di bak mandi, saya di tempat tidur.

Ada perasaan tertekan selama ini karena belum menemukan topik untuk ditulis menggenapi target yang saya terapkan sendiri. Satu topik lagi, maka tercapailah jumlah yang saya targetkan itu.

Langkah berikutnya saya harapkan untuk dapat segera diterbitkan sebagai kumpulan Pentigraf dengan judul “Kehidupan.” Judul ini saya pilih karena memang isinya menceritakan hal-hal berkaitan dengan kejadian yang dialami sehari-hari. Ada pengalaman pribadi, ada pengalaman teman-teman di masa kuliah ada juga hasil imajinasi.

Malam itu mungkin sekitar pukul setengah sepuluh saya sudah tertidur. Tapi pukul satu dini hari saya terjaga dan mata sulit lagi untuk dipejamkan. Saya raih ponsel yang memang ada disamping tidak jauh dari tempat tidur. Ide itu muncul begitu saja, datang dari masa lalu ketika masih pengantin baru. Dengan lincah jari-jari bermain diatas tombol ponsel, menyalurkan kalimat-kalimat pendek mengacu pada magic formula 739. Sekitar pukul satu lewat dua puluh menit, selesai sudah satu tulisan berjudul “Durian Menggigit Kehamilan” Ini memang pengalaman pribadi saya dengan istri . Hanya karena gara-gara mengikuti selera lidahnya yang doyan durian, istri saya hampir keguguran. Waktu itu memang sedang musim durian dan harganya murah. Semula Saya tidak mau membelikan karena memang saya tidak begitu suka pada buah yang kata orang “baunya dari neraka, tapi rasanya dari surga.” Menurut istri saya rasanya sedap. Tak tahan mendengar rengekannya, saya belikan sebuah, memang agak besar. Hampir habislah sebuah itu, diselesaikannya “secara adat.” Tetapi akibatnya membuat panik. Perutnya melilit sakkit karenatkarena terjadi kontraksi hebat. Saya segera membawanya ke Rumah Sakit, untung masih tertolong. Pengalaman itu tak pernah terlupakan.

Saya begitu gembira ketika menyelesaikan tulisan itu dan tanpa sadar berteriak:”eureka!.” Untung saja tetangga disamping saya yang tidur lelap tidak terbangun. Jika tidak saya bisa kena omelannya yang membuat mata tak terpejamkan lagi sampai matahari membersitkan sinarnya di pagi hari.

Tinggalkan Balasan