Pewarta yang kita kenal selama ini adalah wartawan dan citizen journalist. Nah sekarang, di era global dan di jaman internet ini, selain wartawan dan citizen journalist, kita mungkin pernah mengenal nama Blogger. Apa sih…Blogger itu?
Blogger adalah sebutan bagi orang yang menulis di blog. Awalnya blogger itu hanya sebagai kegiatan untuk menyalurkan hobi atau bakat menulis. Sampai akhirnya hobi menulis di blog ini bisa menghasilkan uang, dan menjadi blogger itu bisa membuat orang hidup berkecukupan bahkan menjadi kaya.
Nah….sehubungan dengan itu, Sabtu 28 Januari 2017 yang lalu di Wisma Riat Jalan Pangadengan Utara No. 14 Cikoko Pancoran, Jakarta Selatan, Blogger Reporter Indonesia (BRID), mengadakan Training In House untuk para blogger yang bertemakan, “Reportase Ala Blogger”, yaitu Tips Menulis Reportase Dengan Gaya Blogger. Ini gaya blogger ya…bukan gaya wartawan hehehe…
Acara ini diadakan mengingat semakin hari semakin banyak blogger, dan bahkan semakin banyak pula komunitas blogger yang bermunculan di sosial media. Maka salah satu komunitas blogger yaitu Blogger Reporter Indonesia (BRID) yang digagas oleh Hazmi Fitrayasa, mengundang para blogger untuk belajar tekhnik meliput, tekhnik wawancara narasumber dan sampai bagaimana cara menulis dengan gaya blogger, agar jika menulis nantinya tulisannya enak dibaca dan sudah memenuhi rambu-rambu yang layak sebagai blogger.
Training In House ini sangat asyik lho, tempatnya di sekretariat BRID sendiri yang sangat luas dan berlantai dua. Acaranya santai, pembawa materinya adalah Ani Berta yang merupakan Co Founder BRID sendiri. Orangnya sangat familiar, dibantu oleh mas Hazmi Fitrayasa sendiri.
Te’ Ani panggilan sehari-harinya, beliau ini merupakan blogger yang sudah berpengalaman dan sudah sangat senior. Te’ Ani ini sering diundang baik diacara blogger maupun acara-acara launching suatu product. Beliau juga sering diundang untuk membawakan materi baik di Indonesia sendiri maupun di luar negeri. Wah….hebat ya…
Tapi sebelum masuk acara pokok, MC nya yaitu Mba Hani. S yang juga merupakan salah satu admin BRID, memperkenalkan terlebih dahulu Mas Wahyu Vidyanto yang sudah menyiapkan makan siang, berupa nasi tumpeng yang untuk 50 orang. Wah…nasi tumpengnya sangat besar dan sangat indah serta ramai dengan hiasan sayur dan lauk pauknya, yang tentunya sangat enak. Mas Vidy ini adalah Owner dari usahanya sendiri yaitu
Jakarta Nasi Tumpeng.
Setelah siang barulah kita mencicipi nasi tumpeng Jakarta. Alhamdulillah senangnya waktu itu, walaupun dari pagi hari sudah gerimis, tapi tidak menyurutkan niat kami untuk tetap datang dan tetap semangat untuk belajar.
Mengenai Te’ Ani (Ani Berta), kegiatannya disamping sebagai blogger, juga sebagai Content Writer di Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Bukan hanya itu saja, beliau juga ada di Australian AID sebagai Conten Writer dan sebagai Secretary General di Indonesia Women IT Awareness. Subhanallah, sungguh seorang blogger yang luar biasa. Nah…pengalamannya cukup lumayan kan…hebat.
Diawal penjelasannya Te’ Ani menjelaskan terlebih dahulu apa itu “Reportase”. Reportase adalah kegiatan mengumpulkan informasi yang diliput sesuai kejadian, data, survey dan pernyataan-pernyataan narasumber atau khalayak ramai.
Reportase bisa juga dituangkan ke dalam laporan langsung atau tulisan. Misalnya live streaming, berita online, televisi atau media cetak. Hal ini berdasarkan pada fakta yang dilihat, didengar dan disaksikan pada saat kegiatan liputan terjadi.
Reportase Blogger itu :
1. Tidak sepenuhnya terikat pakem jurnalistik
2. Bahasa Personal, bahasa bebas tapi tetap sopan dan jangan alay, serta tetap memperhatikan tanda baca.
3. Tidak dibatasi, bisa menceritakan laporan secara detail.
4. Self Editor, kita yang mengedit tulisan sendiri, jadi perhatikan kebenaran bahasanya.
5. Self Promote, kita sendiri yang mempromosikan dalam tulisan kita tentang product si pengundang.
Dan jangan lupa, perlengkapan seorang Reporter atau Blogger itu :
Notes – Smartphone, DSLR Camera, Powerbank, Pocket Camera, Pen, Voice Recorder, Cable Data.
Nah…ini ada Tips yang paling mendasar untuk menulis Reportase Ala Blogger. Kunci dasar dalam menulis, dimana selama ini sudah menjadi pola standar penulisan berita bagi wartawan :
5 W 1 H (What=Apa, Why=Mengapa, Where=Dimana, Who=Siapa, When=Kapan, + How= Bagaimana).
Selain itu perlu juga dipikirkan agar tulisan reportase menjadi bagus, antara lain:
Pertama, sisipkan kalimat aktif (Pernyataan, dan narasumber atau pengisi acara atau kutipan dari Sumber lainnya.
Kedua, tidak salah menuliskan gelar narasumber dan pengisi acara.
Ketiga, sebelum menulis reportase acara, riset kecil-kecilan sebagai bahan komparasi atau verifikasi data yang benar.
Keempat, gunakan foto milik sendiri.
Kelima, sediakan notes kecil plus pulpen atau gunakan aplikasi recorder di Smartphone atau gadget lainnya untuk merekam ulasan yang disampaikan Narasumber
Keenam, tuliskan reportase maksimal H+1 atau H+3
Ketujuh, link artikel bagikan di sosial media, seperti Fb, Twitter, G + dan lain-lain.
Kedelapan, jangan lupa mention akun brand pengundang.
Dalam meliput atau menghadiri suatu event, seorang blogger harus memiliki etika jika mengikuti kegiatan reportase. Ini dimaksudkan agar si pengundang bisa menilai dan melihat bahwa blogger itu juga punya etika dan kesopanan. Etika Di Kegiatan Reportase yaitu :
Usahakan hadir tepat waktu.
Menyimak jalannya acara, jangan ngobrol dan mengabaikan orang-orang di sekeliling.
Menyampaikan pertanyaan seperlunya, berikan juga kesempatan orang lain.
Kesimpulan dari acara tersebut
Dalam meliput suatu event, biasanya ada Press Release. Fungsinya sebagai acuan dalam menuliskan berita. sebaiknya blogger jangan berpatok pada release tersebut, apa lagi copy paste. Sebenarnya release itu hanya keterangan penyempurna tulisan saja.
Begitupun dengan ngetwit. Jika pihak pengundang tidak terlalu menekankan untuk live twitt, tetap saja ngetwit, sebab bermanfaat sebagai arsip jika akan menulis nantinya.
Te’ Ani juga menambahkan, bahwa sebagai blogger jangan malu menshare tulisan sendiri di sosmed baik di FB, Twitter, IG dan lain-lain. Juga jangan lupa mention ke akun brand pengundang.
Tulisan jangan hanya disimpan di komputer atau lap-top atau komputer saja, hanya karena takut tulisannya jelek, takut ada yang salah dan lain-lain.
Begitupun jika ingin wawancara dengan narasumber, blogger hendaknya berhati-hati. Jangan sekali-kali menyinggung perasaan narasumber. Sebaiknya sebelum wawancara blogger menyiapkan form yang diisi oleh narasumber, lalu ditandatangani bahwa bersedia diwawancara dan tidak ada paksaan agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
Mengenai tempat wawancara boleh dimana saja, tidak harus di dalam ruangan yang resmi, yang penting narasumber merasa nyaman dan tidak ada unsur pemaksaan dalam hal ini.
Mas Hazmi juga menambahkan, jika ikut Blog Competetion atau lomba menulis blog, yang perlu diperhatikan yaitu kenali dulu karakter jurinya. Dan juga gunakan Story Telling yaitu tekhnik menyampaikan sebuah cerita denga cara mendongeng agar lebih menarik.
Ciri konten yang menarik jika ingin ikut Blog Competetion yaitu :
Ide/ tema, cari yang unik dan menarik
Plot, susunan atau draf
Riset, mengumpulkan/ mencari bahan sebelum wawancara atau sebelum menulis
5 W + 1 H + User Experience
Naratif, diulas atau dijabarkan dengan urutan awal, tengah dan akhir.
Platform Sosia Media, sesuaikan dengan ketentuan dan persyaratan lomba yang ada di Sosial Media.
Gambar dan vidio, diselipkan dalam tulisan agar tulisan indah dan menarik.
Seo Friendly, tulisan mudah ditemukan di mesin pencarian seperti google.
Conten is the king artinya informasi disampaikan melalui produk elektronik. Seperti internet, televisi, CD Audio dan lain-lain.
Terakhir Mas Hazmi menambahkan bahwa kekuatan dari blogger itu yaitu :
Twitting, Posting, Linkting
Nah…inilah hasil reportase dari acara Training BRID, sampai jumpa di tulisan berikutnya. Semoga tulisan ini bermanfaat utamanya bagi blogger pemula.
Salam,
Sitti Rabiah
#KMAA18 #MenulisReportase