Sebuah Cita-cita Rima Prastiwi

Gaya Hidup0 Dilihat

Cita-Cita Ku

 

 

 

 

Assalamualaikum Wr.Wb

Cita-cita merupakan tujuan hidup. Cita cita adalah suatu impian dan harapan seseorang,cita cita adalah mimpi,mimpi adalah kunci yang akan menentukan mau jadi apa kita nanti di masa depan.bagi sebagian orang cita cita,impian,itu dapat memotivasi dirinya sehingga sikap perilaku dan segala aktivitas yang dilakukan diusahakan demi mencapai cita cita nya suatu hari nanti.

Perkenalkan nama saya Rima Prastiwi, lahir di Bekasi, 12 November 2001. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Saya terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Pada saat saya umur 6 tahun saya ingin bersekolah di TK Raudhatul jannah Bantargebang ditahun 2007 setelah lulus tk saya melanjutkan ke SDN Batargebang IV. Pada saat saya duduk di bangku kelas2 – kelas4 SD Saya mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang atlet beladiri karate, saya sangat menyukai bela diri, orang tua saya mendukung dan mendaftarkan saya di kecamatan Bantargebang yaitu dojo Wadokai saya dilatih oleh Sensei Umar, saya senang sekali main kata di dalam karate  dan saya sangat kecewa sekali harus berhenti sampai sabuk biru padahal tinggal 2 tingkat lagi sudah bisa menjadi pelatih kecil. Berhubung sekolah saya mengadakan ekstrakulikuler wajib pramuka saya harus berhenti latihan karate karena saya tidak bisa mengatur waktu dengan baik.

Foto bareng bersama ibu polwan

 

Setelah saya lulus SD saya melanjutkan pendidikan SMP yaitu di SMP Negeri 8 Bekasi. Pada saat saya duduk dikelas VII.7 saya ingin menjadi seorang Polisi Wanita. Kemudian saya mengikuti ekstrakulikuler paskibra yang bernama KOSPARA 8 BEKASI  tetapi tidak lama kemudian sesudah mengikuti pelantikan di sekolah dan sebelum mengangkat jabatan saya mengundurkan diri karena saya tidak kuat. Ketika semester 2 saya bimbang karena saya merasa tidak cocok untuk melanjutkan cita-cita saya menjadi Polisi Wanita.

 

Keesokkan hari saya berniat baik untuk melanjutkan cita-cita saya menjadi atlet beladiri karate dan saya juga di ajak melanjutkan karate sehingga saya meyetujuinya dan nama perguruannya adalah BKC ( Bandung Karate Club) saya harus mengulang dari sabuk putih karena semua gerakan yang pernah saya pelajari di sd sudah hilang semua. Beberapa minggu kemudian saya mengikuti lomba komite di Rawa Panjang tetapi lawan saya sudah senior dan setelah selesai lomba saya pulang kerumah saya hanya bisa membawa sebuah air mata yang menyakitkan. dalam sebuah kegagalan adalah proses yang mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang dapat menerima kenyataan yang terjadi di hidup kita. Karena hidup tidak selamanya sesuai dengan yang kita inginkan, maka dari itu kegagalan ada sebagai bagian dari eksistensi manusia.

 

Setelah saya lulus SMP saya juga tidak tahu setelah ini mau  kemana. saya sangat lumpuh dan tidak ada gairah untuk melanjutkan hidup. Keesokan harinya saya dicarikan ayah saya sekolah yaitu saya disuruh mondok di pesantren yang jauh dari mereka, dan ibu saya memberikan pilihan kepada saya yaitu di SMA BUNDA jurusan kebidanan,SMA YADIKA 8 JATI MULYA harus masuk MIPA,SMA MUTIARA BARU,SMK KARYA BAHANA MANDIRI jurusan farmasi,SMK CILEUNGSI jurusan keperawatan, SMK BINA HUSADA MANDIRI bareng Aisha akhirnya saya memilih di SMK BINA HUSADA MANDIRI. Tadinya saya ragu untuk masuk SMK, tetapi ibu saya selalu memberikan support kepada saya dan selalu meyakinkan saya bahwa “kamu itu ibu sekolahkan sampai sekolah perguruan tinggi sampai kamu sukses nak”. Di situ saya sangat menyesal karena sudah benar-benar mengecewakan mereka.

 

Setelah itu saya melajutkan ke jenjang Sekolah Menengah Kejuruan yaitu di SMK BINA HUSADA MANDIRI. Orang tua saya merelakan dirinya agar saya mendapat sekolah baru. keesokan harinya saya mengikuti tes di SMK BINA HUSADA MANDIRI dan alhamdulillah saya diterima di SMK BINA HUSADA MANDIRI. Di sana saya bimbang untuk memilih jurusan. Ayah saya memilih jurusan Analis kesehatan dan ibu saya memilih keperawatan, akhirnya saya memilih jurusan keperawatan karena saya ingin sekali menggantikan tante saya yang sudah berhenti menjadi seorang perawat dan ingin meneruskan nenek saya menjadi seorang perawat.  Padahal setelah lulus SMP saya ingin sekali menjadi dokter dan menjadi orang yang berguna dimasyarakat. Saya selalu berdoa kepada Allah SWT supaya saya bisa menjadi orang yang sukses. Pada saat saya duduk di kelas 11 SMK saya mempunyai sebuah planning saya ingin menjadi pengurus Osis. Saya sangat bersyukur sekali alhamdulillah saya lulus tes osis dan saya juga senang mengikuti kegitan pramuka yaitu seperti menjadi tim kesehatan serta latihan gabungan pramuka.

 

Semenjak kenaikan kelas 12 saya sudah tidak mengikuti kegiatan tersebut karena saya ingin fokus untuk mengikuti Ujian Sertifikasi Kejuruan pada tanggal 25-26 November 2019. Awalnya saya tidak percaya saya dipilih untuk mengikuti ujian kloter 1. Saya sangat posesif karena saya harus belajar teori dan tindakan dengan waktu yang singkat. Tetapi saya terus berdoa, berusaha, optimis ,minta doa restu kepada kedua ortu dan akhirnya alhamdulillah saya lulus kompetensi menjadi Asisten Keperawatan.

 

Pada saat saya lulus SMK saya ingin bekerja dipanti jompo daerah Depok namun saya tidak diizinkan menjadi seorang perawat karena orang tua saya khawatir dimasa pandemi Covid-19 ini. Saya setiap sore mencoba browsing mendaftar di Universitas Pertahanan jurusan kedokteran tetapi saya tidak lulus dijalur raport. Keesokkan harinya saya daftar di poltekkes Jakarta 3 tetapi saya tidak lulus, selang 2 minggu saya daftar perguruan tinggi negeri di Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta melalui jalur mandiri tetapi saya tidak  lulus lagi. Setelah 1 bulan saya mencoba memilih gapyar untuk mengikuti SBMPTN saya memilih jurusan S1 keperawatan tetapi saya tidak lulus lagi dan lagi, dihari itu saya daftar Recruitment Bintara Angkatan Udara dan Sekolah kedinasan tetapi saya posesif karena tinggi badan saya 155 cm akhirnya saya mengundurkan diri. Saya pasrah dan saya istikharah kepada Allah SWT meminta jalan yang terbaik untuk masa depan saya.

Beberapa hari kemudian orang tua saya mengizinkan saya untuk menggapai cita-cita saya menjadi seorang perawat kembali. Dan orang tua saya langsung menghubungi seorang perawat yaitu nenek saya yang bekerja di RS Polri dan nenek saya menyarankan saya untuk melanjutkan pendidikan D3 Keperawatan di AKADEMI KEPERAWATAN POLRI dan setelah saya lulus di AKPER POLRI saya ingin bekerja terlebih dahulu di RS selama 1 tahun sambil mengumpulkan biaya untuk melanjutkan S1 dan profesi ners. Pada suatu saat nanti saya ingin menjadi Perawat PNS dan insyaallah jika ada rezeki saya ingin melanjutkan pendidikan jenjang S2 Keperawatan hingga kejenjang berikutnya. Semoga suatu saat nanti saya bisa berangkat ke Mekkah bersama keluarga. Semoga suatu saat nanti cita-cita saya menjadi seorang perawat bisa tercapai, bisa membahagiakan kedua orang saya dan orang-orang yang selalu support saya. Aamiin Ya Allah aamiin ya rabbal alamin..

 

Wassalamualikum Wr.Wb

Tinggalkan Balasan