Kisah Ajaib Ketika Dinyatakan Pemenang Lomba Menulis

Awalnya saya hanyalah sebagai penulis pemula tidak ada keberanian untuk ikut lomba menulis yang diadakan oleh perusahaan biro perjalanan (travel biro) Asia Wisata, pada 26 November 2014 silam atau 7 tahun yang lalu.

Kenapa saya tidak mempunyai keberanian, karena saya berpendapat bahwa ajang ini merupakan ajang bergengsi, dan hadiahnya sangat menggiurkan. Pastilah penulis-penulis handal tidak mau ketinggalan, dan sudah pasti mereka akan ikut pada kegiatan lomba menulis tentang wisata ini. Jadinya ini yang membuat saya agak tidak percaya diri (kurang PD) untuk ikut lomba menulis ini.

Selama ini saya menulis kegiatan reportase saja, itupun kalau ada event yang diselenggarakan oleh berbagai produk yang mengundang komunitas para penulis blog atau blogger.  Terkadang saya juga ikut berbaur dengan para penulis blog, padahal saya sendiri belum bisa mengakui diri saya kalau saya ini dikatakan penulis, karena saya masih tahap coba-coba dan masih harus banyak belajar.

Terkadang ada event yang akan memperkenalkan produk terbaru, atau event yang diadakan oleh para komunitas penulis blog. Saya dengan beraninya ikut nimbrung, walaupun dengan pengetahuan tentang menulis hanya pas-pasan.

Kegiatan saya sendiri sehari-hari adalah pendidik anak usia dini, dari pagi sampai siang, dari Senin sampai Sabtu bergelut di bidang anak usia dini. Penyuluh kurikulum dan pembimbing guru-guru anak usia dini, dan pembawa materi di kampus bagi calon-calon guru anak TK dan PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini. Walaupun juga masih taraf belajar jadi pengajar kecil-kecilan di kampus, tapi akhirnya ini semua tidak menyurutkan niat saya untuk ikut lomba menulis di Asia Wisata ini.

Akhirnya saya mendapat ide, kenapa saya tidak menulis tempat wisata yang saya pernah kunjungi, sekalipun itu sudah lama tapi masih banyak yang saya ingat. Apalagi tempat wisata ini terletak di kampung sendiri di Provinsi Sulawesi Selatan. Kata demi kata saya tulis, sambil mencari sedikit referensi di perpustakaan kampus. Jadilah tulisan yang saya beri judul “Impianku Berwisata ke Tana Toraja Lagi”.

Kenapa mengambil judul ini, karena memang saya masih berkeinginan berkunjung ke sana, tapi saya sekarang ini sudah susah untuk mewujudkan keinginan tersebut karena sudah jauh merantau ke tanah Jawa. Dengan keberanian yang luar biasa, tulisan tentang Toraja itu saya posting di blog keroyokan saya di www.kompasiana.com. Setelah dimuat lalu link tulisannya saya kirim ke panitia di Asia Wisata melalui email sesuai persyaratan dan ketentuan lomba.

Tapi karena cara mengirimnya agak susah dan rumit bagi saya, maklum pengetahuan internetku pas-pasan dan saya masih agak gaptek, akhirnya minta tolong sama suamiku Bang Nur Terbit. Tapi itupun saya diomelin dan disuruh kirim sendiri tapi tidak bisa-bisa dan tidak berhasil, akhirnya ditolong juga.

Saya jongkok paling depan mengangkat dua jempol, bersama teman-teman blogger yang ikut jadi peserta lomba menulis (foto: Asia Wisata}

Saya jongkok paling depan mengangkat dua jempol, bersama teman-teman blogger yang ikut jadi peserta lomba menulis (foto: Asia Wisata)

Para Pemenang

Pemenang Lomba Beberapa hari kemudian tepatnya Rabu, 12 November 2014, pukul 11.29 WIB, saya menerima pesan singkat lewat SMS.

”Salam Wisata Indonesia! Selamat, naskah anda masuk dalam nominasi pemenang lomba menulis artikel Asia Wisata. Kami tunggu kehadirannya pada acara pengumuman pemenang pada tgl 15 November 2014 di MTH Square, Cawang. Jl MT Haryono Kav. 10 Jakarta Timur pukul 9-12 WIB. Jika berhalangan hadir silahkan diwakili dengan membawa copy KTP peserta. Terima kasih”.

Ternyata ada sepuluh pemenang  favorit yang diberi piagam penghargaan dan souvenir menarik dari Asia Wisata masing-masing:

1. Ramlan Nugraha dengan judul tulisan“Journey To Papua”. 2. Arie Pratama, “Cantiknya Wisata Indonesiaku”. 3. Jaka Samudri, “Indahnya Kampung Friweni”. 4. Siti Rabiah, “Impianku Ingin Berwisata Lagi ke Toraja”. 5. Hasfarm Dian Purba, “Bantaeng, Warna Baru Wisata Indonesia”. 6. Dwianti Aviantari, “Berwisata Sembari Menangguk Rupiah, Kenapa Tidak?”.

7. Wiwik Fitri Wulandari, “Kekayaan Alam di Perbatasan”. 8. M. Ngafif Sahri, “Pesona Wisata Dieng”. 9. Fajruddin Muchtar, “Nyaman Menikmati Bromo Dengan Travel Agent Yang Profesional”. 10. Aslina Putri Nunyai, “Enrekang, Another Hidden Paradise On The Earth”.

Sedangkan pemenangnya: Juara 1. Astari Ratnadya  dengan judul tulisan “Pesona Tiada Tara Wisata Indonesia”. Hadiah uang tunai 2 juta rupiah,  plus piagam, souvenir, dan voucher umroh sebesar Rp.2,500,000. Juara 2 Mariyana dengan tulisan “Konsep Desa Wisata Berpotensi Menarik Wisatawan”.

Hadiahnya uang tunai 1,5 juta rupiah,  plus piagam, souvenir, dan voucher  umroh sebesar 1,250,000. Sedangkan Juara 3  Mukhlis Azmi  dengan tulisan “Inilah Pantai Ulee Rubek, Eksotis Nan Indah Tapi Terlarang”. Hadiah uang tunai 1 juta rupiah,  plus piagam, souvenir, dan voucher umroh sebesar 1,250,000.

Wah…alangkah senangnya, apalagi yang memberikan hadiahnya langsung ibu Novia Syahidah selaku pengelola Asia Wisata dan juga penulis novel yang terkenal itu. Walaupun beliau sebatas hanya menyerahkan hadiah pada pemenang favorit, tapi saya ingin seperti beliau, penampilan bersahaja, tenang dan cantik alami dengan tubuh yang tinggi dan penampilan yang sederhana dan cukup beribawa.

Nah…saya sangat terkesan apalagi pada saat menerima hadiahnya, sembari diberikan lagi motivasi dengan dengan sedikit kalimat yang menurut saya besar maknanya yaitu: “Selamat untuk para pemenang, semoga semakin terpacu untuk menulis lebih baik lagi serta semakin mencintai wisata tanah air yang begitu kaya dan indah!”.

Salam Literasi

Sitti Rabiah
#LombaMenulis #KMAA Bagian 7
* Tulisan ini dimuat di blog pribadi BuGuruSiti.com (2016) dan sudah dikunjungi
368 Pembaca

Tinggalkan Balasan