Barongko makanan raja-raja Bugis

Terbaru87 Dilihat

Abraham Raubun, B.Sc, S.Ikom

Setiap kali saya bertugas ke Makassar, teman-teman di sana sudah pasti menyiapkan hidangan kue khas Bugis, namanya Barongko. Mereka tahu saya sangat menyukai makanan kudapan ini. Rasanya manis, bertekstur lembut. Bahan dasar utamanya pisang dicampur santan, gula pasir dan ditambah vanili yang membawa aroma sedap serta sedikit garam. Secara tradisional disajikan dengan dibungkus daun pisang. Biasanya yang digunakan untuk Barongko jenis pisang kepok, utti lopo begitu masyarakat Bugis menyebutnya, artinya pisang besar.

Apa lagi jika sebelum dimakan Barongko disimpan dulu dalam lemari es, rasanya maknyuus. Ini salah satu alasan yang menyebabkan saya selalu siap dan bersemangat jika mendapat tugas ke Makassar.

Konon di zaman dahulu Barongko merupakan makanan mewah yang hanya menjadi santapan para raja atau kaum bangsawan Bugis. Umumnya disajikan pada akhir jamuan makan sebagai makanan penutup.

Berbicara tentang pisang tentu buah ini tidak asing. Setiap orang mengenalnya. Mengandung zat gizi berupa kalium dan serat pektin. Selain itu, buah berwarna ini pun merupakan sumber  magnesium,  zat besi, zinc, tembaga, mangan
Ada juga vitamin B dan vitamin C, Dopamine dan catechin yang bertindak sebagai antioksidan.

Buah yang nama asingnya Musa Paradisiaca ini konon mendapat kata Musa yang diambil dari kata “mauz” dalam bahasa Arab berarti buah. Kata ini dipilih oleh Carolus Linnaeus seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan tatanama biologi. Ia juga dikenal sebagai bapak taksonomi dan ekologi moderen.

Pisang berbuah tak mengenal musim, artinya dapat berbuah sepanjang waktu. Namun Hanya berbuah sekali, setelah itu pohon akan mati. Karena itu ada kata-kata bijak yang berbunyi “tirulah pohon pisang, dia tak akan mati sebelum menghasilkan buah” Maknanya selama hidup kita harus berbuat hal yang bermanfaat, sebelum ajal datang menjemput. Buah pisang juga memiliki nilai ekonomis. Jenisnya pun bermacam-macam. Kulitnya ada yang kuning, hijau bahkan semburat merah keunguan.

Pisang dapat ditemukan di semua pelosok Nusantara. Tetapi kalau kita telusur Informasi tentang negara penghasil pisang terbesar di dunia adalah India, 29.7 ton per tahunnya. Diikuti Uganda, China, Filipina dan Ekuador. Sedangkan Indonesia berada pada urutan ke 7.

Di Indonesia sendiri menurut data BPS tahun 2018 daerah-daerah penghasil pisang terbanyak adalah Jawa Timur yang memproduksi sebanyak 2.059.923 ton, diikuti Lampung sebanyak 1.438.559 ton, dan Jawa Barat sebanyak 1.125.899 ton.

Konon tanaman pisang merupakan jenis buah pertama yang berhasil di budidayakan manusia. Lalu bagaimana kisah asal usul tanaman pisang ini? Banyak versi tentang asal usulnya. Tulisan tentang asal muasal tanaman yang telah ada sejak sepuluh ribuan tahun lalu ini memang ada beberapa versi.

Menurut manuskrip Buddha tercatat orang-orang India mencicipi pisang pertama kali di Malaya (Malaysia). Mereka lalu membawa tanaman tersebut ke wilayah asalnya di India untuk dikembangbiakan.

Tetapi ada juga versi yang berkisah bahwa tanaman pisang ini merupakan tanaman asli dari wilayah yang sekarang disebut Asia Tenggara. Pisang pertama kali ditemukan di wilayah Indonesia, Malaysia, Filipina hingga Papua Nugini.

Dalam versi lain tertulis tanaman pisang justru asalnya dari India. Ini menurut Dan Koeppel, seorang Kolumnis The New York Time Magazine and Popular Science dalam bukunya berjudul “Banana: The Fate of The Fruit That Changed The World”

Masyarakat Hindu di India sangat menghargai tanaman pisang karena banyak manfaatnya. Pisang dianggap suci sebagai titisan dewa Brihaspati atau ada juga kepercayaan merupakan reinkarnasi dari Lakshmi, dewi kemakmuran, kecantikan, dan kebijaksanaan. Bahkan dalam bahasa Sansekerta disebut “Kalpatharu” yang berarti pohon kebijakan.
Karena itu pisang banyak dikaitkan dengan ritual keagamaan. Dari India pisang ini kemudian menyebar ke Asia Selatan, Asia Tenggara, Pasifik Australia, Afrika, Eropa dan berakhir di benua Amerika.

Versi lain lagi, menceritakan bahwa tanaman pisang ini berasal dan dikembangkan di Portugis. Bangsa ini lah yang pertama membudidayakan pisang. Saat itu pisang bukan merupakan buah yang langsung bisa dikonsumsi seperti saat ini.Pisang versi bangsa Portugis ini harus dimasak terlebih dahulu, dan warnanya pun bukan kuning, tapi merah dan hijau.

Adalah Francois Poujot yang dikatakan sebagai orang pertama menemukan pisang mutan dan berhasil membudidayakannya. Lalu muncul lah pisang kuning yang disebut sebagai buah hasil mutasi. Buah ini bisa langsung dikonsumsi tanpa dimasak dan memiliki rasa yang manis seperti yang dikenal saat ini.

Tetapi akhirnya tak masalah pisang itu berasal darimana, ketika telah jadi Berongko lidah jualah yang menikmatinya.

 

 

Tinggalkan Balasan