Mengisi Telaga dengan Mata Air

Terbaru81 Dilihat

Dalam dua minggu ini, beberapa siswa yang terlibat di kepengurusan osis sudah dua kali menemui saya. Mereka konsultasi tentang rencana untuk pembuatan blog osis. Tujuannya agar kegiatan osis terdokumentasi dan menjadi media informasi bagi seluruh siswa.

Minggu lalu saya sudah menyanggupi permintaan mereka. Saya sarankan untuk mengumpulkan semua materi yang akan ditampilkan di blog. Mulai dari foto – foto, video serta narasi dan tulisan lainnya. Alhamdulillah blog itu akhirnya terwujud juga hari ini. Namun cukup disayangkan, tulisan yang akan ditampilkan saat ini masih kurang. Mudah – mudahan nanti seiring waktu dapat ditambah tulisan dan berita yang ada di sana.

Memang pembiasaan untuk menulis harus lebih ditingkatkan. Saya saja secara pribadi baru mulai aktif menulis sejak tahun 2017. Dulu pernah punya blog dari tahun 2005, rencana isinya mau diisi dengan materi – materi pembelajaran, namun terbengkalai. Sebabnya itu tadi, tidak membiasakan menulis. Akhirnya sampai sekarang saya sendiri lupa username dan password blog tersebut.

Tahun 2015 saya pernah diminta untuk menjadi narasumber pembuatan blog untuk MGMP Geografi SMP. Dalam kegiatan tersebut guru – guru juga punya cita- cita mulia yang sama untuk membuat blog yang akan dijadikan media pembelajaran mereka. Hambatannya masih tetap sama tulisan yang akan dijadikan isi blog. Cita – cita mulia kembali terhalang oleh kemampuan menulis dari guru – guru.

Begitu pun website, bisa kita lihat dari beberapa website sekolah, yang menjadi persoalan adalah minimnya tulisan yang bisa dijadikan materi website. Sebagus atau secanggih apapun website jika tidak ada tulisan didalamnya akan hampa. Website hanya akan berisi hal – hal standar, seperti Visi – misi, kata pengantar kepala sekolah, dan tulisan – tulisan lain yang sudah dibuat dari awal website tersebut dibangun. Ujung – ujungnya website akan menjadi sites (situs purbakala).

Membangun kebiasaan menulis sangat bergantung pada kebiasaan membaca. Ibarat sebuah telaga besar, membaca itu seperti mata – mata air kecil yang selalu mengalir mengisi kawah besar telaga. Membaca mengisi setiap sudut kosong yang nantinya akan menampung air yang sangat banyak. Air tersebut akan dimanfaatkan untuk sumber kehidupan manusia yang membutuhkan.

 

Sijunjung, 16 Februari 2021

#YukBaca

#YukNulis

Sumber Gambar : https://pixabay.com/id/photos/pria-membaca-layar-sentuh-blog-791049/

Rozi Pebrianto, S.Kom 

NPA :  03100500006

Guru SMA Negeri 2 Sijunjung

Sumatera Barat

Menulis Mewariskan Kebaikan

Tinggalkan Balasan