WISUDA SEKOLAH, DIARY FEBRUARI 2021, HARI KE 27

Pendidikan121 Dilihat

DIARY FEBRUARI 2021, HARI KE 27

WISUDA SEKOLAH

Ditulis: Rince Wiki Utami

NPA: 10080200549

 

Wisuda menurut KKBI memiliki arti peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat. Wisuda sekarang tidak hanya lulus sarjana tapi sering kita mendengar dan melihat dari semenjak  TPA, PAUD, SD, SMP, SMU, dan sederajat, semua jenjang melaksanakan prosesi wisuda. Untuk apa sih wisuda itu, kenapa harus wisuda, perlukah?

Sebagai sebuah ide lazim saja hal itu berlangsung, banyak alasan dikemukakan beberapa diantaranya adalah sebagai tanda sudah tamat belajar di jenjang tersebut, sebagai rasa syukur atas perjuangan anak-anak telah berhasil lewati ujian akhir, sebagai moment special menghargai keberhasilan anak, sebagai bentuk kesiapan sang anak untuk menapaki jenjang selanjutnya, dan sebagai motivasi saat melihat foto wisuda bahwa telah selesaikan satu perjuangan.

Memberi bekal ilmu, bagi orang tua lebih bermanfaat daripada meninggali harta benda yang cepat habis kalau tidak bisa mengelolanya. Ilmu sangat menunjang untuk masa depannya.

Apapun hasilnya, merasakan wisuda yang disaksikan orang tua, kerabat, teman seperjuangan adalah sesuatu yang patut dibanggakan, rasa lega, terbebas dari rutinitas dan tugas sekolah yang kadang penuh dengan perjuangan untuk memahami ilmu yang dipelajari.

Mari kita mengenal beberapa hal terkait tentang Wisuda.

Fatimah Al Fihri, Sosok Dibalik Toga Wisuda yang Terlupakan

Tahukah anda, siapakah yang mendesain baju dan topi Toga yang selalu digunakan pada saat wisuda? Mengapa topi Toga berbentuk kotak? Diambil dari bentuk apakah topi tersebut?

Yang mendisain baju dan topi tersebut adalah Fatimah Al Fihri. Kenapa topi berbentuk kotak?

Karena Fatimah ingin siapa pun yang menggunakan topi tersebut sewaktu diwisuda, pikirannya selalu ingat akan Baitullah atau ka’bah yg berbentuk kotak dan berwarna hitam tsb. Ya, bentuk ka’bah yang kotak itulah yang mengilhami Fatimah ketika mendisain topi toga yang hingga kini masih dipergunakan para wisudawan/wati.

Tapi, siapakah Fatimah Al Fihri tersebut? Fatimah adalah perempuan Muslim yang mendirikan universitas pertama di dunia, Universitas Qawariyyin, di daerah Fez, Maroko. Hal ini tercantum dalam buku Guinness Wolrd Records 1989 bahwa Universitas tersebut tercatat sebagai Universitas pertama dan tertua di dunia. Universitas yang berawal dari bangunan masjid tersebut dibangun selama 2 thn (859 – 861 M). Menurut sebuah sumber selama pembangunan berlangsung, Fatimah selalu menjalankan ibadah puasa.

Diantara tokoh ilmuwan dunia yang merupakan alumni Universitas tersebut, di antaranya Ibnu ‘Arabi, Ibnu Bajjah, Ibnu Khaldun, Abdullah Al Ghumari, dan lainnya. Bahkan seorang mahasiswa non muslim bernama Gerber dari Auvergne yang kelak menjadi Paus Silvester II di Vatikan, pernah menjadi mahasiswa di Universitas tersebut.

Sekilas Biografi Fatimah Al Fihri

Fatimah Muhammad al-Fihri adalah nama lengkapnya. Namun sering dijuluki Oum al-Banine, yang berarti ibu dari anak-anak Fes. Muhammad al-Fihri adalah ayah kandung Al-Fihri, seorang pengusaha sukses di kota Tunisia yang kemudian bermigrasi ke Fes, Maroko. Semasa hidupnya Fatimah al-Fihri berada dalam keluarga yang sangat kaya dan keturunan bangsawan.

Meskipun berasal dari keluarga kaya dan bangsawan, mereka memiliki kepedulian dan kepekaan pada sesama serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Bahkan tidak segan untuk menyambung silaturahmi dengan semua kalangan dan gemar berderma.

Fatimah al-Fihri mempunyai saudara perempuan yang bernama Maryam. Kakak-beradik ini memperoleh pendidikan mumpuni. Mereka berdua tumbuh dalam lingkungan cinta ilmu, mencintai ilmu-ilmu keagamaan dan juga ilmu umum atau sains, khususnya arsitektur dan bangunan.

Pada saat kepemimpinan Raja Idris ll, awal abad ke-9, Fatimah beserta keluarganya hijrah dari Qayrawan (Tunisia), ke Kota Fez di Maroko. Sebuah kota yang saat itu terkenal sebagai kota metropolitan, dengan penduduk Muslim non-Arab. Kota yang sangat maju.

Demikian ringkasan riwayat tokoh besar yang selama ini terlupakan: Fatimah Al Fihri yang lahir di Qairrawwan, Tunisia, pd 800 M dan meninggal pada 880 M di Fez, Maroko.

Sejarah Toga/baju wisuda

Kata toga berasal dari tego, yg dalam bahasa latin bermakna penutup. biarpun umumnya dikaitkan dengan bangsa romawi, toga sesungguhnya berasal dari sejenis jubah yang dikenakan oleh pribumi italia, yaitu bangsa etruskan yang hidup di italia sejak 1200 sm. kala itu, bentuk toga belum berbentuk jubah, namun sebatas kain sepanjang 6 meter yg cara menggunakannya sebatas dililitkan ke tubuh. walau tak praktis, toga adalah satu-satunya pakaian yg dianggap pantas waktu seseorang berada diluar ruangan untuk menutupi tubuh mereka.

Sejarah toga sesudah itu berkembang di romawi waktu toga dijadikan busana orang-orang romawi. waktu itu toga adalah pakaian berupa sehelai mantel wol tebal yang dikenakan sesudah mengenakan cawat atau celemek. toga diyakini telah ada sejak era numapompilius, raja roma yang kedua. toga ditanggalkan bila pemakainya berada di dalam ruangan, atau bila melakukan pekerjaan berat di ladang, tetapi toga dianggap satu-satunya busana yang pantas bila berada di luar ruangan.

Perihal ini terbukti dalam sesuatu cerita cincinnatu yang adalah seorang petani, waktu ia masih membajak ladangnya, ia kedatangan para utusan senat dengan tujuan untuk mengabari dirinya telah dijadikan diktator atau penguasa. Begitu Cincinnatu lihat mereka, dia serta merta menyuruh isterinya mengambilkan pakaian toganya dari tempat tinggal untuk dikenakannya hingga utusan-utusan itu bisa disambut dengan layak. cerita tentang Cincinnatu ini sebenarnya belum dapat diuji validitasnya, namun hadirnya cerita itu justru semakin menunjukkan sentimen penghormatan bangsa romawi terhadap toga.

Seiring berjalannya waktu, pemakaian toga untuk busana sehari-hari perlahan mulai ditinggalkan. Namun tidak bermakna toga hilang begitu saja, sebab sesudah itu bentuknya dimodifikasi menjadi sejenis jubah. Akhirnya modifikasi itu mengangkat derajat toga dari pakaian sehari-hari menjadi pakaian resmi seremonial, diantaranya seremonial wisuda.

Filosofi Pakaian dan Topi Toga saat wisuda

Setali tiga uang dengan sejarahnya yang panjang, toga pula memempunyai arti filosofis yang kental, salah satunya yakni arti warna hitam pada toga. mengapa toga justru memakai warna hitam yang sering diidentikkan dgn perihal yg misterius serta gelap. mengapa tidak warna putih yang menggambarkan kecerahan serta keindahan yang dipakai?

Ternyata pemilihan warna hitam gelap pada toga adalah simbolisasi misteri serta kegelapan telah berhasil dikalahkan sewaktu mereka menempuh pendidikan di bangku kuliah, tak hanya itu sarjana pula diharapkan mampu menyibak kegelapan dengan ilmu pengetahuan yang selama ini didapat olehnya. Warna hitam melambangkan keagungan, sebab itu, tak hanya sarjana, ada hakim serta separuh pemuka agama pula memakai warna hitam pada jubahnya.

Tak hanya warna pada jubah toga yang memuat filosofi mendalam, ternyata ada pula arti filosofis dari bentuk persegi pada topi toga. sudut-sudut persegi pada topi toga menyimbolkan yaitu seorang sarjana dituntut untuk berpikir rasional serta memandang segala sesuatu hal dari beraneka sudut pandang. Selain mengingatkan terhadap ka’bah selaku wisudawan muslim.

Dan juga apa arti dari seremoni kuncir tali di topi toga dipindah dari kiri ke kanan ? seremoni memindahkan kuncir tali toga yang semula berada dikiri menjadi kekanan ternyata berarti, waktu masa kuliah lebih banyak otak kiri yang digunakan, diharapkan sesudah lulus, sarjana tak sebatas memakai otak kiri (hardskills) semata, tetapi dapat menggunakan otak kanan yang berhubungan dengan aspek kreativitas, imajinasi, serta inovasi, dan aspek softskills lainnya.

Wisuda di SDIT Darul Maza

Ada beberapa prosesi wisuda di sekolah kami. Selama kurun waktu 6 tahun mungkin bisa melaksanakan prosesi wisuda hingga beberapa kali dengan segmen pendidikan yang berbeda, yaitu:

  1. Wisuda Tartil dan tajwid Ummi

Ketika ananda mampu menyelesaikan pembelajaran al qur’an metode Ummi yang    meliputi penguasaan membaca alqur’an secara tartil selesai 6 jilid buku ummi, menyelesaikan buku tajwid dan ghorib, hafal juz 30 dari alqur’an. Tim penguji dari tim Ummi Foundation.

  1. Wisuda Alqur’an

Ketika ananda mampu menyelesaikan ujian beberapa juz Al Qur’an, tim penguji dari PBQB (Pusat Belajar AlQur’an dan Bahasa) Al Qudwah.

  1. Wisuda Akhir tahun

Saat ananda dapat menyelesaikan pembelajaran di kelas 6 sekolah dasar.

Semoga apapun yang kita jalani yang terpenting adalah niat kita untuk menjadi manusia yang bermanfaat di muka bumi ini. Wisuda hanyalah salah satu dari proses simbol perjuangan yang telah berhasil ditempuh dengan kesungguhan. Miniatur dari hakikat hidup yang sebenarnya akan mereka jalani secara mandiri. Kewajiban orang tua hanya mengantarkan ananda untuk sanggup berdikari dan berprestasi pada dunia mereka nanti.

 

“Pemilik ilmu akan dijunjung tinggi dengan kualitas manusianya. Ilmu akan menyinari pemiliknya sehingga hatinya menjadi lembut. Semakin banyak ilmu semakin banyak orang yang menyayangi dan menghormati. Sedangkan pemilik harta akan membuat gelap mata pemiliknya, hati menjadi keras dan hidup tidak tentram.”- Ali bin Abi Thalib ra.

 

Bekasi, 27 Februari 2021

Salam Literasi, semangat menulis dan menginspirasi

 

|Sumber:

id.wikipedia.org, viva.co.id

https://kbbi.web.id/wisuda

fb Ali fikri

Keutamaan ilmu & penuntut ilmu. Wattpad.com.

Tinggalkan Balasan

1 komentar