Undangan Makan Siang di Istana Negara

Terbaru226 Dilihat

foto bersama Presiden Joko Widodo/fotographer istana 

Saya dan suami ,termasuk Penulis  yang diundang untuk makan sian bersama Presiden R.I. Joko Widodo di Istana negara. Bagaimana perasaan kami ? Ya, tentu senang  Kami maknai sebagai sebuah penghargaan untuk kebersamaan di Kompasiana sebagai Penulis

Setelah melalui security dan diwajibkan meninggalkan seluruh tas dan barang bawaan,termasuk camera dan HP. Dan hal ini adalah sebuah operating procedure yang biasa . Termasuk kalau kita berkunjung ke Kantor konsulat negara asing..

Suami nomor 2 dari kiri/sumber foto: photographer istana

Makan Bersama dengan Roudtable System

Jamuan makan siang ini, ditampilkan dalam sistim meja bundar.Jadi bukan dalam bentuk meja panjang atau straight system lunch . Sebelum duduk saya bertanya dulu pada panitia :” Maaf pak, boleh duduk dimana?” Dan jawaban panitia protokoler:” Silakan dimana saja boleh bu ” Maka kami duduk dimeja terdekat dengan posisi kami berdiri.

Makan Semeja dan Berdampingan

Sesaat sebelum Jokowi memasukki ruangan, tiba tiba, suami  diminta untuk berdiri dan mengambil tempat di meja utama, dimana Presiden R.I. akan duduk. Untuk sesaat suami  tertegun. Tapi kembali nama suami  dipanggil ulang,maka suami berdiri dan berjalan menuju ke meja utama.

Disana sudah tampak duduk Pak Widi dan Pak Teten, Petinggi Kompas Media dan Satu lagi COO Kompas.com . Diantaranya ada mbak Christiie Darmayanti ,yang duduk dikursi roda. Ada dua kursi kosong. Dan suami  melirik kemeja makan, ada kertas kecil dengan logo Garuda dan suami  baca di meja ada tulisan: Presiden R.I dan satu lagi : “ Perwakilan Kompasianer”

Agak ragu suami  duduk, karena kuatir, kalau terlanjur duduk dan kemudian disuruh pindah,mau  disembunyikan dimana wajah  yang sudah kriput ini? Tapi tidak berlama lama suami berdiri bengong,  sudah didatangi salah seorang protokoler istana dan mempersilakan suami  duduk dikursi persis disamping Presiden.

Gimana Perasaan Suami?”

Ini jawaban yang jujur. Suami senang ,merasa sekali lagi mendapatkan apresiasi dari Kompasiana .. Karena pasti bukan Jokowi yang minta suami  duduk disana. Dan pasti bukan suami  yang minta duduk disana.  Kemarin ketika acara bedah buku :” Sehangat Matahari Pagi” Presenter, menanyakan  pada suami  :” Gimana perasaan Pak Tjipta duduk berdampingan dengan R.I.- 1?”

Jawaban suami  adalah ,:”Saya senang dan berterima kasih kepada Panitia yang sudah memberikan penghargaan tertinggi untuk saya, Namun saya tidak mengalami 3 G. Yakni:

tidak gugup
tidak grrr
tidak grogi

foto didepan pintu masuk istana /dok pribadi

Presiden Yang Sangat Sederhana

Saya Pemilih Jokowi, tapi bukanJokowi Lover dan pasti bukan Jokowi Haters,, Tapi sejujurnya, saya mengalami sendiri, bagaimana seorang Presiden, berbicara dengan  suami  yang bukan siapa siapa, dengan begitu santai dan tanpa  formalitas sama sekali.

Bahkan sempat bertanya hal hal yang sifatnya pribadi.Dalam hati :” Tidak salah saya dan puluhan juta orang milih  Jokowi” bukan karena suami  diundang makan dan duduk disebelah Presiden,tapi ungkapan rasa hati saya. Mimik wajah dan gaya bicara, tak ubahnya bagaikan pembicaraan dengan seorang sahahat,Tak ada batas dan tak ada sikap angkuh terpancar dari wajah orang nomor satu di Repulbik ini.

Bahkan ketika berbicara mengenai banyak Kompasianers yang kecewa, karena tidak ikut diundang ke istana, Jokowi ternyata menaruh perhatian yang besar:” Saya baca di facebook. .Banyak yang bertanya:” mengapa saya tidak ikut diundang ?”

Menurut Jokowi,tidak mungkin istana mampu menampung ribuan orang Kompasianers sekaligus, tapi bisa diatur dalam tiga bulan kedepan,misalnya 200 orang ,yang secara bergantian dindang makan bersama di istana” Hal yang mungkin dianggap sepele bagi  orang lain,tapi ternyata mendapatkan perhatian begitu besar dari orang momer satu di republik ini, Ikut merasakan kekecewaan dan mau mencarikan solusinya.Sehingga  tidak ada yang kecewa lagi.Demikian menurut Joko widodo.

Tulisan ini bukan untuk mengmbil muka presiden, karena saya bukan tipe orang seperti itu, bukan juga untuk minta apa apa, karena sudah diberikan kecukupan oleh Tuhan.Hanya semata reportase tulus dan seorang warga biasa.Yang merasakan kebanggaan punya presiden seperti Joko Widodo.

Walaupun sesungguhnya,kami berdua  bukanlah pertama kalinya masuk ke istana merdeka. Karena pada era Presiden Suharto,kami berdua juga sudah pernah di undang ke istana dan sempat bersalaman dengan Presiden Suharto. Tetapi pada waktu itu,suasana sangat formal dan tidak ada acara makan bersama,apalagi sambil ketawa ketawa.

Karena itu, kesempatan mendapatkan kesempatan makan siang bersama Presiden RI Joko Widodo ,sungguh merupakan momentum yang tidak akan pernah kami lupakan. Kami berdua bersyukur kepada Tuhan,karena telah mendapatkan kesempatan untuk menikmati semuanya ini.Karena dari sekitar lebih dari 250 juta orang Indonesia,kami berdua mendapatkan kesempatan istimewa ini. Tapi kami pahami,bahwa sesungguhnya bukan Presiden RI yang mengundang kami,melainkan Kompasiana yang mengundang kami untuk ikut serta dalam jamuan  makan siang ini.

 

23 Pebuari 2023.

Salam saya,

Roselina

 

 

Tinggalkan Balasan