Ingin rasanya aku berpelukan setiap saat, ingin segera mendandani seluruh tubuhnya agar Asri semakin cantik- menarik dan hari – hari senantiasa berseri.
Ingin Asri betul- betul membuat semua yang mencintainya terlena memujanya, seperti aku memuja dia. Asri harus benar- benar cantik dan menarik luar dan dalam,agar semua merasakan bahagia bercinta dengannya.
Di perempatan dan kelokan sepanjang jalan yang dilewati kadang- kadang aku bertemu sahabat- sahabat sepekerjaan yang terbiasa bersama- sama berjuang di dunia pendidikan.
Mereka semua tersenyum ramah, membuat aku gembira, sorot matanya,lambaian tangannya,membuat hatiku senang. Ya…pantas saja karena mereka orang- orang yang menjadi teladan bagi murid- muridnya.
Salah seorang diantara mereka ada Sari teman baikku.Meski dalam usia belia,tapi dia pandai, baik hati tak nampak sedikitpun kepongahan pada dirinya, dan cekatan sekali dalam usia muda.
Aku terkesan sekali melihat kemampuan Sari melebihi sahabat- sahabatnya yang lain.
Dalam usia semuda itu Sari mampu memanfaatkan ilmu dan kecakapannya dalam membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi
Oleh karena tanpa sedikit keraguan aku memperkenalkan dia kepada Asri yang benar- benar menjadi pujaanku setiap saat. Betapa bahagianya bersahabat dengan Sari,terlebih- lebih bekerja sama dalam mewujudkan penampilan Asri.
Ah…benar- benar senang dan bahagia memiliki sahabat seperti dia.
Tak terasa lamunan berkepanjangan. Aku tersentak ketika Sari yang berjalan berdampingan tiba- tiba menarik lengan kiriku, karena dari arah belakang ada mobil yang mau berhenti di samping kananku sambil berteriak, “Kak ..mobil!”
Saat itu Aku kaget sekali, mendengar teriakan Sari. “Terima kasih Dik Sari, kakak keasyikkan berpikir tentang Asri, kataku sambil menatap mobil yang telah berhenti dihadapanku dan Sari.
Aku dan Sari terus menyusuri tepi jalan raya yang dipenuhi kendaraan dari arah berlawanan, seperti sedang berlomba adu kecepatan.
Memang sekarang ini,meski di tingkat kecamatan volume kendaraan semakin hari semakin banyak saja, baik angkutan umum maupun mobil pribadi.
Terkadang Aku ngeri juga apabila murid- muridku ke luar dari halaman sekolah,menyebrangi jalan raya. Tak terasa ya Kak…udah dekat ke sekolah! Kata Sari.
Rd.Nurliyah, S.Pd