Abraham Raubun, B.Sc, S.Ikom
Dalam suatu acara di provinsi Riau ketika seseorang diminta untuk menyampaikan sambutan, lazimnya ia akan mengawalinya dengan berpantun. Ini ciri khas dalam budaya suku Melayu yang selalu menggunakan pantun dalam berbagai upacara.
Puisi lama ini sangat disukai. Orang menggunakannya untuk menyampaikan alam pikiran, perasaan dan tanggapan terhadap kehidupan yang dihayati secara puitis.
Kapan bermulanya tidak juga banyak diketahui. Sebutannya pun beragam. Ada yang menyebut bandun, bantun, atau lantun. “Patuntun” itu konon asal katanya. Dalam bahasa Minang, penuntun pulo itu artinyo. Orang Jawa menamakannya parikan, yang di Sunda disebut sisindiran.
Ciri khasnya satu bait umumnya terdiri dari empatk larik atau baris. Ada sampiran dan isi. Dua larik pertama merupakan sampiran dan dua larik berikut adalah isi.
Sampiran merupakan pembayang bagi maksud yang ingin disampaikan. Biasanya berupa gambaran alam atau lingkungan kehidupan masyarakat Melayu seperti adat istiadat, sistem kepercayaan dan pandangan hidupnya.
Sedangkan isi mengandung makna atau gagasan yang ingin dinyatakan.
Pola sajak huruf akhir sama semisal a b a b atau a a a a. Dahulu nama pengarang tak tercantum, mungkin karena selalu disampaikan secara lisan.
Dalam perkembangannya, tidak hanya digunakan sebagai media penyampaian pesan, juga sebagai media permainan kata-kata. Dapat
dibuat oleh siapa saja dan tentang apa saja.
Beberapa contoh yang disajikan ini terkait tentang Kesehatan dan gizi:
1. Anak petani menarik
pedati
Menarik pedati sapinya
empat
Sungguh asyik berpantun
Gizi
Sampaikan amanah
amanah nan bermanfaat
2. Mendayung sampan dari
tepian
Sampan di dayung
memancing sembilang
Tak usahlah bingung
memilih makanan
Ingatlah saja pedoman
Gizi seimbang
3. Anak gembala meniup
suling
Suaranya bergema
dilembah membentang
Anak balita perlulah diberi
daging
Sumber protein penting
tuk bertumbuh kembang
4. Cermin bundar didinding
terikat
Dipakai sang dara
bersolek wajah
Vitamin dan mineral
sangatlah bermanfaat
Banyak dikandung dalam
beragam buah
5. Banyak kapal di Teluk
bayur
Waktu bersandar
membuang jangkar
Banyak banyaklah
konsumsi sayur
Membuat tubuh sehat
dan bugar
6. Apa guna
memembersihkan semak
kalau tak pula lahan diisi
Apa gunanya makanan
yang banyak
Kalau tak satupun bernilai
Gizi
7. Sampan meluncur
menuju darat
Berawak empat anak
nelayan
Makan sayur penuh
berserat
Amatlah bermanfaat buat
pencernaan
8. Batang gaharu berbau
wangi
Dibawa orang ke Bekasi
Memang perlu makanan
bergizi
Tentu harus seimbang zat
yang dikonsumsi
9. Kendaraan tua bermerek
Fiat
Menuju Kota melaju
lambat
Makan buah bernama
tomat
Penuh khasiat dan sangat
bermanfaat
10. Nikmatnya angin bertiup
semilir
Seakan alam
bersenĂ ndung simphoni
Nikmatnya menyantap
sayur kecipir
Makanan sehat penuh
bergizi
Semua pantunnya indah-indah dan mengandung petuah atau saran. Tetap berpantun membuat pembaca sebagai penikmat pantun tambah ilmu dan gembira