Nama : Riani Amelia Zahara
NIM : 21047
Tingkat : 1 A
Tugas : Kewarganegaraan
Perkenalkan nama saya Riani, saya mahasiswi dari Akademi Keperawatan Polri. Di sini saya akan menceritakan pengalaman saya mengenai kuliah online atau daring. Menjadi mahasiswa baru memang menjadi pengalaman baru yang menyenangkan bahkan menegangkan.
PANDEMI Corona telah mengubah semua sendi kehidupan. Semua aktivitas dilakukan secara online, karena adanya larangan keluar rumah guna memutus mata rantai penyebaran virus yang telah menelan banyak korban. Konsep pendidikan juga berubah, tadinya proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka, sekarang menggunakan berbagai aplikasi jejaring sosial.
Pada masa Pandemi Covid – 19 ini pembelajaran di Indonesia atau bahkan hampir diseluruh dunia pasti mengalami gangguan. Virus corona datang tiba-tiba saja tak diundang menyeruak menjangkiti manusia. Termasuk menjangkiti dunia pendidikan di Indonesia. Selama wabah corona menjangkit hampir di seluruh dunia pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar.
Walaupun, sistem kuliah online yang sudah berjalan ini memiliki banyak keterbatasan, akan tetapi tidak ada pilihan lain selama pandemi masih bertebaran di sekitar kita. Karena masalah tersebut, bukan hanya ingin menerapkan agar laju sistem pendidikan tetap mampu tertransfer dengan baik, tetapi di sisi lain juga mesti dapat mengatasi penyebaran Covid-19 secara massif. Sehingga kadang kala dapat menjadi sebuah tindakan yang dilematis.
Seperti yang kita ketahui, kuliah daring atau kuliah online merupakan alternatif yang digunakan dalam sistem pendidikan di Indonesia untuk menghadapi situasi ini. Kuliah daring merupakan sistem perkuliahan yang memanfaatkan akses internet sebagai media pembelajaran yang dirancang dan ditampilkan dalam bentuk modul kuliah, rekaman video, audio atau tulisan oleh pihak akadami/universitas.
Tentu semua orang memiliki pengalaman dalam hal menempuh pendidikan selama pandemi Covid-19 melanda, saya pun demikian. Terutama bagi mereka yang daerahnya masih sulit menjangkau akses jaringan internet, tentu ada banyak liku-liku cerita yang mereka dapat ceritakan dan rasakan selama menjalani pembelajaran secara online.
Sedikit cerita dari saya selama menjalani perkuliahan di masa pandemi. Saya tinggal di daerah pedesaan, di wilayah kabupaten Tangerang. Sedangkan, letak kampus saya berada di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur. Saat menjalani perkuliahan alhamdulillah jaringan internet saya lancar, tapi terkadang saya juga terkendala jaringan dikarenakan hujan dan mati listrik. Tak bisa dipungkiri, sistem daring membuat banyak mahasiswa menjadi jenuh bahkan stres. Entah karena belum beradaptasi, jaringan internet yang tidak stabil, hanya berinteraksi dengan layar laptop, ataupun karena suasana pembelajaran yang bukan berada dalam kelas. Tak heran jika kalian melihat banyak mahasiswa yang mengeluh karena perkuliahan daring ini. Selama kuliah daring, saya pun sering kali merasa jenuh karena merasa kesepian dan hanya berinteraksi melalui layar laptop.
Perasaan kesepian dan jenuh kadang menghampiri saya di masa pandemi ini. Keterbatasan ruang gerak untuk bertemu secara langsung dengan teman memaksa saya untuk selalu menatap layar laptop setiap harinya. Tetapi jika ada jadwal untuk praktek mahasiswa diharuskan untuk ke kampus, dan sayapun pergi ke kampus dengan jarak tempuh 58 KM dengan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai ke sana. Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan mengenai pengalaaman saya belajar online atau daring.
Oleh karena itu, kita harus mematuhi protokol Kesehatan. Menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Harapan saya semoga kasus Covid-19 cepat menurun dan pada situasi ini semoga kita bisa memanfaatkan waktu untuk mencari ilmu. Kurang lebihnya mohon maaf, Terima kasih.