Di suatu pagi Aku dan sahabat-sahabatku berembuk, bagaimana caranya agar lomba tahun ini kita bisa meraihnya kembali sebagai juara. Sepuluh periode ke belakang, Aku mengajar di kelas atas, tepatnya kelas lima.
Dan dari kelas lima lah yang selalu diikutsertakan dalam setiap kali ada perlombaan. Namun untuk tahun- tahun berikutnya, sampai sekarang tidak hanya kelas lima, dari kelas empat pun sudah bisa mengikutinya. Apalagi yang namanya pekan kreativitas kelas rendahpun boleh,seandainya mampu.
Karena sudah terbiasanya setiap tahun selalu ada lomba, baik lomba siswa berprestasi maupun lomba yang sifatnya kreativitas siswa.
Aku punya caraku sendiri. Untuk menyiasatinya, Aku membiasakan diri, ketika siswa pertama masuk kelas lima, Aku bertanya. Coba tuliskan nama dan hoby nya apa? Baik dalam pelajaran maupun non eksak.
Selain itu Aku suka menanyakan ke rekan- rekan yang mengajar di kelas sebelumnya. Bagaimana dengan murid si A, atau si B, agar lebih cepat dan mudah diketahui.
Sehingga pembinaan terpadu secara estapet kami sedikit demi sedikit dicoba dipraktikkan.
Dengan cara menanyakan langsung ke siswa di awal masuk tadi, Aku sudah punya catatan sementara. Siapa anak yang senang dengan Matematika,siapa yang senang dengan Bahasa Indonesia, dan seterusnya.
Alhamdulillah rekan- rekan menyambut ide ini. Sehingga sedini mungkin, kami selalu mempersiapkannya.
Kebetulan kepala sekolah kami sangat disiplin, etos kerjanya baik sekali. Beliau selalu memberi contoh kepada guru- guru. Misalnya dalam hal disiplin waktu. Beliau pasti sudah datang lebih awal berada di sekolah. Hingga suatu waktu beliau menanyakan.
” Bagaimana Neng persiapan lomba tahun ini ?” Tanya nya sambil tersenyum. InsyaAllah Bu…jawabku, membalasnya dengan tersenyum pula. Mudah- mudahan ya…tahun ini kita meraih kesuksesan lagi. “Siap Bu..!”. kataku lagi dengan nada penuh semangat.
Alhamdulillah kami bersinergi bagi- bagi tugas sesuai dengan kemampuan masing- masing. ” Bu cantik, kataku membuka pembicaraan, “Apa yang?” Katanya sambil tersenyum. Begitulah keakraban kami.
Jika sedang kumpul.” Pasti ada maunya,” tiba- tiba Bu Alya berkomentar. “Tepat sekali” Aku menjawab, sambil tersenyum. ” Iya, BuCan biasa, Bu Can kebagian solo membimbingnya”. ” Oh…ok,! siap!’ katanya. Aku senang sekali.
Bu Can ini selain pintar menyanyi,suaranya bagus sekali.Di tambah memiliki tubuh yang porposional, cantik pula. Ibarat menu masakan, paket komplit.
Bu Tina jago dalam pupuhnya. Ia rekan kerja yang paling senior. Lalu Aku, lakukan juga ke guru- guru yang lain, walau sudah dibahas dan tahu tugas nya masing- masing. Tapi begitulah yang Aku lakukan sebagai wali kelas lima.
Aku sendiri, walau mata pelajaran sudah ada guru yang turut membingbing, tetap saja bertanggung jawab. Selain kebagian membimbing sinopsis, puisi, mengarang atau berpidato.
Sejak pembagian tugas itulah, sering nya kami pulang sore. Jika ada kepentingan baru kami bisa pulang duluan. Itu pun kalau sudah jam waktunya pulang. Atau kalau Aku terkadang pulang dulu, untuk sekedar menyiapkan makan siang keluarga di rumah.
Kebetulan Aku rumah sangat dekat sekali dengan sekolah. Kadang juga suka jadi candaan sahabat- sahabat ku, “enak ya…jadi kakak rumahnya dekat dengan sekolah,!” kata Bu Alya.
“Ibaranya tinggal loncat saja sudah nyampe deh.. di sekolah!” katanya sambil tertawa. ” Makanya pindah ke sini!” Biar gak cape pulang pergi naik motor!” Jawab ku sambil tertawa. Semua rekan- rekan jadi ikut tertawa.
Begitulah keseruan kami, keakraban kami di sela- sela kesibukan dengan tugas- tugas yang padat, selalu berusaha menjaga suasana agar tetap terjalin kondusif.
Rd.Nurliyah, S.Pd
Salam blogger : persahabatan