Pengalaman Menjadi Kurator Buku Antologi di tahun 2023

BUKU, Humaniora0 Dilihat

Pengalaman Menjadi Kurator Buku Antologi di tahun 2023

Buku Antologi Goresan Indah Penuh Makna

 Setelah selesaia mengikuti Kelas Belajar  Menulis Nusantara (KBMN) gelombang 26. Saya Mendapat kepercayaan untuk bergabung di Tim Solid Om Jay (TSO). Sebuah kehormatan dan kepercayaan yang berharga bagi saya.  Padahal setiap angkatan biasanya hanya dipilih satu orang saja untuk bergabung di TSO, khusus pada gelombang kami jadi ada dua orang. Menjadi bagian dari TSO, ternyata membuka berbagi kesempatan, salah satunya adalah tawaran menjadi kurator, di bawah bimbingan Bunda kanjeng ( Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd), yang mendapat julukan  sang “Ratu Antologi”.

Menjelang akhir tahun 2022, Bnda Kanjeng menawarkan kepada peserta KBMN terutama kepada Tim Solid Omjay (TSO) Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) untuk menjadi kurator. Saat saya memberanikan diri menjdi salah satu kurator,  saya baru terlibat dalam penulisan 4 buku antologi, karena rasa  ingin belajar,  saya memberanikan diri mengajukan diri untuk menjadi kurator pada salah satu judul yang ditawarkan oleh bu kanjeng. Adapun tema  antologi yang saya kawal untuk pertama kali adalah  kisah nyata yang dialami penulis atau pengalaman orang lain yang ditulis ulang.

Keterlibatan saya dalam 4 Antologi buku, sdah cukup memberikan gambaran bagaimana proses sebuah buku antologi dikerjakan sampai akhirnya terbit.  Belajar menjadi seorang kurator sebuah buku antologi, menjadi sebuah pengelamanan baru sekaligus tantangan bagi saya. Proses mengumpulkan naskah dari berbagai insan di seluruh Nusantara  memang tidaklah semudah yang dibayangkan, tetapi menjadi sebuah pengalaman untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan baru yang memuliki minat menulis, dan memulai karir sebagai penulis.

Penulis yang tergabung dalam karya antologi ini tidak hanya pemula, malah beberapa diantara mereka sudah memiliki banyak pengalaman, dan sudah menerbitkan buku solo mereka.Luar biasanya meski jam terbang mereka sudah tinggi, mereka tetap memakai ilmu padi, beberpa malah menuntun saya dan memberi berbagai saran juga masukkan.

Sejalan dengan aktivitas menggumpulkan naskah dan melakukan penyuntingan awal, saya juga memncoba menghubungi Prof. Ngainun Naim,  seorang Guru Besar UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung.  Pertama kali, saya mengenal beliau saat mendapatkan materi dari beliau di KBMN gelombang 26.

Tujuan saya menghubungi beliau adalah untuk meminta kesediaan beliau memberikan kata pengantar pada buku antologi.   Akhir bulan Mei 2023, akhirnya buku antologi ini dapat terbit dengan 24 kisah dari berbagai penulis. Buku ini terdiri dari 216 halaman, dengan QRCBN 62-688-4783-518.

Terima kasih untuk OmJay dan Tim Solid nya, yang telah setia mengadakan kegiatan KBMN sampai gelombang 30 yang ditutup pada akhir Desember 2023 yang lalu. Terima kasih untuk bunda Kanjeng yang telah memberikan kesempatakn kepada saya untuk belajar dan terus berkembang. Terima kasih untuk Prof. Ngainun, yang dengan sepenuh hati memberikan kata pengantar yang luar biasa, untuk buku Antologi kisah Nyata ini.

Tinggalkan Balasan