Mengulang S 1 Lagi
Pada hari keduabelas tantangan lomba blog “Menulis di Blog Jadi Buku” ini saya akan melanjutkan postingan saya yang kemarin. Kali ini judul yang saya tulis “Mengulang S 1 Lagi”. Pada postingan sebelumnya, saya telah menuliskan partisipasi saya dalam beberapa kegiatan walaupun berstatus sebagai GTT. Kegiatan yang saya lakukan menambah ilmu dan pengalaman baru untukku. Seperti pepatah “Pengalaman adalah guru yang paling hebat” itu memang benar adanya.
Pada seleksi CPNS tahun 2008 yang sudah berlalu ternyata formasi untuk guru kelas dengan kualifikasi D2 PGSD dan S 1 PGSD banyak dibutuhkan. Sayapun menjadi teringat sambutan yang disampaikan Rektor UNY Alm Bapak Prof. Sugeng Mardiyono kira-kira seperti ini “Dua sampai lima tahun mendatang akan banyak lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang dibutuhkan dan dicari. Padahal dahulu lulusan ini tidak terlalu diminati dan dilirik. Lihatlah besok yang akan terjadi. Justru jurusan PGSD akan naik pamor, banyak perguruan tinggi yang membuka jurusan ini dan tentu akan banyak peminatnya karena lulusan ini besok akan “laris” dalam seleksi CPNS”
Sepenggal sambutan Alm Prof. Sugeng Mardiyono saya ingat sampai sekarang. Itulah salah satu alasan membulatkan tekad untuk mengulang S 1 lagi jurusan PGSD. Selain itu dengan keadaan yang jadi GTT di SD juga semakin menguatkan niat untuk kembali sekolah lagi. Ditambah lagi teman-teman GTT lain pun juga bersemangat untuk mengambil S 1 lagi. Bu Kepala sekolah juga memberikan dukungan penuh dan memotivasi serta memberikan ijin jika akan mengambil S 1 lagi. Saya mengambil S 1 lagi di Universitas Terbuka/UT dimana perkuliahan yang diselenggarakan hari Sabtu dan Minggu, sehingga tidak mengganggu aktivitas mengajar.
Saya dan teman-teman kemudian mencari informasi datang ke kantor UPBJJ UT untuk menanyakan perihal prosedur pendaftaran dan syarat-syaratnya. Dengan detail saya menanyakan satu persatu syarat-syaratnya. Ketika itu saya sempat bertanya apakah ada program transfer yang sebelumnya sudah menempuh S 1. Saya ingat betul bapak petugas di bagian infromasi tertawa renyah, “Mbaknya ini aneh-aneh, lalu mau masuk jurusan apa Mbak? Tidak ada program seperti itu di sini. Kalau sebelumnya sudah S 1 meskipun sebelumnya dari pendidikan tetap tidak bisa, harus mengulang dari semester 1 karena yang dipakai untuk dasar masuk kuliah ijazah SMA, kecuali kalau dari D 2 PGSD malah bisa melanjutkan ke semester berikutnya”. Begitulah informasi yang kuperoleh. Jadi kesimpulannya saya menempuh S 1 lagi selama 5 tahun atau sepuluh semester karena di UT SKS yang diambil paket.
Setelah mengetahui syarat-syaratnya, saya bergegas mencari dan mengumpulkan. Setelah terkumpul semua syaratnya dan saya serahkan ke kantor UPBJJ UT Yogyakarta, selang beberapa waktu diterimalah menjadi mahasiswa S 1 PGSD UT. Ketika itu biaya per semester RP 1.050.000,00. Pada 2009 tahun kedua saya resmi memulai perkuliahan di UT. Dengan kuliah lagi semakin mempunyai teman yang banyak dan sama-sama GTT dari berbagai kecamatan bahkan kabupaten. Seiring berjalannya waktu, saat memasuki semester delapan ternyata UT membuka program baru yang menerima mahasiswa dari S 1 dengan menempuh 3 semester saja. Siapa yang menyangka jika UT akan mengambil kebijakan tersebut yang mempermudah bagi GTT maupun guru PNS yang belum linear jurusannya. Tidak apalah sudah terlanjur mengambil yang 10 semester. Tentu ada pengalaman tersendiri yang berbeda dan berkesan membekas sampai sekarang.
Demikianlah sepenggal cerita saat memutuskan kuliah S 1 lagi di UT. Kisah tersebut akan melengkapi cerita-cerita lainnya yang akan menjadi cerita utuh yang terangkum dalam sebuah buku.
Salam Literasi,
Rofiana, S.Pd.
SD Pungkuran Pleret Bantul DIY
NPA 11041400010